Kesehatan

Mari Mulai Kenali Gejala Kanker Darah Beserta Penyebabnya

PFI Mega Life
07 Apr 2020
Jangan sampai keliru dalam mengenali ciri-ciri kanker darah. Temukan penyebab kanker darah beserta cara mengenali gejalanya di sini.

Mari Mulai Kenali Gejala Kanker Darah Beserta Penyebabnya

Kanker adalah kata yang ditakuti banyak orang. Mendengar kata kanker, umumnya orang akan langsung berpikir tentang penyakit berbahaya dan kematian. Kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang ditakuti. Dikutip dari situs Kata Data, data dari Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menyebutkan, jumlah pasien kanker darah di Indonesia yang meninggal pada 2018 mencapai lebih dari 11.000 jiwa.

Seperti apa ciri-ciri kanker darah dan gejala kanker darah? Faktor apa yang menjadi penyebab kanker darah dan seberapa besar peluang kesembuhannya?

Secara umum, penyakit kanker terbagi ke dalam dua jenis, yaitu kanker padat (solid) dan kanker darah (nonsolid). Dikutip dari situs web Tirto, kanker padat contohnya tumor, yang ditandai dengan adanya benjolan atau pembengkakan, seperti pada kanker payudara, kanker paru-paru, kanker tulang, dan kanker hati.

Kanker nonsolid timbul di cairan-cairan tubuh dan tidak membentuk benjolan yang padat, seperti kanker darah. Penderita kanker darah tidak merasakan pertumbuhan benjolan pada tubuhnya.

Penyebab kanker darah

 

Dikutip dari situs AloDokter, darah terdiri atas beberapa komponen yang memiliki fungsi berbeda-beda, yaitu:

  • Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
  • Sel darah putih berfungsi membentuk antibodi dan melawan infeksi.
  • Sel keping darah (trombosit) berperan dalam proses pembekuan darah.
  • Plasma darah berfungsi membawa sel-sel darah beserta protein dan nutrisi ke seluruh tubuh, serta membuang limbah sisa metabolisme dari tubuh.

Dalam situs Halo Doc dijelaskan, kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali. Pertumbuhan ini menyebabkan jaringan tubuh yang normal menjadi rusak.

Kanker darah terjadi saat sel-sel kanker mencegah sel-sel darah normal menjalankan fungsinya. Sebagian besar kasus kanker darah bermula dari sumsumtulang, yaitu tempat darah diproduksi.

Secara umum, para ahli belum dapat mengetahui secara pasti penyebab kanker darah. Mereka menduga perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker.

Kanker adalah penyakit dengan penyebab multifaktor, mulai dari faktor genetik, polusi lingkungan, gaya hidup, hingga paparan zat karsinogenik. Namun, tidak demikian halnya pada kanker darah.

Dalam situs Tirto, dokter spesialis kanker Prof Dr dr Moeslichan SpA(K), dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, menjelaskan gaya hidup tidak termasuk ke dalam faktor penyebab kanker darah. Deteksi dini kanker darah sangat penting untuk mendukung penanganan dan pengobatannya. Karena itu, Anda perlu membekali diri dengan informasi yang akurat agar dapat mengenali ciri-ciri kanker darah dan gejala kanker darah.

Jenis-jenis kanker darah

Mari Mulai Kenali Gejala Kanker Darah Beserta Penyebabnya

Kanker darah sendiri terbagi lagi ke dalam tiga kategori, yaitu kanker sel darah putih (leukemia), kanker kelenjar getah bening (limfoma), dan kanker plasma darah (myeloma). Gejala kanker darah bermacam-macam, tergantung pada jenis kanker darah yang diderita.

1.  Leukemia

Pada kasus leukemia, sel kanker menyerang sel-sel darah putih (leukosit). Normalnya, leukosit akan berkembang secara teratur untuk melawan infeksi. Pada orang yang menderita kanker darah, fungsi tersebut tidak berjalan.

Sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal dalam jumlah berlebih, sehingga terjadi penumpukan leukosit di sumsum tulang. Akibatnya, sel darah yang sehat menjadi berkurang dan fungsinya pun terganggu. Sumsum tulang tidak mampu lagi memproduksi sel-sel darah merah dan trombosit yang cukup untuk memasok kebutuhan tubuh.

Dalam situs Web MD dijelaskan, leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita anak-anak, terutama usia 3-5 tahun. Namun, leukemia juga bisa menyerang orang-orang berusia di atas 75 tahun.

Berdasarkan kecepatan perkembangan dan sel darah putih yang diserang, leukemia dibedakan antaa yang akut dan kronis. Leukemia kronis lebih berbahaya dan lebih sulit diobati. Kenali gejala kanker darah putih sebagaimana dikutip dari situs Hello Sehat berikut:

  • Kekurangan sel darah merah atau anemia
  • Darah sukar membeku
  • Sering mengalami perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar
  • Rentan terkena infeksi
  • Nyeri pada  persendian atau di tulang belakang
  • Sering sakit kepala hebat
  • Nafsu makan  menurun
  • Berat badan menurun drastis
  • Berkeringat berlebih pada malam hari

 

Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita leukemia bila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Pernah menjalani kemoterapi atau radiasi untuk perawatan kanker
  • Pernah berada atau bekerja di dekat zat kimia berbahaya seperti benzena
  • Seorang perokok
  • Memiliki gangguan darah seperti sindrom mielodisplasia atau polisitemia vera (penyakit kelebihan darah) atau kelainan genetik seperti Down syndrome

 

2.  Limfoma

Kanker ini menyerang sistem kelenjar getah bening atau jaringan pembuluh yang mencakup kelenjar getah bening, limpa, dan kelenjar timus. Jaringan pembuluh berfungsi menyimpan dan menyalurkan sel darah putih ke seluruh tubuh untuk melawan infeksi.

Kanker limfoma bermula di sel darah putih yang disebut limfosit. Kanker limfoma terbagi menjadi dua jenis, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma nonhodgkin. Berikut gejala umum kanker darah limfoma yang dipaparkan di situs Hello Sehat:

  • Terdapat benjolan di bawah kulit, biasanya di selangkangan, leher, atau ketiak
  • Demam dan menggigil
  • Batuk yang tak kunjung sembuh dan membaik
  • Sesak napas dan nyeri di dada
  • Gatal-gatal di seluruh tubuh
  • Keringat berlebih di malam hari
  • Sakit perut, punggung, atau nyeri tulang
  • Selalu merasa lemah, lesu, dan tidak bersemangat
  • Berat badan turun drastis tanpa alasan yang jelas
  • Nafsu makan menurun
  • Gangguan saraf
  • Muncul darah dalam tinja atau muntah
  • Haid dengan volume darah yang berlebihan

 

Kanker darah limfoma dapat menyerang orang di usia 15-35 tahun, dan mereka yang berusia di atas 50 tahun. Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita limfoma bila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Memiliki daya tahan tubuh lemah
  • Mengalami infeksi virus Epstein-Barr, HIV, atau Helicobacter pylori (H pylori)

 

3.  Myeloma

Kanker ini terbentuk oleh sel plasma ganas. Sel plasma berfungsi menghasilkan antibodi (imunoglobulin) yang membantu tubuh melawan kuman. Sel plasma adalah bagian  penting dari sistem kekebalan  tubuh.

Myeloma mencegah tubuh memproduksi antibodi normal sehingga daya tahan tubuh Anda menjadi lemah dan sangat rentan terhadap infeksi. Sel plasma yang normal terdapat di sumsum tulang, yang juga bertugas membangun jenis sel darah lainnya. Berikut beberapa gejala kanker darah myeloma:

  • Anemia
  • Sering mengalami perdarahan dan memar
  • Gangguan tulang dan kalsium sehingga menyebabkan tulang mudah patah
  • Rentan mengalami infeksi
  • Gangguan atau kerusakan ginjal
  • Kaki bengkak

 

Myeloma banyak ditemukan pada pria berusia di atas 50 tahun. Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita myeloma bila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Memiliki kerabat dekat yang menderita myeloma
  • Kegemukan atau obesitas
  • Pernah beraktivitas atau menghabiskan banyak waktu di dekat radiasi

 

Langkah Melindungi Diri dari Kanker

Mari Mulai Kenali Gejala Kanker Darah Beserta Penyebabnya

Setiap orang tentu berharap tidak pernah sakit. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari risiko penyakit kanker, berikut di antaranya:

1.  Jaga berat badan tetap ideal

Berat badan berlebih menyimpan sejumlah risiko terhadap kesehatan, termasuk meninggikan peluang Anda untuk terkena kanker. Karena itu, jaga berat badan agar senantiasa pada angka normal dengan mempraktikkan gaya hidup sehat secara konsisten.

2.  Kurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula

Selain mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, Anda juga perlu mengurangi asupan makanan yang tinggi garam, lemak, dan kalori. Makanan yang termasuk dalam  kelompok tersebut biasanya makanan olahan.

Mengurangi konsumsi makanan olahan dan memperbanyak asupan pangan alami dapat membantu melindungi diri dari risiko kanker. Sayur, buah, dan kacang-kacangan rendah kalori, namun kaya akan vitamin, mineral, dan serat.

3.  Bijak mengonsumsi suplemen

Jangan mudah tergoda dengan iklan yang menyebutkan suplemen tertentu dapat mencegah kanker. Sebaiknya Anda berkonsultsi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda memang membutuhkan asupan suplemen. Mengonsumsi suplemen secara bebas atau sembarang justru berisiko, karena beberapa suplemen terbukti memiliki dampak negatif bagi tubuh.

4.  Berolahraga secara teratur

Banyak penelitian menemukan manfaat olahraga bagi kesehatan, termasuk dalam melindungi diri dari risiko kanker. Karena itu, Anda perlu melakukan aktivitas olah raga secara rutin, minimal 30 menit per hari. Selain mengurangi risiko terkena kanker, berolahraga secara teratur juga dapat melindungi Anda dari risiko berbagai penyakit kardiovaskular, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Pentingnya Asuransi Kesehatan

Namun, pada kenyataannya Anda tidak akan pernah tahu kapan bisa sakit. Diagnosis penyakit, termasuk penyakit berat seperti kanker, biasanya baru bisa ditegakkan setelah seseorang menjalani serangkaian pemeriksaan yang membutuhkan biaya sangat besar.

Orang yang menderita kanker darah perlu berkonsultasi dan melakukan  kontrol secara rutin dengan dokter spesialis darah atau hematologi, baik selama pengobatan maupun setelah rangkaian pengobatan selesai. Ini bertujuan dokter dapat terus memantau kondisi pasien, serta kemungkinan kanker muncul kembali. Bila terdeteksi sejak dini, penanganan yang diberikan dapat lebih efektif.

Secara umum, pengobatan kanker meliputi tindakan bedah, kemoterapi, dan radioterapi. Di luar itu masih ada pemeriksaan rutin dan minum obat khusus dalam jangka waktu tertentu. Seluruh proses tersebut bisa memakan biaya hingga ratusan juta rupiah. Untuk itu, Anda perlu mempersiapkan perlindungan dari risiko sakit kanker.

Tanpa perlindungan seperti asuransi kesehatan atau asuransi penyakit kritis, Anda menghadapi risiko jatuh bangkrut saat harus menjalani pengobatan kanker. Dalam situs Kata Data disebutkan, biaya pengobatan kanker di Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

Contoh jaminan pelayanan kesehatan yang disediakan oleh asuransi kesehatan yaitu, rawat inap di rumah sakit mitra perusahaan asuransi, rawat jalan, konsultasi dokter umum, konsultasi dokter spesialis, pemeriksaan laboratorium, berbagai jenis terapi spesifik, dan biaya pembelian obat.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda akan memiliki jaminan perlindungan untuk kondisi keuangan ketika sakit. Pastikan Anda membeli produk asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan optimal bagi Anda maupun keluarga.

Mega Hospital Investa adalah produk asuransi kesehatan dari PFI Mega Life yang menyediakan manfaat asuransi lengkap, yaitu manfaat Santunan Harian Rawat Inap, No Claim Bonus, dan Santunan Meninggal Dunia. Dengan memiliki asuransi kesehatan sejak sebelum Anda sakit, Anda tidak perlu cemas kondisi keuangan akan menjadi kacau apabila harus menjalani proses pengobatan dan perawatan.

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang