1 Like
Kesehatan

Waspadalah! Ini Dia Ciri Varian Baru Corona di Indonesia

PFI Mega Life
22 Feb 2021
Mutasi virus corona kian membuat resah! Apa artinya varian baru corona ini terhadap kehidupan sehari- hari, vaksin dan keseluruhan pandemi? Cek faktanya di sini.

Waspadalah! Ini Dia Ciri Varian Baru Corona di Indonesia

Dunia kembali dikejutkan dengan varian baru corona. Tepatnya pada akhir tahun yang sama, dilaporkan temuan berbagai mutasi varian baru COVID-19 yang dikhawatirkan akan semakin memperparah kondisi wabah. Sebelum panik, segera ketahui fakta seputar varian baru corona dan pahami secara lengkap berikut.

 

Munculnya Varian Baru COVID-19

Salah satu sifat dasar dari virus sebagai makhluk hidup adalah mutasi alias perubahan secara genetika. Sebagai jenis virus RNA, para ahli berpendapat bahwa salah satu karakter alami virus corona adalah terus berevolusi dan berganti-ganti dari waktu ke waktu. Ini terutama jika didukung penyebaran secara geografis, varian baru corona akan semakin kontras secara genetik.

Mutasi pada virus, termasuk varian baru corona penyebab pandemi COVID-19, sesungguhnya bukanlah hal baru ataupun kejadian yang tidak terduga. Beberapa varian virus bisa muncul dan menghilang, ataupun bermutasi menjadi jenis baru dan terus eksis. Contoh lain dari virus RNA yang terus bermutasi adalah virus influenza, sehingga vaksin flu juga terus berkembang dari waktu ke waktu.

Termasuk untuk virus corona, para ahli menjelaskan bahwa ada ekspektasi mutasi sedemikian rupa sejak awal karena seluruh virus RNA akan bermutasi seiring waktu, walaupun memang ada yang jenisnya lebih lambat bermutasi dibandingkan lainnya. Pengawasan tetap dilakukan untuk melihat apakah ada perubahan struktur protein pada varian baru corona, termasuk cara perubahan, penyebaran dan infeksi.

Saat ini, beberapa varian baru corona telah bersirkulasi secara global antara lain:

  • Di Inggris, identifikasi varian baru corona dengan nama B.1.1.7 yang kini menjadi salah satu varian umum dan bertanggung jawab atas 60 persen kasus penularan selama Desember 2020. Varian baru ini sangat menular dan disinyalir menjadi penyebab kenaikan risiko kematian dibandingkan virus lain, namun studi lebih lanjut dibutuhkan. Virus B.1.1.7 juga telah mulai bermunculan di berbagai bagian lain di dunia, salah satunya di Amerika Serikat pada akhir Desember 2020.
  • Di Afrika Selatan, varian baru corona bernama B.1.351 muncul secara independen dari virus B.1.1.7 sejak Oktober 2020. Mutasi kedua jenis virus ini hampir sama dan telah ditemukan pada Amerika Serikat pada akhir Januari 2021.
  • Di Brazil, varian bernama P.1 pertama kali teridentifikasi saat screening di bandara ketibaan rute Jepang pada awal Januari. Varian baru corona ini memiliki mutasi tambahan yang dikhawatirkan bisa mengelabui kinerja antibodi tubuh. Varian ini juga telah terdeteksi di Amerika Serikat pada akhir Januari 2021.

 

Perbedaan Varian Baru COVID-19 Dengan Sebelumnya

Sejauh ini, para ahli mendapati bahwa varian baru corona yang ditemukan bersifat lebih mudah dan lebih cepat penularannya. Akibatnya jumlah kasus COVID-19 juga semakin meningkat yang berarti kebutuhan fasilitas kesehatan yang harus terus bertambah, termasuk rumah sakit, tenaga kesehatan dan juga potensi jumlah kematian.

Perbedaan yang diamati pada varian baru corona ini terutama pada struktur jarum pada protein virus, yang berbentuk lapisan luar mengkilat dari SARS-COV-2. Riset awal menunjukkan bahwa jarum protein ini bertanggungjawab atas perekatan di sel tubuh manusia untuk penyebaran infeksi, dan untuk ciri covid varian baru terlihat punya daya rekat yang lebih kuat.

Lebih banyak studi dibutuhkan untuk memastikan fakta seputar varian baru corona, ciri varian baru COVID-19 sejauh ini adalah:

  • Dengan cepat menggantikan varian lama COVID-19
  • Memiliki mutasi pada bagian virus yang penting, yaitu pada struktur jarum protein
  • Hasil lab menunjukkan kemampuan infeksi sel yang lebih cepat

 

Memahami Varian Baru COVID-19 dari Segi Tingkat Bahaya dan Vaksinasi

Waspadalah! Ini Dia Ciri Varian Baru Corona di Indonesia

Pertanyaan terpenting dari varian baru corona ini adalah, “Apakah lebih berbahaya?”

Dari hasil telaahan para ahli, belum ada bukti signifikan yang menunjukkan varian baru corona lebih berbahaya, tetapi pengawasan terus dilakukan secara konstan untuk hal ini. Walaupun mutasi ini akan lebih cepat menular antar manusia dan menyebabkan penambahan jumlah pasien COVID-19, varian baru corona ini belum terbukti bisa menyebabkan peningkatan penyakit atau kematian lebih serius.

Para ahli juga menjelaskan, virus yang menyebabkan tingkat kematian tinggi umumnya justru menyebabkan semakin cepat punahnya virus itu sendiri. Dalam kondisi dimana virus bermutasi hingga menyebabkan tingkat kematian yang sangat cepat, penyebaran virus itu juga berkurang efisiensinya.

Walaupun memang ada faktor kecepatan penyebaran yang berpengaruh terhadap angka kematian. Program vaksinasi yang sudah mulai dijalankan terhadap COVID-19 juga diharapkan tidak akan ada perubahan rencana ataupun efektivitas, minimal dalam jangka waktu dekat.

Studi laboratorium mengungkapkan bahwa respons imun terdiri atas banyak komponen, sehingga perubahan genetika vaksin tidak serta merta melumpuhkan kinerja vaksin secara total. Jika ada satu mutasi, vaksin masih tetap bisa efektif dari lini lain dan ini yang menjadi tumpuan harapan para ilmuwan atas perlawanan vaksin terhadap varian baru coronavirus.

Kesimpulannya, khalayak ramai diharapkan untuk tidak panik atau bereaksi berlebihan atas varian baru COVID-19. Sebagaimana dalam genetika virus, pengawasan secara konstan terus dilakukan melalui testing, perawatan dan vaksin agar efektivitasnya maksimal. Karena itu, masyarakat diharapkan terus melaksanakan protokol kesehatan sambil menuruti program vaksinasi yang disediakan pemerintah.

 

Gejala Varian Baru COVID-19 yang Harus Diketahui

Dengan tingkat penularan lebih cepat dan potensi kenaikan jumlah infeksi serta kematian yang lebih tinggi, ada pula yang membedakan dari segi gejala pada varian baru corona. Sebuah studi baru yang dilakukan The Office for National Statistics (ONS) mengobservasi penderita COVID-19 jenis baru dan menemukan gejalanya lebih cepat dirasakan. Beberapa gejala varian baru COVID-19 yang harus diketahui antara lain:

1.  Demam

Ditemukan bahwa sekitar 22 persen penderita varian baru corona akan mengalami gejala demam dibandingkan dengan varian lama yaitu sekitar 19 persen. Salah satu gejala umum ini juga dilaporkan bersifat demam yang berkepanjangan dan lebih berpotensi membutuhkan perawatan rumah sakit.

2.  Batuk

Sakit tenggorokan dan batuk-batuk memang sudah lumrah jadi gejala virus corona jenis lama. Untuk varian baru corona, gejala ini juga ditemukan pada sekitar 35 persen jumlah kasus sebagai gejala awal sejak terinfeksi.

3.  Sesak napas

Pada kedua jenis infeksi COVID-19 tahap serius, gejala sesak napas cukup dominan termasuk juga saturasi oksigen. Pastikan untuk selalu memonitor kondisi pernapasan jika tertular virus corona.

4.  Ngilu tubuh dan persendian

Disebut juga myalgia, laporan atas gejala sakit pada otot dan persendian khususnya pada bagian punggung kian sering ditemukan sebagai salah satu pertanda umum COVID-19. Termasuk juga pada varian baru corona, sakit otot dan lelah kronis juga kerap dirasakan.

5.  Sakit kepala

Kedua jenis virus, baik varian lama atau varian baru corona akan menimbulkan gejala berupa sakit kepala yang merupakan reaksi radang.

6.  Hilangnya selera makan

Mual, muntah, dan hilangnya selera makan bisa jadi komplikasi pencernaan akibat COVID-19. Perubahan selera makan dan kinerja metabolisme juga menjadi salah satu gejala yang ditemukan pada pasien terinfeksi virus corona varian baru.

7.  Anosmia

Anosmia atau kehilangan daya penciuman dan pengecap dikaitkan pada lebih dari 60 persen kasus coronavirus jenis lama. Untuk varian baru corona, gejala anosmia lebih jarang dilaporkan dengan penurunan hingga 17 persen dibandingkan dari virus corona terdahulu.

Jika Anda mendapati gejala umum coronavirus baik yang umum pada virus corona jenis lama maupun baru, maka segera ambil tindakan berupa isolasi mandiri dan menghubungi pihak layanan kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi medis secara profesional.

 

Kampanye 3M untuk Mencegah Penularan Virus Corona

Waspadalah! Ini Dia Ciri Varian Baru Corona di Indonesia

Survei AC Nielsen bekerjasama dengan UNICEF pada 6 kota besar di Indonesia dengan jumlah 2000 responden, mencoba menggali sikap masyarakat terkait praktik pencegahan COVID-19 pada kehidupan sehari-hari. Menurut survei tersebut, 69,6 persen responden di 6 kota besar di Indonesia mengaitkan COVID-19 dengan aspek negatif seperti, berbahaya, menular, darurat, mematikan, menakutkan, khawatir, wabah, pandemi, dan penyakit.

Meski mayoritas responden mengasosiasikan COVID-19 dengan aspek negatif, hal-hal ini bisa mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak positif dalam mencegah penularannya. Memanfaatkan aspek tersebut, pemerintah terus menggalakkan disiplin melalui kampanye 3M agar diterapkan masyarakat Indonesia secara luas.

Kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) merupakan satu paket protokol kesehatan yang sangat diperlukan masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19. Himbauan ini perlu dipatuhi dan dijalankan secara disiplin, mengingat langkah ini adalah rekomendasi dari para ahli dan dokter.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia, mencuci tangan dengan sabun menurunkan risiko penularan 35 persen, memakai masker kain menurunkan risiko penularan sebanyak 45 persen, dan memakai masker bedah 70 persen. Menjaga jarak minimal 1 meter bisa menurunkan penularan 85 persen.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menegaskan, kunci utama memutus mata rantai COVID-19 adalah disiplin 3M. Kepatuhan protokol kesehatan akan efektif mencegah penularan akan lebih mudah dilakukan jika pelaksanaannya kolektif, tidak sendiri-sendiri sehingga masyarakat perlu saling mengingatkan atas pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

Perlawanan virus corona akan membawa hasil maksimal kalau semua pihak menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Tak hanya melaksanakan 3M tapi harus dipastikan pelaksanaannya benar dan konsisten secara bersama-sama.

 

Varian Baru Corona di Indonesia? Lindungi Diri Sedini Mungkin

Bukan hanya di luar negeri, para ahli juga mengingatkan ancaman varian baru corona yang bisa sampai ke Indonesia. Ditemukannya varian B.1.1.7 yang kini juga telah hadir di negara jiran, selayaknya masyarakat Indonesia semakin memperketat protokol kesehatan dengan mematahui kampanye 3M.

Pada saat bersamaan, perlu diingat potensi penyakit lainnya terus mengancam dari waktu ke waktu. Setiap saat semasa pandemi dan setelahnya, keluarga Indonesia masih harus berhadapan dengan fakta penyakit menular lainnya seperti demam berdarah, dan penyakit kritis lainnya yang membutuhkan pelayanan rumah sakit secara lengkap.

Karena itu, setiap individu sangat diimbau untuk mempersiapkan proteksi terbaik untuk diri dan keluarga atas seluruh kemungkinan penyakit yang terjadi. Melalui produk Mega Comforta dari PGI Mega Life, dapatkan proteksi berupa asuransi jiwa dengan manfaat perlindungan meninggal dunia dari penyakit atau kecelakaan, dan terdiagnosis pertama kali salah satu dari 10 penyakit kritis. Selain itu, ada juga manfaat tutup usia karena faktor alami dan santunan rumah sakit bagi Anda.

Dapatkan lebih banyak info menarik seputar PFI Mega Life sebagai salah satu perusahaan asuransi Indonesia yang paling terpercaya, berikut produk-produk yang nyaman untuk Anda. Hubungi kami sekarang juga!

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang