Investasi

5 Jenis Investasi Jangka Panjang yang Pasti Bikin Untung

PFI Mega Life
07 Apr 2020
Investasi jangka panjang kerap dijadikan pilihan sebagai solusi persiapan dana pensiun. Apa saja jenisnya? Berikut jenis-jenis investasi jangka panjang.

5 Jenis Investasi Jangka Panjang yang Pasti Bikin Untung

Jika dilihat dari jangka waktunya, investasi dapat dibagi menjadi dua jenis. Kedua jenis investasi tersebut adalah investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.

Baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang, keduanya memiliki karakter yang unik, keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Namun, jika tujuan Anda berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang, investasi jangka panjang adalah pilihan paling ideal.

Apa Itu Investasi Jangka Panjang

 

Istilah investasi jangka panjang sebenarnya tidak lepas dari jangka waktu yang dibutuhkan suatu instrumen investasi untuk menghasilkan profit atau keuntungan secara maksimal. Dalam kasus investasi jangka panjang, jangka waktu investasinya biasanya di atas 5 tahun. Jadi bisa disimpulkan, investasi jangka panjang adalah jenis investasi yang memiliki jangka waktu 5 tahun atau lebih.

Jika mengacu pada pengertian investasi jangka panjang tersebut, bukan berarti semua instrumen investasi yang masuk dalam jenis investasi jangka panjang pasti akan memberi keuntungan setelah 5 atau 10 tahun. Analisis tetap harus dilakukan demi menemukan instrumen yang memang memiliki potensi keuntungan terbesar dan risiko kerugian paling rendah.

Jenis Investasi Jangka Panjang

5 Jenis Investasi Jangka Panjang yang Pasti Bikin Untung

Sebagian instrumen investasi jangka panjang menawarkan potensi return yang tinggi. Namun di sisi lain, risikonya juga tergolong tinggi. Untuk itulah, penting untuk mengenal dan memahami setiap jenis investasi jangka panjang sekaligus risiko yang ada di baliknya.

1.  Emas

Logam mulia, khususnya emas telah menjadi salah satu instrumen investasi paling populer bahkan mungkin salah satu yang tertua. Keuntungan yang dijanjikan juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Keuntungan emas ini berasal dari kenaikan harga. Padahal, setiap tahunnya harga emas cenderung terus mengalami kenaikan. Risiko instrumen investasi ini juga tergolong rendah. Hanya saja, Anda memang harus menyimpan emas untuk jangka waktu yang cukup lama untuk benar-benar merasakan keuntungannya.

Emas juga dikenal sebagai instrumen lindung nilai. Predikat tersebut tidak lepas dari karakter emas yang cenderung stabil meski dihantam krisis sekalipun. Umumnya, kenaikan harga emas per tahunnya juga berada di atas inflasi. Jadi tidak mengherankan jika banyak investor yang memanfaatkan emas untuk melindungi nilai kekayaannya.

Tidak sulit untuk berinvestasi emas. Modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Hanya saja, Anda memang harus konsisten membeli emas secara rutin dan sabar menunggu hingga harganya naik.

2.  Reksadana

Investasi reksadana tergolong sebagai instrumen investasi finansial yang berisiko rendah, tetapi memiliki potensi keuntungan yang cukup besar. Sama seperti emas, reksadana juga tidak terlalu rumit. Anda cukup memilih reksadana yang paling menguntungkan dan menyimpannya sampai harganya naik.

Meski demikian, ada beberapa jenis reksa dana. Setiap jenis reksadana menawarkan jangka waktu yang berbeda. Begitu juga dengan potensi return dan tingkat risikonya.

Reksadana campuran dan reksadana saham adalah dua jenis reksadana yang bisa dikategorikan sebagai investasi jangka panjang. Kedua jenis reksadana ini juga fluktuatif. Namun secara jangka panjang, keduanya mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi.

Sama seperti emas, reksadana juga tidak membutuhkan modal besar. Bahkan, saat ini Anda bisa membeli reksadana cukup dengan modal Rp 100.000.

3.  Properti

Bagi Anda yang memiliki modal besar, investasi properti bisa dijadikan pilihan. Instrumen investasi ini juga dinilai lebih meyakinkan bagi sebagian orang. Ada benda fisiknya, bahkan dapat ditinggali.

Investasi properti juga cenderung menawarkan keuntungan yang hampir pasti. Di daerah-daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, kenaikan harga propertinya cenderung cepat. Selain itu, harga properti sangat sensitif terhadap berita-berita terkait proyek-proyek strategis yang hendak dibangun di daerah sekitarnya.

Investasi properti juga menjanjikan keuntungan sampingan yang cukup menjanjikan. Selain keuntungan yang berasal dari kenaikan harga atau capital gain, properti juga berpotensi memberi keuntungan dari sewa.

Jika Anda memiliki rumah, apartemen atau ruko, opsi menjual bukanlah satu-satunya pilihan untuk mendapatkan keuntungan. Anda juga bisa menyewakannya dan mendapatkan pasive income secara rutin.

4.  Tabungan Berjangka

Sebenarnya tabungan berjangka ini memiliki banyak kesamaan dengan tabungan biasa. Investasi tabungan berjangka juga terbilang sederhana. Anda hanya perlu menyimpan sejumlah uang ke dalam rekening tabungan berjangka, menambah saldo secara berkala dan menunggu hingga berbunga.

Meski terlihat sangat mirip dengan tabungan biasa, tabungan berjangka tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Anda hanya bisa mengambilnya jika sudah jatuh tempo.

Mirip tabungan, risiko tabungan berjangka juga terbilang rendah. Namun berbeda dengan tabungan biasa, bunga yang dijanjikan cenderung lebih tinggi. Dikarenakan kesederhanaannya, jenis investasi jangka panjang ini cocok untuk investor pemula.

5.  Saham

Dibandingkan keempat jenis investasi jangka panjang yang telah dijelaskan sebelumnya, saham memang memiliki risiko paling tinggi. Tanpa ilmu dan pengetahuan yang cukup, sulit untuk mendapatkan keuntungan dari instrumen investasi yang satu ini.

Meski dikenal berisiko tinggi, harus diakui saham menawarkan potensi return yang sangat besar. Jika Anda berhasil menemukan saham-saham dari perusahaan yang memiliki fundamental bagus, keuntungan yang diperoleh bisa mencapai 100% atau bahkan lebih.

Bagi Anda yang tidak ingin mengambil risiko yang terlalu besar, Anda bisa fokus pada saham-saham bluechips. Berbeda dengan saham second liner, secara jangka panjang saham-saham bluechips umumnya terus mengalami kenaikan. Selain itu, saham-saham ini sangat likuid.

Bagaimana Cara Berinvestasi Jangka Panjang

5 Jenis Investasi Jangka Panjang yang Pasti Bikin Untung

Setiap instrumen investasi memiliki potensi return dan risikonya masing-masing. Semakin tinggi return yang dijanjikan, semakin besar juga risiko yang harus ditanggung.

Dalam berinvestasi jangka panjang, Anda harus memahami profil risiko Anda terlebih dahulu. Profil risiko ini menentukan daya tahan Anda terhadap risiko investasi. Jangan lupa juga untuk menentukan tujuan investasi. Tanpa keduanya, sangat sulit untuk konsisten berinvestasi di instrumen investasi jangka panjang.

Setelah mengetahui keduanya, selanjutnya Anda bisa mulai mencari instrumen investasi yang cocok dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda. Kenali dan dalami instrumen investasi yang paling memenuhi kriteria. Jika sudah siap baik secara mental dan dana, Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal minimal terlebih dahulu.

Kesimpulan

 

Kunci dari investasi jangka panjang ada pada analisis dan konsistensi dalam menjalaninya. Selain itu, Anda membutuhkan kesabaran selama prosesnya.

Di sisi lain, Anda harus terbuka dengan hal-hal tak terduga. Selama berinvestasi, bisa saja ada kejadian di mana Anda membutuhkan perawatan medis hingga harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Jika kondisi seperti ini tidak dipersiapkan, investasi yang Anda lakukan bisa saja terganggu.

Untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini, Anda bisa membeli asuransi kesehatan. PFI Mega Life adalah sebuah solusi yang dihadirkan untuk membantu melindungi aset yang Anda miliki.

Dengan asuransi kesehatan PFI Mega Life, biaya perawatan akan ditanggung asuransi. Bahkan, Anda bisa mendapatkan santunan rawat inap mulai dari Rp 250.000. Semua manfaat tersebut bisa Anda dapatkan cukup dengan membayar premi Rp 53.000 per bulan.

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang