Generasi baby boomers adalah generasi yang lahir pasca selesainya perang dunia kedua, yakni pada rentang tahun 1946 sampai 1964. Isitilah baby boomers sendiri lahir karena usai perang dunia 2 banyak pasangan yang berani untuk punya banyak anak. Kondisi tersebut disebabkan mulai membaiknya kondisi keamanan, ekonomi, dan lain-lain.
Pada umumnya generasi baby boomers akan punya banyak saudara kandung. Hal itu kemudian memengaruhi bagaimana cara mengatur keuangan keluarga mereka. Apalagi jika keluarganya bukan keluarga yang sangat kaya raya.
Masa-masa pasca perang kedua memang merupakan masa transisi. Kondisi keamanan, ekonomi, dan lain-lain memang sedang terus membaik, namun tentunya masih jauh dari kata ideal. Kondisi tersebut kemudian membentuk kepribadian atau karakteristik khusus pada generasi baby boomers. Karakteristik yang dimaksud adalah:
Kepribadian kompetitif pada generasi baby boomers lahir karena ketersediaan lapangan kerja yang sangat minim di kala itu. Mereka berlom menunjukkan kemampuan terbaik untuk mendapatkan pekerjaan terbaik. Generasi baby boomers juga sangat teliti dalam menjalankan cara mengatur keuangan untuk penghasilan yang mereka dapat.
Pekerjaan yang menjadi incaran generasi ini adalah pekerjaan kantoran yang cenderung stabil dan minim risiko. Pekerjaan wirausaha atau hal lain yang sarat inovasi masih kurang mendapat perhatian kala itu.
Karakteristik generasi baby boomers berikutnya yang patut ditiru adalah sifat adaptif. Sifat adaptif terutama dikembangkan di tempat kerjanya. Generasi ini akan mudah menyesuaika diri dengan tuntutan kerja yang ada dan akan menjadi pekerja yang loyal.
Generasi baby boomers terkenal sebaai generasi yang memiliki etos kerja tinggi. Semua kerja keras rela dilakukan selama kemapanan keluarga mereka terjamin. Etos kerja inilah yang kemudian membuat generasi baby boomers agak sulit menerima karakteristik generasi selanjutnya, yakni millenials, yang cenderung mudah berpindah-pindah pekerjaan.
Masih banyak karakter generasi baby bomers lainnnya yang cenderung bertolak belakang dengan generasi millenials. Kendati demikian tetap banyak sisi positif yang bisa diambil dari generasi ini, terutama terkait cara mengatur keuangan yang baik.
Memiliki karakteristik seperti di atas, bagaimanakah sebenarnya para baby boomers ini mengelola keuangan mereka? Berikut adalah beberapa hal yang menjadi ciri dari kehidupan finansial mereka:
Baru-baru ini Society of Actuaries melakukan studi bagaimana setiap generasi menangani masalah keuangan mereka. Studi yang dilakukan lebih berfokus untuk mengetahui bagaimana rencana keuangan jangka panjang dari masing-masing generasi.
Studi yang dilakukan Society of Actuaries kemudian menemukan bahwa baby boomers adalah generasi yang paling siap dengan rencana keuangan jangka panjang. Generasi ini cenderung rajin menabung agar punya hari tua yang terjamin.
Sementara untuk jenis tabungan yang digunakan, generasi baby boomers cenderung menggunakan jenis tabungan konvensional. Demi hari tua yang terjamin mereka bisa mempunyai tabungan hingga puluhan bahkan ratusan juta.
Generasi baby boomers cenderung menghindari utang, termasuk penggunaan kartu kredit dan lain-lain. Orang-orang di generasi ini cenderung menjalankan gaya hidup sesuai kemampuannya. Jadi ketika ingin membeli sesuatu mereka lebih memilih untuk menabung untuk mendapatkannya ketimbang membeli secara kredit. Rumah dan kendaraan bisa menjadi pengecualian.
Perilaku menghindari utang ini adalah adalah upaya generasi baby boomers agar siklus keuangannya tetap rapi. Dengan menghindari utang generasi baby boomers percaya kehidupan finansialnya bisa tetap aman hingga hari tua. Uang yang ada bisa disimpan atau dijadikan asset ketimbang digunakan untuk melunasi pinjaman.
Generasi baby boomers ingin selalu punya persiapan untuk kondisi terburuk dalam hal cara mengatur keuangan pribadi. Itulah kenapa orang-orang dari generasi ini sadar betul akan pentingnya dana darurat. Rata-rata boomers memiliki dana darurat yang memadai, baik untuk diri sendiri maupun keluarga.
Selain dana darurat, generasi baby boomers juga cenderung fokus mempersiapkan dana pensiun. Kesejahteraan hari tua memang menjadi salah satu tujuan utama mereka. Generasi ini rela bekerja keras namun tetap melakukan penghematan asal hari tuanya terjamin.
Alasan di atas membuat profesi yang memiliki jaminan hari tua seperti PNS dan lain-lain sangat diminati oleh generasi baby boomers. Meski tidak bisa dipungkiri profesi tersebut tetap banyak diminati oleh generasi lebih mudah.
Memang tak semua orang di generasi baby boomers memiliki penasihat keuangan. Tapi hal ini merupakan sesuatu yang lumrah bagi orang-orang dengan tingkat kemapanan yang baik. Tujuannya adalah untuk memiliki cara mengatur keuangan yang baik dan efektif.
Penasihat keuangan akan berperan untuk menyusun strategi keuangan agar goals bisa tercapai. Misalnya jika goalsnya adalah menghabiskan masa tua dengan nyaman, maka penasihat keuangan akan membantu menghitung berapa uang yang harus disisihkan untuk menabung, dana darurat, dan juga dana pensiun.
Kesadaran generasi baby boomers yang tinggi akan pentingnya asuransi lagi-lagi didasari keinginan mereka untuk memiliki hari tua yang terjamin. Selain itu kesejahteraan keluarga juga selalu jadi yang nomor satu.
Alasan lain tingginya kesadaran generasi baby boomers terkait asuransi juga dikarenakan asuransi akan memastikan cara mengatur keuangan yang sudah diterapkan bisa berjalan sesuai rencana. Jenis asuransi yang banyak digunakan oleh generasi baby boomers antara lain adalah asuransi kesehatan dan juga asuransi jiwa.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dihindari Dalam Memilih Produk Asuransi
Jika kelima cara mengatur keuangan di atas dipelajari dengan seksama, nampaknya tak ada yang tak layak untuk ditiru dari generasi baby boomers. Hanya saja perlu dilakukan beberapa penyesuaian agar pengaturan keuangannya jadi makin sempurna dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Misalnya untuk jenis tabungan yang dipilih. Jika baby boomers cenderung memilih jenis tabungan konvensional, maka Anda bisa menggantinya dengan tabungan emas. Selain itu kesadaran akan pentingnya investasi juga perlu ditingkatkan.
Tak hanya gemar menabung layaknya boomers, Anda perlu melengkapinya dengan belajar berinvestasi. Jika dikelola dengan baik investasi ini bisa menjadi sumber pemasukan lain sehingga hari tua juga lebih terjamin.
Sementara untuk masalah bijak menggunakan kartu kredit, persiapan yang matang untuk dana darurat dan dana pensiun sangat patut ditiru. Kesadaran generasi baby boomers yang sangat baik terkait kepemilikan asuransi juga sangat patut untuk ditiru.
Sudah seharusnya Anda memiliki asuransi sejak dini. Selain asuransi kesehatan, tak ada salahnya untuk mencoba asuransi jiwa unit link. Jadi, selain terlindungi Anda juga akan mendapat keuntungan karena sebagian uang yang disetorkan dikelola dengan skema reksadana.
PFI Mega Life adalah salah satu perusahaan asuransi yang mengerti kebutuhan masyarakat modern. Produk-produknya dikembangkan khusus untuk menjawab kebutuhan generasi-generasi masa kini akan proteksi dan juga investasi.
PFI Mega Life juga selalu menjunjung tinggi komitmen untuk melinduni mimpi seluruh nasabahnya. Jadi, tak ada alasan untuk tak menaruh kepercayaan pada perusahaan asuransi ini demi kelencaran cara mengatur keuangan pribadi dan keamanan masa depan Anda.
Baca Juga: 4 Jenis Asuransi Jiwa yang Bisa Melindungi Masa Depan Anda