Membiarkan uang Anda hanya tersimpan di rekening tabungan tidak akan bisa membuat Anda menjadi sejahtera di masa depan. Justru metode menabung konservatif tersebut akan membuat nilai uang terus menurun karena tergerus kenaikan harga barang atau inflasi.
Lalu bagaimana menyiasati agar nilai harta Anda tidak tergerus atau justru bisa bertambah? Cobalah melirik jenis-jenis investasi yang menguntungkan.
Istilah investasi memang semakin populer belakangan ini. Semakin banyak pula anak muda yang berasal dari generasi milenial yang menempatkan dananya ke berbagai jenis investasi yang sesuai keinginan mereka. Anda pun mungkin termasuk salah satu di antaranya. Namun, berbagai model investasi sudah lama dilakukan generasi-generasi sebelumnya, khususnya baby boomers.
Pada dasarnya, investasi generasi baby boomers dan milenial tidak berbeda jauh. Jenis investasi yang kerap dipilih oleh generasi baby boomers pun kerap dilakukan pula oleh generasi milenial. Perbedaan mencolok di antara pilihan investasi kedua generasi ini hanyalah baby boomers cenderung berhati-hati dan memilih jenis investasi yang berisiko rendah. Di sisi lain, milenial lebih agresif dan berani bertaruh pada produk investasi berisiko tinggi.
Berikut ini adalah 10 jenis investasi yang populer di kedua kalangan generasi tersebut.
Jenis investasi ini merupakan salah satu favorit generasi baby boomers. Nilai properti yang cenderung terus naik dan sulit turun membuat jenis investasi ini dinilai paling aman untuk mengamankan nilai harta, sekaligus memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Ketika Anda menaruh sejumlah dana untuk membeli rumah, tanah, ataupun apartemen; kemungkinan kenaikan harga properti tersebut bisa mencapai 10—15 persen dalam setahun. Artinya, jika menginvestasikan sejumlah dana untuk properti dan didiamkan saja selama 10 tahun, Anda berkesempatan meraih keuntungan 100—150 persen. Sangat besar, bukan?
Hanya saja, generasi milenial tidak terlalu banyak yang menaruh uangnya di properti dikarenakan harga properti yang saat ini sudah terlalu tinggi.
Harga emas yang mengalami kenaikan cukup tinggi sepanjang tahun 2020 membuat generasi milenial kembali melirik jenis investasi yang satu ini. Emas dianggap menjanjikan untuk dijadikan sebagai investasi jangka menengah dan jangka panjang.
Ditambah lagi, emas bersifat sangat cair karena bisa diuangkan kapan saja. Alasan ini pulalah yang membuat tidak sedikit orang memilih berinvestasi emas, sekaligus menjadikannya sebagai dana darurat.
Namun, generasi baby boomers-lah yang paling suka menginvestasikan uangnya ke dalam bentuk emas. Penyimpanan dana ke emas dikarenakan harga emas yang tidak pernah surut terlalu dalam serta dapat mempertahankan nilai uang.
Generasi baby boomers umumnya berinvestasi emas dalam bentuk perhiasan. Hanya saja beberapa waktu terakhir, milenial juga menyadari investasi emas dalam bentuk logam mulia atau batangan lebih menguntungkan.
Deposito menjadi jenis investasi yang sangat diminati generasi baby boomers karena dijamin keamanan. Pengelolaan uang oleh bank dan cenderung dijamin Lembaga Penjamin Simpanan dalam jumlah tertentu membuat banyak orang dari generasi baby boomers menjatuhkan pilihan investasinya ke produk yang satu ini.
Hanya saja, imbal hasil dari penanaman dana di depostio memang tidak besar. Keuntungan dari investasi di deposito sangat bergantung pada ketetapan suku bunga Bank Indonesia. Saat ini, bunga deposito hanya berkisar 3 persen dalam setahun. Alasan ini pulalah yang membuat generasi milenial yang sedikit yang memilih jenis investasi ini.
Asuransi memang bukanlah instrumen investasi murni. Namun tidak bisa dimungkiri, banyak baby boomers yang menaruh dana mereka di asuransi dengan harapan nilainya bisa berkembang di masa mendatang. Asuransi dinilai sebagai salah satu investasi karena bisa memberi jaminan perlindungan terkait risiko. Dalam hal ini, kebanyakan jenis asuransi yang dipilih adalah asuransi jiwa.
Generasi milenial lebih menyadari hal tersebut dan tidak terlalu melirik asuransi untuk dijadikan sebagai investasi. Penempatan dana di asuransi yang diarahkan ke investasi hanya kepada produk-produk unitlink, yang sifatnya adalah gabungan asuransi jiwa, ditambah penempatan sebagai premi ke saham dan reksadana pilihan perusahaan asuransi.
Tabungan berjangka merupakan produk perbankan yang juga dilirik sebagai investasi dengan risiko super-rendah. Sama seperti menabung biasa, Anda mesti menyetorkan sejumlah dana ke rekening tertentu apabila memilih produk ini. Hanya saja, umumnya Anda “dipaksa” untuk terus menabung dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Bunga dari tabungan berjangka sendiri lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa, namun tetap lebih rendah daripada depositio. Dikarenakan alasan inilah, sedikit generasi milenial yang tertarik dengan jenis investais ini. Akan tetapi, baby boomers cukup mengandalkan tabungan berjangka guna mencapai tujuan keuangan tertentu, seperti tabungan pernikahan sampai biaya pendidikan anak.
Obligasi merupakan jenis investasi populer di kalangan baby boomers maupun milenial. Obligasi merupakan surat utang yang dikeluarkan perusahaan atau negara untuk tujuan tertentu. Pembeli obligasi akan mendapatkan bunga dari nilai yang dibelinya dalam jangka waktu tertentu.
Generasi baby boomers menilai jenis investasi ini aman dikarenakan tidak ada penurunan nilai. Sementara itu, generasi milenial melihat obligasi memiliki bunga lebih besar daripada deposito sehingga lebih menguntungkan. Bunga obligasi sendiri berbeda tiap perusahaan ataupun negara. Khusus untuk negara, umumnya bunga obligasi bergantung pada suku bunga Bank Indonesia.
Reksa dana juga merupakan jenis investasi yang dilirik kedua generasi, baik baby boomers maupun milenial. Reksadana merupakan investasi di mana dana ditanam ke beberapa instrument saham sehingga risiko yang dihasilkan lebih kecil.
Risiko yang tergolong rendah dengan imbal hasil cukup tinggi ini membuat baby boomers cenderung berani menempatkan dananya di produk reksadana. Milenial, khususnya yang baru menjadi investor pemula, pun sudah semakin melirik jenis investasi ini dikarenakan penjualannya yang kini mudah diakses lewat marketplace online.
Investasi saham adalah tindakan Anda menempatkan sejumlah dana untuk membeli kepemilikan sebuah perusahaan dalam porsi tertentu. Ada dua keuntungan yang bisa diperoleh dengan memilih investasi ini, yakni keuntungan selisih harga jual dan beli serta dividen alias pembagian keuntungan apabila perusahaan yang Anda miliki mendapat untung.
Dibandingkan jenis investasi lainnya, saham termasuk yang menawarkan keuntungan paling tinggi. Namun, risiko jenis investasi ini juga paling tinggi karena harga saham sangat berfluktuatif. Risiko yang tinggi membuat baby boomers cenderung hati-hati memilih investasi ini. Namun bagi milenial, potensi keuntungan besar membuat investasi saham layak dicoba.
Peer-to-peer lending termasuk jenis investasi yang umurnya relatif muda dibandingkan jenis investasi lainnya. Namun, generasi milenial terbukti sangat menyukai model investasi yang ditawarkan instrumen investasi yang satu ini. Ini karena bunga yang ditawarkan kepada investor atau pemberi dana bisa mencapai lebih dari 20 persen dalam setahun.
Konsep peer-to-peer lending adalah peminjaman dana dari investor kepada peminjam yang mengajukan diri. Karena inilah, risiko dari investasi ini cukup besar terkait macetnya pengembalian dana. Bagi milenial yang memiliki gaya investasi agresif, jenis investasi ini sangat menyenangkan. Namun bagi baby boomers, yang cenderung lebih berhati-hati dalam berinvestasi, peer-to-peer lending tidak terlalu menarik.
Sudah tidak asing bukan mendengar istilah bitcoin? Bitcoin hanya salah satu jenis mata uang kripto (cryptocurrency) yang pergerakan nilainya sangat tinggi dalam beberapa tahun belakangan. Jenis mata uang kripto lainnya pun mengalami hal yang sama.
Pergerakan nilai yang melonjak tajam ini membuat mata uang kripto dinilai sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan. Hanya saja, harga dari mata uang kripto sebenarnya sangat fluktuatif. Tidak ada pula lembaga resmi yang mengatur perdagangan mata uang kripto secara dunia membuat jenis investasi ini tergolong sangat rawan risiko.
Dari berbagai jenis investasi yang populer di kalangan baby boomers dan milenial di atas, mana yang paling membuat Anda tertarik? Namun sebelum gencar berinvestasi, pastikan Anda terlebih dahulu memiliki asuransi untuk menjaga nilai aset dan harta Anda dari risiko finansial akibat kondisi kesehatan atau kehilangan mata pencaharian karena kepala keluarga meninggal.
Kalau Anda terburu-buru ingin berinvestasi sekaligus berasuransi, produk Mega Investa Link yang dikeluarkan oleh PFI Mega Lide pun wajib dilirik. Mega Investa Link menawarkan konsep asuransi jiwa yang digabung dengan skema asuransi. Dengan demikian, Anda pun bisa memperoleh perlindungan finansial sekaligus keuntungan berinvestasi sekaligus.