Leukosit adalah istilah medis untuk sel darah putih, yaitu salah satu komponen dalam sistem kekebalan tubuh. Kadar leukosit yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan masalah kesehatan serius. Untuk mencegah kadar leukosit melebihi normal, Anda perlu mengetahui jenis-jenis leukosit dan apa saja penyebab leukosit tinggi.
Sel darah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu sel darah merah (eritrosit), leukosit, dan trombosit atau keping darah. Leukosit sendiri diproduksi sel induk di sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Meski leukosit terdapat di berbagai bagian tubuh. Namun, sekitar 80-90 persen leukosit tersimpan dalam sumsum tulang. Leukosit menghasilkan antibodi untuk melawan virus, bakteri, jamur, dan parasit penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Leukosit terdiri atas lima jenis dan masing-masing memiliki fungsi berbeda. Dalam situs Alodokter dijelaskan, leukosit yang normal terdiri atas 40–60 persen neutrofil, 20-40 persen limfosit, 2-8 persen monosit, 1–4 persen eosinofil, dan 0,5–1 persen basofil.
Dikutip dari situs Hellosehat, neutrofil bisa dianggap sebagai tameng sistem kekebalan tubuh karena merupakan sel pertama yang merespons “ancaman” dengan menyerang bakteri atau virus. Neutrofil juga mengirimkan sinyal kepada sel-sel lain agar ikut merespons kehadiran bakteri atau virus tersebut. Neutrofil biasanya terdapat di nanah yang keluar dari luka atau infeksi di tubuh.
Limfosit terdiri atas limfosit B dan limfosit T. Limfosit B bertugas menghasilkan antibodi untuk melawan bakteri, virus, dan racun yang menyerang tubuh. Fungsi limfosit T adalah menghancurkan sel tubuh yang sudah rusak akibat zat asing tersebut atau sudah menjadi kanker.
Dalam situs Hellosehat disebutkan, limfosit T dibedakan menjadi beberapa macam:
Monosit adalah sel darah putih yang memiliki usia hidup paling panjang dibandingkan leukosit lain. Monosit berperan menangkap dan melawan bakteri, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh. Sel darah putih ini akan berpindah ke jaringan-jaringan dalam tubuh sembari membersihkan sel-sel mati di dalamnya.
Monosit terbagi menjadi dua jenis sel:
Jumlah eosinofil tidak sampai 4 persen dari seluruh leukosit yang terdapat di aliran darah. Sel darah putih ini berfungsi melawan bakteri dan infeksi parasit. Selain itu, eosinofil bekerja saat terjadi reaksi alergi. Sel darah putih ini akan memicu munculnya respons peradangan, seperti pada reaksi alergi, eksim, dan asma.
Basofil berperan dalam melawan parasit cacing, menghentikan pembekuan darah, dan menghasilkan reaksi alergi. Dibandingkan sel darah putih lain, jumlah basofil tergolong sedikit, yakni hanya sekitar 1 persen. Basofil adalah sel darah putih yang melepaskan histamin dan memicu peradangan di saluran pernapasan saat Anda terpapar zat-zat pemicu asma.
Berbeda dengan eritrosit, leukosit tidak berwarna dan merupakan sel darah yang mempunyai inti sel. Leukosit bekerja secara independen dalam memonitor penyusup berupa zat asing yang dapat menyebabkan infeksi atau penyakit lain.
Dalam situs web Alodokter dijelaskan, kadar leukosit pada tubuh manusia berbeda-beda, tergantung pada kelompok usianya. Berikut kadar leukosit normal per mikroliter (mcL) darah berdasarkan kelompok usia:
Leukosit dapat menjalankan fungsinya dengan baik bila jumlahnya normal. Kondisi saat kadar leukosit melebihi normal disebut leukositosis. Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab leukosit tinggi:
Untuk menegakkan diagnosis leukositosis, dokter akan melakukan beberapa langkah. Pertama, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan pasien, riwayat kesehatan pasien, jenis obat-obatan yang dikonsumsi, serta riwayat alergi pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah terdapat kelainan pada tubuh pasien.
Dokter juga akan mengambil sampel darah pasien untuk dianalisis menggunakan metode hitung darah lengkap. Tujuan dari tes darah ini adalah mengetahui jumlah dan jenis sel darah putih pasien. Selain itu, sampel darah pasien akan diperiksa melalui peripheral blood smear untuk mengetahui jenis sel darah putih yang jumlahnya paling banyak.
Bila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti berikut:
Orang yang mengalami leukositosis umumnya memperlihatkan gejala-gejala berikut:
Selain kadar leukosit tinggi yang dapat membahayakan kesehatan, kadar leukosit yang terlalu rendah pun ternyata tidak baik bagi tubuh. Kadar leukosit yang terlalu rendah disebut leukopenia. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak dapat melawan zat asing penyebab infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, orang yang mengalami leukopenia rentan terkena penyakit.
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar leukosit rendah:
Kadar leukosit yang melebihi normal perlu segera diobati. Bila leukositosis bertambah parah, yaitu jumlah sel darah putih menjadi sangat tinggi, darah dapat menjadi sangat kental sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Kondisi ini disebut sindrom hiperviskositas darah yang biasanya ditandai dengan stroke, gangguan penglihatan, sesak nafas, perdarahan pada selaput lendir di mulut, lambung, dan usus.
Untuk menangani pasien yang mengalami sindrom hiperviskositas darah, dokter akan melakukan leukapheresis. Langkah yang akan dilakukan adalah memisahkan sel darah putih dengan sel darah lainnya, untuk mengurangi jumlah sel darah putih. Sel darah putih yang berlebih itu kemudian dibuang dari tubuh.
Tidak ada satu metode pengobatan khusus untuk menyembuhkan leukositosis. Jumlah sel darah putih yang terlalu tinggi dapat kembali normal bila penyebabnya hilang. Karena itu, dokter perlu mengetahui penyebab leukosit tinggi untuk dapat menentukan penanganan yang tepat.
Berikut contoh penanganan leukositosis dikutip dari situs Healthline:
Sama seperti pengobatan leukositosis, cara pencegahannya pun tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari meningkatnya jumlah sel darah putih:
Untuk menjaga kesehatan, Anda perlu fokus pada upaya-upaya memperkuat sistem kekebalan tubuh. Termasuk di dalam upaya tersebut adalah mengonsumsi makanan bergizi, yang bisa dibilang makanan penyebab leukosit tinggi.
Bila jumlah leukosit dalam tubuh normal, sel darah putih dapat menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu melawan zat asing berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Contoh makanan yang dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh adalah sayuran dan buah yang mengandung vitamin C: paprika merah, brokoli, jahe, bayam, jeruk, jambu merah, dan pepaya.
Untunglah leukositosis dapat ditangani dengan beberapa metode pengobatan sesuai penyebabnya. Namun, untuk melindungi diri dari risiko kerugian finansial akibat penyakit tersebut maupun penyakit kritis lain, Anda perlu memiliki asuransi penyakit kritis.
Asuransi penyakit kritis dapat membantu meringankan beban finansial Anda saat mendapat musibah penyakit kritis. Mega Comforta adalah produk asuransi jiwa dari PFI Mega Life yang akan memberikan perlindungan, bukan hanya akibat sakit maupun kecelakaan, melainkan juga saat pemilik polisnya mendapat diagnosis salah satu dari sepuluh penyakit kritis berikut:
Biaya pengobatan untuk penyakit kritis umumnya lebih besar daripada penyakit biasa. Karena itu, bila Anda memiliki risiko terhadap salah satu dari penyakit kritis tersebut, jangan tunda-tunda lagi! Segera miliki manfaat perlindungan yang ditawarkan oleh asuransi penyakit kritis.