Kesehatan

Bagaimana Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

PFI Mega Life
09 May 2021
Vaksinasi covid 19 bertahap mulai dilakukan kepada seluruh masyarakat. Namun vaksin bukan merupakan obat, namun sebuah upaya untuk membentuk sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari penularan virus COVID-19.

Bagaimana Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

Bagaimana Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

Langkah untuk menghentikan pandemi Covid-19 masih terus berlangsung, baik dengan menggunakan protokol kesehatan maupun dengan vaksinasi Covid 19. Setelah selama setahun pemerintah di berbagai belahan dunia gencar memerangi pandemi dengan fokus yang lebih mengarah ke protokol kesehatan, seperti pembatasan mobilitas, pemakaian masker, dan pencucian tangan; kini vaksinasi mulai digalakkan seiring sudah tersedianya berbagai varian vaksin Covid-19 yang telah lolos uji klinis sebagai langkah selanjutnya dalam penanggulangan pandemi.

Vaksin sendiri merupakan proses pemasukan virus yang dilemahkan, atau yang sudah mati, untuk membentuk antibodi di tubuh guna bisa melawan dan menangkap infeksi dari virus tersebut. Vaksin Covid 19 dipercaya menjadi cara terbaik untuk menekan penularan virus yang sudah mewabahi dunia sejak akhir tahun 2019 ini.

Vaksinasi Covid 19 sendiri diharapkan mampu menjangkau seluruh masyarakast dunia dan membentuk herd immunity. Untuk membentuk herd immunity, setidaknya dibutuhkan sekitar 70 persen penduduk yang sudah divaksinasi. Artinya jika penduduk Indonesia saat ini berjumlah 260 juta jiwa, dibutuhkan setidaknya 180 juta orang yang divaksinasi Covid 19 untuk bisa menghentikan penyebaran Covid 19 yang merajarela.

 

Vaksin dan Penanggulangan Covid 19

Bagaimana Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

Vaksinasi Covid 19 diyakini dapat menjadi cara ampuh penanggulangan pandemi virus corona baru yang telah berlangsung lebih dari setahun. Pasalnya ketika seseorang diberi vaksin Covid 19, tubuhnya akan memiliki respons antibodi terhadap infeksi virus Covid 19. Jadi jika ia terpapar virus tersebut, ia dapat tercegah dari sakit parah atau munculnya komplikasi serius.

Orang-orang yang divaksinasi tidak hanya melindungi diri sendiri. Mereka juga bisa melindungi orang-orang di sekitarnya. Soalnya dengan sudah divaksinasi Covid 19, potensi seseorang menularkan virus Covid 19 menjadi sangat kecil sehingga penyebaran dan penularan ke orang-orang sekitar dapat ditekan. Karena alasan ini pulalah, dibutuhkan sebanyak-banyaknya orang untuk menerima vaksin Covid 19 guna menciptakan herd immunity dan menghentikan pandemi Covid 19.

Meskipun demikian yang harus Anda ingat, vaksin bukanlah obat. Ketika Anda sudah divaksinasi, kemungkinan terjangkit virus Covid 19 tetap ada, walaupun dengan risiko penyakit yang ringan. Untuk itu, tetap penting menerapkan protokol kesehatan, meskipun sudah divaksinasi. Gerakan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak tidak boleh dikendurkan sampai pandemi ini benar-benar berakhir.

 

Uji Coba di Indonesia

Bagaimana Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

Indonesia sendiri saat ini sudah memulai program vaksinasi Covid 19 secara nasional. Program ini mulai diberlakukan sejak 13 Januari. Pada saat itu, Presiden Joko Widodo sendirilah yang menjadi orang pertama yang menjajal vaksin CoronaVac, yang merupakan vaksin Covid 19 asal China.

Vaksin yang digunakan untuk vaksinasi Covid 19 dipastikan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sejumlah uji coba juga sudah dilakukan terkait vaksin ini dan ditemukan fakta bahwa tidak ada kejadian pasca imunisasi yang mengkhawatirkan sehingga vaksin bisa siap edar.

Sebelum vaksin Covid 19 disuntikkan di lengan Presiden Joko Widodo, pendistribusian vaksin Covid 19 ke seluruh Indonesia juga mulai diakukan. Pendistribusian tahap awal untuk vaksin Covid adalah jenis vaksin Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis. Pengirimannya sudah dilakukan secara bertahap sejak 3 Januari 2021.

 

Jenis-jenis Vaksin Covid 19

Bagaimana Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

Pada vaksinasi perdana, tidak terkecuali yang disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo, jenis vaksin Covid 19 yang diberilkan adalah vaksin CoronaVac Covid 19 atau vaksin Sinovac yang dikembangkan oleh perusahaan Sinovac Biotech Ltd asal Tiongkok. Di mana penerbitan jenis vaksin ini di Indonesia bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran.

BPOM telah memastikan bahwa vaksin jenis ini aman digunakan. Tingkat efikasi vaksin Sinovac di Indonesia sendiri mencapai 65,23 persen.

Namun selain vaksin Sinovac, banyak jenis vaksin Covid 19 lainnya yang siap diedarkan dan disuntikkan ke masyarakat Indonesia untuk menghentikan pandemi Covid 19. Dipastikan bahwa semua jenis vaksin yang diizinkan di Indonesia mengandung zat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan unruk melawan virus corona baru.

Secara total, Indonesia telah memesan 329 juta dosis vaksin Covid 19 dengan berbagai jenis. Beberapa jenis vaksin yang sudah dioder oleh pemerintah Indonesia, antara lain 122,5 juta dosis vaksin Sinovac, 50 juta dosis vaksin Novavax, dan 54 juta dosis vaksin COVAX/Gavi. Ada pula 50 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dan 50 juta dosis vaksin dari Pfizer.

Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19, ada beberapa jenis vaksin Covid 19 yang dapat digunakan di Indonesia. Vaksin-vaksin tersebut adalah vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer, dan Sinovac.

 

Penerima Prioritas

Bagaimana Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia?

Meskipun banyak vaksin yang sudah pesan, jumlah vaksin yang tersedia saat ini masih belum cukup untuk bisa langsung diberikan ke seluruh masyarakat. Karena itu, ada sejumlah kalangan prioritas yang diharapkan bisa terlebih dahulu mendapat vaksinasi Covid 19 dari dosis yang sudah ada.

Prioritas pertama adalah tenaga kesehatan. Kelompok ini dinilai memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi dan menularkan Covid-19 sehingga harus lebih awal mendapatkan vaksin Covid 19.

Prioritas kedua adalah orang-orang tua atau lansia yang sudah berusia di atas 60 tahun. Kelompok ini dinilai rentan mendapatkan penyakit parah jika terinfeksi Covid 19. Dengan demikian, mereka membutuhkan perlindungan untuk meminimalkan dampak dan mencegah penularan dari virus corona baru.

Prioritas ketiga adalah pekerja publik. Kelompok ini dinilai memiliki tingkat risiko tinggi tertular dan menularkan Covid-19. Ini karena mereka tidak dapat melakukan jaga jarak secara efektif. Yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain anggota TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya.

Prioritas selanjutnya adalah orang-orang yang memiliki penyakit penyerta. Kelompok ini diharapkan mendapat vaksinasi Covid 19 lebih awal untuk mencegah risiko kematian tinggi apabila terkena Covid-19.

Setelah semua kelompok prioritas mendapatkan vaksinasi Covid 19, barulah program vaksinasi dilanjutkan ke seluruh penduduk Indonesia. Vaksinasi dilakukan mulai dari penduduk yang tinggal di daerah yang terdampak Covid 19 paling bnayak hingga ke sleuruh pelosok nusantara.

Semua vaksin Covid 19 yang masuk ke program vaksinasi pemerintah tidak dipungut biaya. Biaya vaksinasi ditanggung negara serta masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

 

Update Vaksinasi Terkini

Pemerintah merencanakan vaksinasi Covid 19 bisa selesai dalam 15 bulan, terhitung sejak Januari 2021. Program vaksinasi ini dilaksanakan dalam 4 tahapan dengan mempertimbangkan ketersediaan dan waktu kedatangan vaksin.

Vaksinasi Covid 19 tahapan 1 dimulai dari Januari sampai April 2021. Sasaran vaksinasi tahap ini adalah kalangan prioritas tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas kesehatan.

Pada periode yang sama, juga dilakukan vaksinasi Covid 19 tahap 2 jika ketersediaan vaksin Covid 19 sudah ada. Sasaran vaksinasi Covid 19 tahap 2 adalah petugas publik dan kelompok masyarakat lanjut usia di atas 60 tahun.

Barulah pada April 2021—Maret 2022, tahap ketiga vaksinasi diadakan dengan menyasar masyarakat rentan. Yang dimaksud masyarakat rentan ini dilihat dari segi geospasial, sosial, da ekonomi.

Pada periode yang sama, dilakukan pula vaksinasi tahap 4 dengan melihat ketersediaan vaksin. Sasaran tahap ini adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster.

Presiden Joko Widodo menargetkan sekurang-kurangnya 70 juta penduduk Indonesia sudah menerima vaksinasi Covid 19 pada Juli 2021. Dengan pencapaian tersebut, diyakini kurva infeksi Covid 19 bisa digerus.

Menurut data Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi sendiri, sudah ada 10.706.184 orang di Indonesia yang menerima vaksinasi Covid 19 dosis pertama per tanggal 16 April 2021. Sementara itu, jumlah penerima vaksinasi Covid 19 dosis kedua berada di angka 5.819.946.

***

Walaupun program vaksinasi Covid 19 sudah dimulai, ancaman infeksi virus corona baru ini belum juga padam. Memiliki asuransi yang bisa menanggung biaya perawatan Covid 19 sangat disarankan karena tingginya biaya pelayanan dan pengobatan untuk penyakit ini.

PFI Mega Life memiliki produk Mega Hospital Investa. Produk asuransi kesehatan ini tidak hanya membiayai pengobatan kesehatan Anda di rumah sakit, melainkan juga memberikan santunan harian sebagai bentuk kompensasi atas hilangnya potensi penghasilan harian saat tertanggung dirawat. Sangat cocok untuk penderita Covid 19 yang mesti melakukan isolasi mandi selama 14 hari dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa, bukan?

 

Mau Lindungi Diri dari Penyakit Kritis?

CTA

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang