Jumlah anak muda yang memiliki asuransi masih sangat jauh dari kata ideal. Data yang dirilis oleh AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) menyebutkan tingkat literasi generasi muda di Indonesia sudah cukup baik, yakni mencapai 67%. Ironisnya hanya sekitar 6% dari jumlah tersebut yang sudah benar-benar terlindungi asuransi kesehatan, asuransi kanker, atau jenis-jenis asuransi lainnya.
Rentang usia 26 sampai 30 tahun adalah rentang usia di mana sudah cukup banyak generasi muda di Indonesia yang telah berkeluarga. Idealnya mereka sudah terlindungi oleh asuransi kesehatan keluarga dan asuransi jiwa. Kesadaran yang rendah akan kepemilikan asuransi kesehatan justru menempatkan seluruh anggota keluarga dalam risiko, terutama anak-anak.
Generasi muda Indonesia yang masih ragu untuk segera memiliki asuransi kesehatan terbaik mungkin perlu mencari tahu apa kata mereka yang sudah benar-benar merasakan manfaat asuransi. Biasanya penuturan semacam ini menjadi referensi yang cukup meyakinkan.
Selain itu perlu juga dicari tahu risiko apa saja yang mungkin terjadi jika tak memiliki asuransi sama sekali. Belajar dari pengalaman orang lain mungkin akan menumbuhkan kesadaran untuk segera memiliki asuransi.
Beberapa waktu lalu media sosial sempat diramaikan oleh cerita dari Maria Andromeda, seorang selebriti yang harus menjalani usus buntu. Maria menceritakan dengan cukup lengkap mulai dari gejala awal yang dia rasakan hingga hal-hal yang ia alami pasca operasi.
Keluhan awal Maria adalah perutnya yang terasa tidak nyaman. Ia mengira rasa tak nyaman tersebut disebabkan oleh masuk angina atau penyakit maag ringan. Nampaknya menganggap sepele gangguan kesehatan memang masih menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia.Ternyata rasa tak nyaman di perut Maria semakin menjadi dari hari ke hari. Obat-obatan yang ia konsumsi tidak meringankan gejalanya sama sekali. Akhirnya Maria pun memutuskan untuk memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit swasta.
Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, dokter menyimpulkan bahwa Maria terkena penyakit usus buntu dan harus segera menjalani operasi di hari yang sama. Hal ini tentunya cukup mengejutkan, apalagi jika mengingat Maria harus membiayai semuanya sendiri tanpa asuransi kesehatan.
Operasi pengangkatan usus buntu berlangsung selama 1 jam. Setelah itu Maria masih harus menjalani rawat inap selama 2 hari. Berapa biaya yang harus dihabiskan untuk semua proses pengobatan tersebut? Maria menyebutkan bahwa totalnya mencapai lebih dari Rp. 45.000.000,-
Pasca membayar biaya operasi yang demikian mahal, Maria mengingatkan bahwa setiap orang seharusnya memiliki asuransi kesehatan terbaik. Adanya asuransi itu akan meminimalisir berbagai risiko ketika terjadi masalah kesehatan. Pasien jadi bisa fokus memikirkan kesembuhannya.
Jika pengobatan usus buntu saja sudah mencapai angka puluhan juta, bayangkan biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan penyakit yang lebih serius seperti Jantung, kanker, dan lain-lain. Karena itulah tak ada salahnya bagi orang-orang di usia 26 sampai 30 tahun untuk mulai mempertimbangkan kepemilikan asuransi khusus kanker.
Hanya dengan rutin membayar premi setiap bulannya, setiap pemegang polis asuransi sudah benar-benar terproteksi dari berbagai hal tak terduga. Harusnya tak ada lagi alasan untuk tak segera membeli asuransi.
Baca Juga: Rinician Biaya untuk Mengobati Kanker Payudara
Berbeda dengan kasus sebelumnya, seorang ibu dengan 2 anak menceritakan ketenangan finansial yang telah dirasakannya semenjak memakai asuransi. Produk asuransi yang digunakannya adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan keluarga.
Asuransi jiwa yang digunakan bertujuan untuk melindungi setiap anggota keluarga apabila terjadi hal yang tak terduga. Contoh kejadian yang tak terduga ialah risiko kecelakaan hingga kematian. Pihak yang paling terlindungi dalam kasus ini pastinya adalah anak-anak. Orang tua memang wajib mengusahakan yang terbaik bagi anak-anaknya bukan?
Uang pertanggungan yang cukup besar memungkinkan anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan ketika orang tuanya sudah tidak bisa menafkahi seperti sediakala. Uang pertanggungan yang diterima bisa pula diinvestasikan agar nilainya terus bertambah.
Sementara asuransi kesehatan keluarga diambil dengan tujuan menjaga kestabilan finansial jika suatu saat ada anggota yang jatuh sakit dan harus menjalani serangkaian pengobatan. Dengan adanya asuransi kesehatan ini, jika ada anggota keluarga yang sakit maka yang tersisa untuk dipikirkan hanyalah kesembuhan dan urusan rumah atau pekerjaan yang terbengkalai.
Perlu diingat ketika seseorang masuk rumah sakit maka biaya yang harus dikeluarkan bukan hanya untuk rumah sakit saja. Ada akomodasi dan transportasi keluarga pasien, keperluan pasien, dan hal-hal lain di rumah yang pastinya cukup menguras dompet.
Pemberi testimoni ini menyebutkan bahwa untuk asuransi jiwa yang ia miliki, harga preminya hanya sekitar Rp. 4.000.000,- per tahun. Sementara uang pertanggungan yang akan diterima mencapai 1 milyar rupiah. Melihat nilai tersebut sangat wajar rasanya jika pemegang polis merasa tenang secara finansial.
Jika dirasa perlu, orang tua juga wajib mengusahakan asuransi untuk pendidikan anak. Asuransi ini berfungsi memastikan anak-anak akan mendapatkan pendidikan terbaiknya apapun yang terjadi. Jika tak langsung habis digunakan maka uang yang ada bisa dikelola sebagai asset asuransi agar tak habis tergerus inflasi.
Melihat 2 kasus di atas, ada beberapa manfaat penting yang harus digaris-bawahi terkait kepemilikan asuransi di usia muda. Manfaat tersebut adalah:
Tak semua orang memiliki kemampuan untuk membayar biaya pengobatan hingga puluhan juta rupiah di satu waktu. Beberapa sanggup melakukan hal tersebut namun kedepannya siklus keuangan jadi berantakan. Nah, di sinilah peran penting asuransi sangat terasa.
Asuransi kesehatan akan membantu menangai biaya pengobatan yang cukup besar tersebut. Anda sebagai pasien cukup fokus pada kesembuhan dan pemulihan tanpa terlalu dipusingkan masalah biaya.
Tak sedikit orang yang ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter karena ingin menekan pengeluaran. Menganggap sepele penyakit kemudian menjadi pilihan yang tanpa sadar bisa membahayakan diri sendiri.
Kekhawatiran tersebut semestinya tak perlu terjadi jika Anda memiliki asuransi kesehatan. Begitu sakit segeralah periksakan diri ke dokter, dan jika harus dirawat pastikan Anda dan keluarga mendapatkan fasilitas kesehatan senyaman mungkin.
Jika Anda termasuk orang yang ingin merencanakan kehidupan finansial jangka panjang sedini mungkin, berarti Anda juga wajib mengenali dan memiliki asuransi sesegera yang Anda bisa. Keberadaan asuransi akan menciptakan ketenangan finansial dan memastikan semua rencana tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Jenis asuransi tertentu seperti asuransi jiwa tak hanya menguntungkan satu pihak sebagai pemegang polis. Anggoa keluarga lain akan merasakan manfaat yang tak kalah besarnya. Buktikan kasih sayang Anda pada keluarga dengan membeli jenis asuransi yang tepat.
Beberapa jenis asuransi kesehatan yang wajib Anda miliki di usia muda adalah sebagai berikut:
Jenis asuransi ini menjadi yang paling umum dan wajib dimiliki oleh semua orang. Pastikan semua anggota keluarga Anda terlindungi oleh produk asuransi kesehatan yang tepat.
Asuransi jiwa menjadi produk berikutnya yang wajib dimiliki sejak muda, baik yang berkaitan dengan unit link maupun tidak. Keberadaan asuransi ini bisa melindungi rencana masa depan keluarga yang Anda sayangi.
Saat ini semakin banyak orang yang terkena penyakit kritis seperti kanker. Biaya yang harus dihabiskan untuk pengobatannya sudah pasti tak sedikit. Ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan kanker. Asuransi untuk kanker ini akan melindungi Anda dan keluarga jika terdiagnosa oleh penyakit kritis.
Semua produk tersebut bisa Anda dapatkan di PFI Mega Life. Jangan tunggu sampai usia senja apalagi hingga penyakit kritis terlanjur menyerang Anda.
Baca Juga: Persiapkan Dana Pendidikan Anak dengan Cara Berikut Ini