Untuk sebagian orang, belajar investasi mungkin sering diasosiasikan dengan hal yang sulit dipahami, khususnya buat Anda yang tidak memiliki background ekonomi. Sering juga belajar investasi dihubung-hubungkan dengan proses yang penuh risiko yang bisa membuat kita kehilangan uang dalam sekejap.
Padahal, belajar investasi untuk pemula tidaklah sesulit dan semenakutkan yang Anda bayangkan. Kunci dalam berinvestasi adalah konsisten untuk menyisihkan pendapatan setiap bulan secara teratur. Agar tidak ragu lagi, yuk simak hal-hal penting yang perlu Anda perhatikan saat belajar investasi.
Saat pertama kali berinvestasi, Anda mungkin mengalami banyak kebingungan tentang harus memulainya dari mana atau jenis investasi apa yang harus dipilih saat mau memulainya. Agar tidak salah langkah, berikut ini beberapa tips belajar investasi untuk pemula yang harus Anda ketahui.
1. Menetapkan Tujuan Investasi
Banyak orang yang berinvestasi dengan tujuan agar uang yang mereka miliki dapat berkembang. Memang tujuan tersebut tidak salah. Tapi, ada baiknya jika Anda memiliki tujuan spesifik saat ingin berinvestasi, misalnya berinvestasi untuk biaya pernikahan, membeli rumah, pendidikan anak, dan lain sebagainya. Menetapkan tujuan investasi menjadi langkah pertama yang harus Anda lakukan agar Anda bisa memutuskan untuk melakukan jenis investasi apa dan menentukan berapa lama durasi yang diperlukan untuk berinvestasi.
2. Pakai Metode Celengan
Bagi Anda yang tidak terbiasa menyisihkan uang setiap bulannya untuk menabung dan cenderung menghabiskan uang tanpa peduli dengan alokasi gaji, mungkin Anda akan mengalami kesulitan untuk menyisihkan dana yang besar buat berinvestasi.
Jangan khawatir, semuanya dapat dimulai dari langkah sederhana dulu. Sesederhana menabung di celengan, misalnya dorong diri Anda untuk rutin menyisihkan Rp20.000 per hari dan masukkanlah ke dalam celengan. Jika dana di celengan sudah terkumpul banyak, Anda bisa mengalihkan dana tersebut untuk berinvestasi.
3. Mulai Berinvestasi di Pasar Modal dengan Dana Kecil
Kata siapa Anda butuh dana berjuta-juta untuk berinvestasi di pasar modal? Beberapa tahun yang lalu mungkin ada dana minimal yang harus Anda siapkan untuk berinvestasi di pasar modal. Tapi sekarang tidak lagi! Hanya dengan Rp100.000 saja, Anda sudah bisa membuka rekening di sekuritas dan mulai berinvestasi.
Dengan dana yang kecil, Anda bisa mulai membiasakan diri dengan dunia investasi sebelum membuat komitmen dengan dana yang lebih besar. Ini tentu menjadi cara yang terbaik untuk belajar investasi hanya dengan menggunakan sedikit uang.
4. Pelajari Banyak Hal Tentang Investasi
Investasi tidak melulu soal saham, Anda bisa berinvestasi dalam banyak bentuk, seperti emas, properti, surat berharga, reksadana, dan masih banyak lagi. Untuk memilih jenis investasi yang tepat untuk kondisi Anda, sebaiknya pelajari karakteristik dari setiap investasi.
Pada beberapa kasus, Anda juga perlu melakukan diversifikasi investasi, di mana dana yang Anda miliki tidak dicurahkan pada satu jenis investasi saja. Dengan begitu, jika ada salah satu jenis investasi yang merugi, Anda punya investasi lain yang bisa diandalkan.
5. Hati-hati pada Komisi
Hal yang satu ini sering diabaikan oleh investor pemula saat belajar investasi. Jangan langsung percaya pada seseorang yang menawarkan jenis investasi dengan janji return tinggi dan cepat. Juga siaga pada mereka yang menawarkan produk atau membujuk Anda membeli saham, tapi ada komisi tinggi yang perlu Anda bayarkan di belakangnya.
Tidak sulit bukan mengikuti tips berinvestasi bagi pemula di atas? Nah, sekarang waktunya Anda untuk menetapkan jenis investasi yang tepat untuk kondisi keuangan Anda. Simak yuk beberapa pilihannya berikut ini.
1. Emas
Anda pasti sangat familiar dengan jenis investasi yang satu ini. Investasi emas memang tidak lekang oleh waktu dan sering dikatakan sebagai jenis investasi yang minim risiko. Hal ini karena emas merupakan aset nyata yang dalam jangka panjang nilainya diperkirakan selalu naik terus dan jarang mengalami penurunan secara signifikan.
Anda bisa berinvestasi pada emas dalam bentuk emas batangan atau perhiasan. Untuk mencairkan emas menjadi dana segar juga tidak sulit. Karena kemudahannya, itulah kenapa banyak investor pemula yang tertarik berinvestasi emas.
2. Properti
Tidak hanya emas yang banyak diminati oleh masyarakat, properti pun menjadi primadona di kalangan investor pemula. Alasannya sama seperti emas, nilai properti dianggap selalu naik dari tahun ke tahun sehingga banyak investor yang menganggapnya sebagai hal yang menguntungkan.
Investasi properti juga bisa menjadi mesin penghasil uang, terlebih jika dikelola dengan baik, misalnya dalam bentuk disewakan, kontrakan atau tempat kos. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan keuntungan tiap bulan atau tiap tahun. Nilai properti sendiri dipengaruhi oleh inflasi, lokasi, serta penawaran dan permintaan.
3. Deposito
Deposito merupakan cara di mana Anda bisa menyimpan uang di bank dalam jangka waktu tertentu. Mirip seperti tabungan di bank, deposito juga akan memberikan Anda bunga deposito yang jumlahnya biasanya lebih besar daripada bunga tabungan biasa.
Deposito sendiri dibagi lagi menjadi deposito berjangka dan sertifikat deposito berdasarkan pembayaran bunganya. Saat mengambil deposito berjangka, kita akan mendapatkan bunga saat deposito jatuh tempo. Sedangkan sertifikat deposito menawarkan bunga di awal kita membuka deposito.
Jenis investasi yang satu ini dinilai cukup aman untuk pemula yang baru belajar investasi, namun keuntungan yang ditawarkan tidak terlalu banyak.
4. Valuta Asing
Investasi yang satu ini merupakan jenis investasi di mana kita memperjualbelikan mata uang antar negara. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya adalah mata uang dari negara-negara yang memiliki peran besar dalam dunia internasional, seperti US dollar, Poundsterling, dan Euro. Keuntungan valuta asing biasanya ditentukan pada kurs mata uang yang berubah-ubah akibat pergerakan ekonomi.
5. Saham
Untuk Anda yang baru belajar investasi mungkin tertarik sekali untuk berinvestasi saham. Namun, perlu diketahui, saham merupakan jenis investasi yang memiliki risiko paling besar, tapi juga menawarkan potensi return yang tinggi juga dibandingkan jenis investasi lainnya.
Saat kita membeli saham perusahaan, itu artinya kita membeli perusahaan, artinya kita akan merasakan keuntungan dan kerugian yang dialami oleh perusahaan tersebut. Umumnya, keuntungan yang didapat dari investasi saham lebih tinggi dari bunga bank.
Keuntungan perusahaan biasanya akan dibagikan dalam bentuk dividen pada akhir tahun kepada para pemegang saham sesuai dengan besarnya saham yang dimilikinya. Investasi saham biasanya membutuhkan keahlian yang tinggi agar Anda bisa terus memprediksi iklim pasar.
6. Reksadana
Reksadana merupakan jenis investasi di mana dana dikumpulkan dari sekelompok investor kemudian dikelola oleh manajer investasi dalam portofolio efek. Jenis investasi ini tidaklah sesulit saat kita investasi saham. Anda tidak perlu modal besar dan keahlian investasi yang sangat mumpuni untuk memulai investasi reksadana.
Hal yang terpenting sebelum memulai investasi adalah memastikan bahwa Anda sudah memenuhi kebutuhan utama serta memiliki asuransi untuk perlindungan diri Anda. PFI Mega Life menghadirkan kemudahan dalam mendapatkan perlindungan dan manfaat investasi melalui produk Mega Prima Link. Mega Prima Link merupakan produk asuransi jiwa yang memberikan kesempatan pada Anda untuk mendapatkan manfaat investasi sekaligus Mega Prima Link mengalokasikan seluruh dana premi pesertanya ke instrumen investasi sejak tahun ketiga. Sebagian besar nilai premi tersebut akan dialokasikan ke pasar saham dan reksadana yang memiliki potensi memberikan keuntungan bagi Anda.
Banyak sekali bukan cara yang bisa kita lakukan untuk belajar investasi dan memulainya? Dengan begitu banyaknya sumber informasi, sekarang tidak sulit lagi untuk berinvestasi. Yuk, mulai sekarang!