Mempersiapkan dana pendidikan sudah sewajarnya jadi bagian dari perencanaan finansial sejak dini. Walaupun biaya pendidikan di Indonesia tergolong rendah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, total pengeluaran hingga lulus kuliah tidak sedikit jumlahnya. Khusus biaya kuliah kedokteran di Indonesia, yuk cek dulu 10 informasi berikut ini:
Sudah jadi info umum jika biaya kuliah kedokteran di PTS lebih tinggi daripada PTS. Selisih antara biaya kuliah kedokteran ini bisa cukup signifikan; misalnya biaya kuliah kedokteran UNAIR yang bisa berpuluh kali lipat lebih mahal daripada biaya kuliah kedokteran UI.
Ini karena ada perbedaan antara sistem dan kebijakan yang diterapkan; PTN mendapatkan saluran dana berupa Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
Program Kemendikbud sejak tahun ajaran 2013/2014 ini disalurkan melalui DIKTI untuk sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang lebih ringan. Dengan adanya BOPTN, para mahasiswa bisa dibebaskan dari biaya Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA)/Uang Pangkal, Sistem Kredit Semester (SKS), dan sebagainya.
Sekiranya Anda lolos ke PTN untuk jurusan fakultas kedokteran, umumnya Anda hanya akan dikenakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang berbeda-beda. Beda antara keduanya adalah sistem perhitungan besaran biayanya.
Setiap PTN akan mengenakan besaran UKT atau BOP yang berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing, dengan penerapan standar sebagai berikut:
Setelah mengetahui jenis-jenis biaya kuliah kedokteran di PTN, yaitu UKT dan BOP. Mari kita lihat lagi besaran biaya-biaya tersebut.
Dengan gambaran diatas, Anda bisa membuat rincian lebih detail lagi, yaitu menambahkan antara UKT sesuai kelas dan ranah kedokteran berdasarkan jumlah yang ditetapkan oleh PTN masing-masing.
Sebagai pilihan favorit calon mahasiswa kedokteran, beberapa PTN juga menyelenggarakan jalur masuk mandiri. Ini adalah biaya awal masuk atau uang pangkal/sumbangan yang biasanya diterapkan pada UKT golongan tinggi. Besarannya juga tergantung pada kebijakan masing- masing PTN, mulai dari sekitar Rp 5-100 juta.
Jadi untuk calon mahasiswa yang terpilih ke golongan tinggi, rincian biaya kuliah kedokteran adalah dengan menjumlahkan UKT, BOP dan juga uang pangkal jika dikenakan.
Walaupun pada prinsipnya UKT, BOP, dan uang pangkal adalah biaya kuliah kedokteran yang utama, Anda tetap harus anggarkan biaya lain-lain untuk keperluan kegiatan mahasiswa jurusan kedokteran. Untuk fakultas kedokteran, akan ada biaya pengalaman praktik intensif, keilmuan dan ketrampilan yang besarannya juga berbeda-beda setiap PTN.
Perhitungan biaya kuliah kedokteran di PTS berbeda dengan sistem PTN. Jika di PTN hanya fokus pada UKT, BOP, Biaya Pangkal dan Biaya Pendukung, akan ada lebih banyak jenis biaya kuliah kedokteran di PTS yang tergantung pada kebijaksanaan masing-masing PTS yang diincar. Ini karena pada PTS, jenis biaya kuliah kedokteran sangat beragam.
Berikut adalah jenis biaya kuliah kedokteran di PTS yang bisa berkurang atau bertambah sesuai dengan kebijakan PTS masing- masing:
Selain jenisnya yang variatif, besaran biaya kuliah kedokteran PTS juga punya lingkup yang berbeda-beda. Misalnya saja pada biaya pendaftaran kuliah kedokteran yang dibayar hanya sekali saja pada awal masuk atau juga pendaftaran ulang sesuai dengan kenaikan tingkat.
Untuk besaran biaya pendaftaran PTS rata-rata mencapai puluhan juta rupiah, atau untuk yang favorit bisa mencapai hampir Rp 100 juta. Untuk keseluruhan biaya kuliah kedokteran di PTS, tidak jarang mencapai sekitar Rp 300-500 juta atau bahkan lebih.
Dikarenakan besaran biaya kuliah kedokteran di PTS yang besar ini, terkadang calon mahasiswa diharuskan membuat Surat Kesanggupan ataupun memberikan biaya pembayaran awal dalam jumlah tertentu sebagai salah satu persyaratan yang harus dilakukan.
Jika sudah berbicara soal biaya kuliah kedokteran, ada beberapa biaya tidak terelakkan baik untuk calon mahasiswa PTN maupun PTS. Biaya-biaya seperti biaya buku, alat bantu seperti laptop, biaya hidup untuk mahasiswa perantau, seperti biaya kos, harus turut dipertimbangkan. Tentunya besaran biaya biaya ini sangat bervariasi sesuai dengan kondisi dan situasi yang dijalani masing-masing mahasiswa.
Total biaya kuliah kedokteran tidak terlepas dari berapa lama seorang mahasiswa berhasil menamatkan pendidikannya. Untuk itu, wajib diketahui juga durasi kuliah kedokteran untuk yang paling dasar yaitu tingkat Strata 1 atau Sarjana Kedokteran.
Kuliah sarjana kedokteran memiliki durasi yang bervariasi dengan masa tamat paling cepat 3,5 tahun. Selanjutnya Sarjana Kedokteran bisa menjalani Program Profesi atau KOAS dan mengikuti ujian sertifikasi dan melakukan internship agar mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter. Total tahapan KOAS hingga STR bisa memakan waktu dari 1,5-3 tahun.
Setelah memiliki STR, anda dapat mengurus Surat Izin Praktik ( SIP) untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan spesialisasi. Anda juga harus terlebih dahulu mengikuti program dokter internship Indonesia untuk memantapkan pengalaman KOAS sebelumnya, umumnya selama 1 tahun. Total durasi rata-rata untuk bisa mengantongi SIP ini bisa mencapai hingga 8,5 tahun atau lebih.
Jika Anda punya rencana melanjutkan ke jenjang pascasarjana, otomatis biaya juga akan terus bertambah. Ini akan menjadi lebih ringan jika kalian memiliki akses bantuan seperti beasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Nah, buat yang punya cita-cita menjadi dokter, perjalanan memang tidak gampang. Bukan hanya harus berinvestasi waktu dan biaya saja, kesehatan dan tenaga juga akan jadi modal utama dalam mencapai masa depan sebagai dokter sukses. Jangan lupa, bekali diri dengan asuransi kesehatan sejak dini. Bersama PFI Mega Life, wujudkan hari esok yang semakin pasti dan percaya diri!