Sekolah untuk anak masa depan
Setiap tahun, biaya dan kebutuhan pendidikan anak-anak semakin tinggi. Anda tidak saja harus memikirkan uang pangkal sekolah, yang tentunya melonjak ketika anak Anda pindah dari SD, SMP, lalu SMA, tapi juga berbagai biaya tambahan seperti uang les atau peralatan untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Perencanaan keuangan untuk pendidikan anak-anak Anda harus dimulai dari jauh. Menabung uang untuk pendidikan adalah program jangka panjang, apalagi jika Anda berencana menyokong pendidikan anak Anda hingga lulus kuliah pada sekitar umur 22 tahun.
Ada beberapa langkah-langkah awal yang bisa Anda ambil jika ingin memulai mengkumpulkan dana untuk anak-anak Anda.
Belajar menabung sejak kecil
Berapa umur anak-anak Anda saat ini dan mereka sudah di kelas berapa? Jika anak-anak Anda belum bersekolah, maka ada cukup banyak waktu untuk mulai menabung. Selain itu, hitung juga umur dan sisa masa aktif bekerja yang Anda miliki. Kalau Anda masih dalam masa aktif bekerja ketika anak-anak Anda selesai kuliah, maka Anda memiliki jaminan lebih bahwa Anda bisa menyokong biaya pendidikan anak-anak Anda sampai tamat.
Biaya pendidikan tidak stagnan, tapi naik setiap tahunnya. Saat memperkirakan keseluruhan biaya yang Anda butuh tabung, jangan lupa untuk memperhitungkan kenaikan ini.
Contohnya, jika anak Anda masih SD, maka Anda perlu memperkirakan kenaikan biaya saat anak Anda mencapai bangku SMP, SMA, bahkan kuliah. Untuk membuat perkiraan, tanyalah pada sekolah atau universitas besaran kenaikan biaya per tahun selama lima tahun terakhir dan hitunglah rata-rata kenaikan. Angka ini bisa Anda gunakan untuk memproyeksikan besarnya biaya pendidikan di masa depan.
Ketahui juga besaran dana pendidikan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Jangka pendek bisa berdasarkan setiap ajaran tahun baru dan menengah, ketika anak Anda lulus dari satu tingkatan ke yang lain, misalnya dari SD ke SMP.
Setelah memiliki data yang cukup, kalikan proyeksi jumlah biaya per tahun sesuai banyaknya tahun dalam setiap jangka waktu. Jangan lupa untuk mempertimbangkan inflasi biaya pendidikan.
Total biaya yang Anda harus siapkan juga tergantung jumlah anak-anak yang Anda miliki. Namun, jangan saja mengkalikan biaya total untuk jangka pendek, menengah, dan panjang sesuai jumlah anak-anak Anda begitu saja.
Setiap anak memiliki proyeksinya sendiri-sendiri karena umur mereka yang berbeda. Bisa jadi, uang kuliah untuk anak bungsu Anda lebih tinggi dari anak sulung karena begitu si bungsu masuk universitas, biaya sudah naik lagi.
Dana pendidikan tidak murah
Hitunglah terlebih dahulu anggaran rumah tangga per bulan. Lalu, alokasikan uang pangkal sekolah sebagai pengeluaran tetap yang menjadi prioritas setiap bulannya. Ketika Anda sudah tahu berapa sisa dana yang Anda miliki setelah mengurangi berbagai pengeluaran bulanan, tentukan jumlah yang Anda akan sisihkan untuk tabungan pendidikan.
Tabungan pendidikan anak-anak Anda sebaiknya terpisah dari tabungan biasa ataupun dana darurat, agar dana tidak tersentuh untuk pengeluaran harian.
Lakukan riset dan tentukan dalam bentuk apa Anda ingin menabung dana pendidikan anak-anak Anda. Karena tabungan pendidikan bersifat jangka lama, Anda bisa memilih bentuk tabungan jangka lama juga, seperti deposito. Atau, Anda bisa menaruh uang dalam sebuah asuransi pendidikan yang bisa dicairkan ketika anak-anak Anda mencapai tingkatan pendidikan tertentu, seperti kuliah.
Memang sudah bagian dari kewajiban orang tua untuk memastikan masa depan yang baik bagi anak-anak mereka. Dengan menjamin bahwa anak-anak Anda mendapat pendidikan yang terbaik, Anda memberi kemampuan bagi anak-anak Anda untuk membangun masa depan yang gemilang.