Kanker serviks atau dikenal juga dengan nama kanker mulut rahim adalah salah satu kanker yang paling mengerikan dan termasuk yang paling banyak diidap oleh wanita di seluruh dunia. Kanker ini memang secara spesifik menyerang wanita karena hanya wanitalah yang memiliki rahim.
Kanker serviks menempati urutan kedua penyakit kanker yang paling banyak menyerang wanita, sementara urutan pertama adalah kanker payudara. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Globocon, umlah penderita kanker serviks pada tahun 2018 mencapai 32.469. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini juga tidak sedikit.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar Kanker Serviks yang Sering Terdengar di Masyarakat
Tingginya angka penderita kanker serviks erat kaitannya dengan edukasi yang masih sangat kurang terkait penyakit yang satu ini. Nyatanya memang tak semua wanita paham penyebab kanker serviks dan gejalanya. Kondisi ini kemudian menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi karena telatnya diagnosa. Seperti diketahui, semakin lambat kanker terdiagnosa maka akan semakin kecil pula kemungkinan sembuhnya.
Setidaknya ada 4 hal yang dapat menjadi penyebab kanker serviks. Keempat penyebab tersebut adalah:
Kanker serviks bisa tumbuh ketika terjadi mutaso genetik di dalam tubuh. Adapun penyebab mutasi genetik tak selalu bisa diprediksi meskipun besar kemungkinan ada kaitannya dengan gaya hidup.
Mutasi genetik pada kasus kanker serviks adalah kondisi ketika sel-sel sehat di dalam tubuh berubah menjadi sel yang abnormal. Sel yang abnormal ini kemudian berkembang menjadi sel kanker dan mulai menjangkiti bagian tubuh yang paling rawan.
Mutasi genetik tidak selalu menimbulkan gejala tertentu bagi tubuh. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan faktor satu ini adalah menjalani gaya hidup sehat agar semua organ di dalam tubuh senantiasa berada dalam keadaan terbaiknya.
Penyebab kanker serviks pada wanita yang paling lazim adalah virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini menular dari manusia yang satu ke manusia lainnya melalui hubungan seksual. Hanya saja dampak buruk dari virus ini lebih banyak merugikan wanita.
Ketika masuk ke dalam tubuh wanita, HPV akan menghasilkan protein yang dikenal dengan nama E6 dan E7. Kedua protein ini sangat berbahaya bagi wanita karena bisa menghasilkan setidaknya 2 kondisi yang merugikan bagi tubuh.
Kondisi pertama adalah ketika protein E6 dan E7 menon-aktifkan gen-gen di dalam tubuh yang sejatinya berfungsi sebagai anti tumor. Ketika gen tersebut non aktif potensi pertumbuhan tumor jadi semakin besar dan dapat memicu munculnya kanker serviks.
Kondisi kedua adalah ketika protein E6 dan E7 memicu pertumbuhan sel-sel dinding rahim secara agresif. Kondisi ini jelas berbahaya karena pertumbuhan sel yang tak lazim bisa memicu terjadinya mutasi genetik.
Perlu diketahui bahwa tak semua HPV menyebabkan kanker serviks. Beberapa bisa menyebabkan penyakit kelamin lain seperti kutil kelamin, beberapa tidak berbahaya sama sekali. Hanya diagnosa medis di rumah sakit yang bisa memastikan HPV jenis apa yang menjangkiti tubuh dan risiko apa yang mungkin timbul.
Setiap manusia pada dasarnya memiliki sel kanker di dalam tubuh. Namun sel-sel tersebut berada dalam keadaan tidak aktif sehingga tidak menjadi penyakit bagi tubuh. Sel-sel tersebut kemudian bisa berubah aktif karena berbagai faktor.
Sistem imun menjadi bagian penting yang memastikan sel kanker tetap dalam kondisi tak aktif dan tak berubah menjadi penyakit. Kanker serviks bisa terjadi ketika seorang wanita mengalami apa yang disebut imunosupresi.
Imunosupresi adalah kondisi dimana system kekebalan tubuh meurun karena berbagai faktor. Salah satu faktor penyebabnya ialah pengobatan steroid dalam dosis tinggi. Pengobatan seperti kemoterapi yang dimaksudkan utnk menyembuhkan kanker juga bisa menyebabkan kondisi yang sama.
Imunosupresi adalah kondisi yang memerlukan penanganan medis khusus. Penanganan harus dilakukan dengan segera dan intensif agar tidak semakin memperburuk kondisi pasien. Mereka yang rentan terkena imnosupresi antara lain adalah penderita kanker, orang dengan kelainan darah, penerima donor organ, dan penderita HIV/AIDS.
Klamidia adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman chlamydia trachomatis. Penyakit ini bisa menyerang pria dan wanita dengan beberapa gejala yang berbeda. Kuman penyebab penyakit ini menular melalui hubungan seksual dan perilaku seksual tak sehat lainnya.
Gejala klamidia yang menyerang wanita antara lain ialah keputihan yang tidak normal, sakit saat berhubungan seksual, rasa terbakar saat buang air kecil, dan pembengkakan di sekitar area vagina. Pada kasus tertentu infeksi klamidia juga bisa menyebabkan demam ringan.
Infeksi klamidia harus segera mendapat penanganan yang tepat. Jika tidak maka bisa mendatangkan efek yang lebih serius, termasuk di antaranya kanker serviks. Diagnosa lengkapnya hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan menyeluruh di rumah sakit.
Berikut adalah gejala kanker serviks yang perlu diwaspadai:
Pendarahan yang Tidak Wajar pada Vagina
Lazimnya perempuan akan mengalami pendarahan pada vagina ketika sedang ada di masa menstruasi. Namun tak demikian halnya pada penderita kanker serviks. Pendarahan bisa terjadi sewaktu-waktu meskipun tidak sedang menstruasi.
Gejala kanker serviks berikutnya adalah siklus menstruasi yang jadi tak teratur. Penyebabnya adalah pertumbuhan sel yang tidak wajar di area rahim.
Orang dengan kanker serviks biasanya akan mengalami rasa nyeri di area panggul dan perut bagian bawah. Rasa nyeri ini akan semakin parah ketika tengah berhubungan seksual atau sesudahnya.
Adanya masalah pada rahim menyebabkan kemunculan cairan yang tidak wajar di vagina. Gejala ini mirip keputihan namun dengan jumlah yang jauh lebih banyak dan warna serta aroma yang lebih mencolok.
Gejala lain yang biasanya timbul adalah kehilangan nafsu makan. Tak heran bila sejak stadium awal penderita kanker serviks akan mengalami penurunan berat badan dan tampak lebih lemas dari biasanya.
Kanker serviks bukanlah penyakit yang tidak bisa dicegah. Semakin dini upaya pencegahan dilakukan, maka akan semakin minim pula risiko untuk terkena penyakit yang sulit disembuhkan ini. Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya antara lain adalah:
Langkah paling mudah yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan vagina. Cuci dengan sabun yang PHnya cocok setidaknya sekali dalam sehari. Selain itu ganti celana dalam dengan teratur dan hindari menggunakan toilet yang kotor.
Menjaga kebersihan vagina penting untuk menghindari infeksi berbagai kuman. Vagina yang terjaga kebersihannya bisa meminimalisir penularan virus-virus yang bisa merugikan kesehatan dan berpotensi menjadi penyebab kanker serviks.
Contoh perilaku seks berisiko adalah berganti-ganti pasangan, melakukan seks luar nikah tanpa pengaman, dan lain-lain. Semua perilaku ini berpotensi menularkan virus HPV yang merupakan penyabab utama kanker serviks.
Berdasarkan fakta di atas, maka cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks adalah dengan menghindari perilaku seks berisiko.Upayakan untuk tidak berganti-ganti pasangan seksual atau menggunakan pengaman ketika melakukan hubungan seks.
Jangan lupa untuk senantiasa membasuh vagina menggunakan air bersih seusia melakukan hubungan seksual. Selain untuk menjaga kebersihan, perilaku tersebut dimaksudkan untuk membasmi HPV yang mungkin menempel di dinding luar vagina.
Bentuk pencegahan penyebab kanker serviks pada wanita yang tak kalah penting ialah dengan menjalani gaya hidup sehat. Biasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan memiliki pola makan yang teratur.
Selain mengatur pola makan hindari juga kebiasaan yang buruk bagi kesehatan seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol. Perbanyak konsumsi air putih, istirahatlah dengan teratur, dan buat jadwal rutin untuk berolahraga.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, semua orang berisiko terkena penyakit kanker. Maka dari itu tak ada salahnya melindungi diri dengan asuransi kanker, agar jika suatu hari tanpa terduga terdiagnosa penyakit ini Anda tidak perlu memusingkan masalah biaya.
Apa yang dimaksud dengan asuransi kanker adalah asuransi penyakit kritis. Asuransi ini akan memberikan manfaat ketika nasabahnya terdiagnosa penyakit kritis. Mega Comforta dari PFI Mega Life, misalnya, siap memberikan uang pertanggungan ketika nasabahnya terdiagnosa dengan salah satu dari 10 penyakit kritis.
Kanker serviks dan beberapa kanker lainnya masuk dalam daftar 10 penyakit yang ditanggung. Miliki asuransi penyakit kritis ini sekarang juga agar tak menyesal di kemudian hari.
Baca Juga: Penyebab Kanker Serviks, Penyakit yang Mengancam Perempuan Indonesia