Pensiun dini di usia 40 tahun? Bukan mimpi! Sudah banyak kisah inspiratif yang sudah berhasil memerdekakan diri dari siklus income dan kebutuhan tiada henti. Yuk, langsung simak penjelasan lengkapnya di sini.
Menurut standar dunia kerja, usia pensiun umumnya hanya mulai saat seseorang memasuki usia tidak lagi produktif yaitu sekitar 55 tahun. Ini artinya, sejak usia produktif seseorang (mulai 15 tahun), dia harus konsisten bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang bisa menutupi kebutuhannya, hingga minimal usia 55 tahun.
Definisi pensiun ini juga tergantung pada ada/tidaknya program pensiun yang siap menjamin masa tua seorang pekerja. Jika selama masa produktifnya pekerja tidak mengikuti program dana pensiun tertentu, baik yang diatur lembaga pengelola maupun pribadi, tidak ada istilah pensiun yang bisa dicapai karena dituntut untuk terus bekerja dan menghasilkan.
Tentunya kondisi ini akan jadi memprihatinkan karena menyangkut kualitas dan kesejahteraan seseorang. Idealnya, seseorang tidak lagi harus bekerja dan menikmati masa tua dengan jaminan pensiun yang mencukupi. Lebih ideal lagi, jika seseorang bisa punya target pensiun dini sehingga stamina dan kesehatan masing di kondisi prima.
Apakah impian pensiun usia dini di angka 40 tahun terlalu muluk? Tidak. Curi start sejak sekarang dengan strategi berikut!
Cara termudah untuk pensiun dini adalah dengan mengendalikan pengeluaran. Namun, banyak yang tidak sadar apa saja biaya bulanan mereka. Alhasil, income bulanan hanya bersifat titipan di rekening saja, alias langsung habis dalam waktu sebulan atau kurang. Di sinilah strategi tracking pengeluaran bisa Anda terapkan.
Rata-rata mereka yang sudah sukses pensiun dini selalu memulai dari mencatat pengeluaran secara rajin. Dengan mencatat, baik secara konvensional menggunakan pulpen dan buku, atau modern dengan platform aplikasi, Anda akan jadi semakin paham akan biaya yang dikeluarkan. Banyak yang tidak sadar pengeluaran berjumlah sedikit seperti biaya hangout, semuanya bisa jadi akumulasi yang jumlahnya signifikan.
Intinya, biasakan dulu mencatat secara konsisten. Prioritas Anda di strategi awal ini murni hanya mendata. Memang terkesan simpel, tapi ini adalah kebiasaan sederhana yang nantinya punya efek besar ke strategi selanjutnya.
Dari catatan penelusuran biaya, Anda baru akan mulai bisa memangkas apa saja biaya yang bisa ditekan. Jadi, ini adalah strategi follow-up terhadap catatan yang sudah ada.
Pada tahap ini, Anda mulai akan melakukan analisa dan melancarkan strategi untuk meminimalkan pengeluaran. Jika nantinya angka pengeluaran mulai semakin menurun dari bulan ke bulan, berarti strategi ini sudah berhasil Anda terapkan.
Perlu diperhatikan bahwa analisis ini harus berjalan berbarengan dengan berbagai usaha untuk hidup hemat. Bukan berarti Anda harus menjadi seorang yang kikir supaya bisa pensiun dini, tetapi lebih ke mulai berhemat dan selektif dalam kebiasaan finansial.
Cita-cita pensiun dini harus disokong dengan strategi pemasukan stabil. Bagi kebanyakan orang, punya karier cemerlang adalah salah satu cara terbaik agar income terus bertambah. Profesi seperti analis keuangan, ahli investasi atau pekerjaan finansial level tinggi menjadi contoh karier dengan income tinggi. Ada pula bidang engineering dan IT yang skill nya seringkali dihargai dengan gaji yang tinggi. Sama halnya dengan di bidang kesehatan, misalnya dokter dan ahli bedah. Namun jika Anda tidak menguasai atau bekerja seperti profesi tersebut, bukan berarti Anda tak berkesempatan untuk pensiun dini karena contoh tersebut hanya merupakan gambaran pekerjaan ideal yang bayarannya tinggi.
Siapa pun tetap bisa memupuk karier di bidang yang ditekuninya masing-masing, baik di marketing, akunting, perpajakan, maupun UMKM. Sepanjang ada jenjang karir dan kesempatan untuk terus mengasah dan mengembangkan potensi diri serta melakukan perencanaan keuangan yang baik.
Oleh karena itu, strategi ini lebih kepada memastikan kalau profesi yang sudah ditekuni atau akan dipilih sudah tepat sasaran. Jika ya, maka terus kembangkan lagi supaya jumlah income bisa bertambah. Jika belum, cari terus cara untuk punya target karir dengan gaji/income yang sejalan dengan cita- cita pensiun dini.
Strategi pensiun dini juga tidak jauh-jauh dari berbagai cara standar yang sudah diketahui banyak orang. Ini tak lain adalah rajin menabung dan berinvestasi alias mengumpulkan akumulasi harta (net worth).
Strategi akumulasi harta sangat penting karena merupakan modal berjalan untuk menutupi biaya hidup. Rumus umum yang sering jadi patokan adalah: Net worth = 25 x biaya hidup tahunan. Bahkan, lebih baik lagi jika ada margin diatas angka tersebut supaya tetap tidak terpengaruh inflasi suku bunga dan inflasi lifestyle.
Dalam strategi akumulasi harta, cara terbaik untuk melipatgandakan harta yang sudah ada tentunya adalah dengan berinvestasi. Untuk pembahasan tentang cara investasi, tentu banyak sumber yang bisa Anda gali sesuai preferensi masing-masing. Prinsipnya, edukasi diri adalah hal yang sangat krusial dalam menjajaki berbagai pilihan investasi. Awali dari dini, jangan gegabah dan tekunlah dalam berinvestasi.
Strategi terakhir merupakan tahap tinjau kembali yang bisa dilakukan secara berkala. Setelah menggunakan strategi sebelumnya, pastikan Anda selalu melakukan kajian ulang terhadap rencana pensiun dini. Minimal sekali dalam setahun, cek kembali apakah target dan strategi yang dijalankan sudah semakin mendekati realisasi pensiun dini.
Hal-hal seperti perubahan di dunia investasi, peluang tambahan, rencana bisnis, termasuk juga kemunduran finansial, semua bisa jadi pertimbangan untuk di-review ulang dan revisi supaya semakin tepat sasaran.
Pensiun dini bukan target yang mudah dan sebaiknya dijalankan sedini mungkin saat Anda berusia 20-an. Siapa pun yang berani menargetkan pensiun dini harus siap dengan semua tantangan yang ada, baik secara fisik maupun mental. Jadi, tidak berlebihan jika strategi asuransi layak menjadi salah satu yang penting dalam menunjang rencana pensiun dini.
Statement “kesehatan adalah harta yang paling berharga” adalah benar adanya pada setiap tahap kehidupan manusia. Sejak awal, bekali diri dengan produk asuransi berkualitas dari PFI Mega Life. Kala ada problema kesehatan, Anda sudah siap menghadapi dengan perlindungan berupa santunan rawat inap dan fasilitas lain supaya kondisi bisa kembali sehat seperti semula.
Asuransi Mega Hospital Investa dari PFI Mega Life hadir untuk memberikan perlindungan pada rencana pensiun dini Anda. Besar premi maupun manfaat santunan yang ditawarkan asuransi Mega Hospital Investa dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Misalnya, dengan membayar premi mulai dari Rp4.000 per hari, Anda akan mendapat santunan sampai dengan Rp600 ribu per hari. Anda akan mendapatkan santunan rawat inap karena sakit/kecelakaan, santunan rawat inap ICU/ICCU, hingga santunan meninggal dunia karena sakit dan kecelakaan.
Supaya rencana menggapai pensiun dini tidak akan sampai keluar dari target, apalagi terbengkalai, jangan tunda lagi pilihan produk asuransi PFI Mega Life. Lindungi diri sekarang juga dan target pensiun dini pun akan semakin terjamin hingga tujuan!