Kesehatan

Kenali Karakter Nyamuk Aedes Aegypti dan Cara Menghindarinya

PFI Mega Life
18 Nov 2020
Jumlah nyamuk Aedes aegypti biasanya meningkat di musim hujan. Kenali ciri-ciri nyamuk pembawa virus dengue ini agar Anda dapat melindungi diri dari DBD.

Kenali Karakter Nyamuk Aedes Aegypti dan Cara Menghindarinya

Tiap kali memasuki musim hujan, masyarakat dihantui sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit demam berdarah dengue (DBD). Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus DBD pada setiap musim hujan memang selalu tinggi. Karena itu, masyarakat diminta untuk waspada dan melakukan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan dari penyakit DBD.

DBD disebabkan virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti. Dalam situs Hellosehat disebutkan ada empat serotipe virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. DBD adalah penyakit menular yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.

Karena itu, Anda patut mewaspadai keberadaan nyamuk Aedes aegypti. Dalam situs Alodokter dijelaskan, selain menyebarkan virus penyakit DBD, nyamuk ini juga membawa virus zika, chikungunya, dan demam kuning.

 

Kenali Ciri-ciri Nyamuk DBD

Ciri fisik nyamuk Aedes aegypti berbeda daripada nyamuk biasa yang ditemui sehari-hari. Meski yang menyebarkan virus dengue hanya nyamuk Aedes aegypti betina, tetapi cukup sulit membedakan antara Aedes aegypti jantan dan betina.

Meski begitu, Anda tetap perlu mengetahui ciri-ciri nyamuk DBD agar dapat mengenalinya dan langsung waspada bila menemukannya di dalam rumah maupun area sekitar rumah.

  • Berwarna cokelat kehitaman dengan belang putih di sekujur tubuhnya.
  • Panjang tubuhnya 3–4 sentimeter.
  • Di bagian punggungnya terdapat dua garis vertikal di sisi kiri dan kanan.
  • Sisik tubuh nyamuk terkadang rontok pada nyamuk betina yang sudah tua.

 

Selain ciri fisik, ada pula karakteristik lain dari nyamuk Aedes aegypti yang tak kalah penting untuk diketahui:

  • Nyamuk Aedes aegypti betina dapat terbang sejauh maksimal 100 meter. Namun, nyamuk juga bisa terbawa angin atau kendaraan hingga jauh sehingga penyebaran virus dengue dapat terjadi di wilayah yang cukup jauh dari tempat nyamuk bersarang.
  • Nyamuk Aedes aegypti senang berada di air yang bersih. Ya, nyamuk ini senang bertelur dan bersarang di air yang jernih dan bersih. Nyamuk Aedes aegypti bahkan tidak dapat berkembang biak di genangan air yang langsung berhubungan dengan tanah. Karena itu, Anda perlu sering menguras dan membersihkan tempat-tempat yang menampung air jernih seperti bak mandi, vas bunga, talang air, serta tempat minum hewan peliharaan.
  • Anda juga perlu rajin memeriksa benda-benda di luar rumah yang juga berpotensi terisi air hujan, seperti kaleng bekas, baskom, dedaunan, lubang pohon, dan potongan bambu. Pastikan benda-benda tersebut tidak digenangi air sehingga tidak menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
  • Nyamuk Aedes aegypti menyukai aroma tubuh manusia. Itulah kenapa banyak nyamuk yang senang bersarang di tumpukan atau gantungan baju yang sudah dipakai. Untuk mengurangi tempat bersarangnya nyamuk di dalam rumah, sebaiknya hindari menumpuk baju atau menggantungnya di gantungan baju berlama-lama.
  • Nyamuk Aedes aegypti menyukai tempat yang agak gelap dan lembap, seperti kolong tempat tidur atau di balik lemari.
  • Nyamuk Aedes aegypti aktif menggigit manusia pada pagi dan sore hari. Lebih tepatnya, dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari tenggelam. Gigitan nyamuk Aedes aegypti juga kadang tidak terlalu menimbulkan rasa sakit sehingga Anda bisa jadi tidak sadar saat digigit nyamuk DBD.
  • Nyamuk Aedes aegypti memiliki sifat multiple feeding, yaitu bisa mengisap darah manusia sebanyak beberapa kali sampai kenyang untuk memenuhi kebutuhan darah. Ciri-ciri nyamuk DBD yang satu ini dapat meningkatkan risiko penularan DBD, terutama di wilayah yang padat penduduk.
  • Satu nyamuk yang menggigit manusia berkali-kali dalam kurun waktu yang dekat dapat menularkan virus ke lebih dari satu orang. Setelah mengisap darah, nyamuk akan hinggap (beristirahat) di dalam atau di luar rumah yang dekat dengan tempat perkembangbiakannya.
  • Pola jentik nyamuk Aedes aegypti bergerak aktif dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang. Pola jentik ini berbeda dengan nyamuk biasa. Bila Anda mendapati pola jentik ini di rumah, segera kuras tempat penampungan air tersebut.
  • Pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypti dari telur, larva, pupa, sampai dewasa berlangsung antara 7–14 hari. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi beberapa faktor, seperti temperatur, tempat, keadaan air dan kandungan zat makanan yang ada di tempat perkembangbiakannya.

 

Perlu Penanganan Cepat

Kenali Karakter Nyamuk Aedes Aegypti dan Cara Menghindarinya

Sampai sekarang, DBD masih menjadi penyakit yang mengkhawatirkan karena kerap memakan korban jiwa. Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD memang bisa berakibat fatal.

Dikutip dari situs Klikdokter, komplikasi pada DBD bisa menyebabkan kerusakan sejumlah organ, seperti paru, hati, dan jantung. Tekanan darah penderita DBD juga dapat menurun secara drastis, hingga level yang sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian.

Pastikan Anda memahami gejala umum DBD agar dapat segera mencari pertolongan bila melihat atau mengalami salah satunya.

  • Demam tinggi sampai 40 derajat Celcius atau lebih (muncul pada masa inkubasi DBD)
  • Sakit kepala hebat
  • Nyeri pada otot, sendi, dan tulang
  • Nyeri pada bagian belakang mata
  • Nafsu makan hilang
  • Mual dan muntah
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening
  • Muncul ruam kemerahan (sekitar 2–5 hari setelah muncul demam)

 

Gejala DBD tidak akan langsung muncul setelah Anda digigit nyamuk Aedes aegypti. Pertama-tama, Anda akan melalui masa inkubasi DBD, yaitu jangka waktu sejak seseorang digigit nyamuk Aedes aegypti hingga timbulnya gejala DBD. Masa inkubasi DBD umumnya berlangsung antara 4–7 hari. Selama masa inkubasi ini, virus dengue berkembang biak dan mengganggu fungsi organ-organ vital tubuh, yang kemudian berwujud dalam berbagai gejala DBD. 

Dalam 3–7 hari sejak gejala DBD pertama kali muncul, penderita DBD akan merasa tubuhnya membaik dan demamnya pun turun. Perlu diketahui, pertanda ini bukanlah fase penyembuhan DBD, melainkan fase kritis dari penyakit ini yang berpotensi menimbulkan komplikasi fatal berupa perdarahan.

Selama melalui fase kritis ini, Anda justru perlu mewaspadai kembalinya gejala DBD, termasuk gejala-gejala berikut:

  • Sesak napas
  • Muntah terus-menerus
  • Gusi berdarah
  • Muntah darah
  • Mimisan
  • Nyeri perut hebat
  • Tubuh terasa sangat lemas

 

Timbulnya gejala-gejala tersebut merupakan pertanda bagi Anda untuk segera kembali ke dokter karena tandanya penyakit Anda memburuk.

Contoh komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh DBD adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Selain itu, bisa terjadi perdarahan organ yang ditandai dengan mimisan, gusi berdarah, badan mudah memar tanpa sebab, hingga buang air besar (BAB) berdarah. Bila tidak segera ditangani, perdarahan organ dalam ini dapat menyebabkan syok akibat tekanan darah yang menurun drastis dalam waktu singkat.

Dalam situs Hellosehat dijelaskan, jika sampai mengalami syok, artinya penyakit DBD Anda sudah masuk ke dalam kategori Dengue Shock Syndrome (DSS). Kondisi ini adalah jenis demam dengue paling parah dan bisa berujung pada gagal ginjal dan jantung. Bukan hanya itu, kondisi demam dengue yang parah bisa menyebabkan pasien mengalami kebocoran plasma. Dokter dapat mendeteksi kondisi ini dari tingkat hematokrit atau kekentalan darah pada uji laboratorium.

 

Cara Melindungi diri dari Nyamuk Aedes Aegypti

DBD sebenarnya termasuk jenis penyakit menular yang sangat diwaspadai. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus DBD meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. WHO bahkan menyebut DBD sebagai penyebab utama kesakitan dan kematian anak di Asia Tenggara. Di Indonesia, jumlah kasus DBD pada 2019 mencapai 112.954.

Penyebaran virus dengue meningkat pada musim hujan karena curah hujan yang tinggi membuat kondisi lingkungan sangat mendukung bagi nyamuk untuk berkembang biak. Karena itu, lindungi diri dan lakukan cara-cara pencegahan DBD.

Dalam situs Alodokter dijelaskan cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti:

  • Menutup rapat tempat penyimpanan air
  • Menguras tempat penampungan air secara rutin, setidaknya seminggu sekali
  • Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menyebabkan air menggenang

 

Selain melakukan 3M tersebut, Anda juga dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk mencegah penyebaran virus dengue nyamuk Aedes Aegypti:

  • Memasang kawat antinyamuk di jendela dan pintu rumah
  • Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk
  • Menggunakan kelambu saat tidur
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Mengenakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu di waktu-waktu nyamuk DBD aktif menggigit manusia
  • Menggunakan lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk
  • Menggunakan kelambu pada tempat tidur atau agar Anda dan keluarga terlindungi dari gigitan nyamuk saat tidur
  • Melakukan fogging atau pengasapan. Tindakan ini dapat dilakukan setelah terdapat kasus DBD di lingkungan tempat tinggal Anda.
  • Melakukan vaksinasi dengue. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak usia 9–16 tahun sebanyak tiga kali dengan jarak tiap vaksinasi selama 6 bulan. Pemberian vaksin dengue akan merangsang tubuh untuk membentuk sistem kekebalan yang kuat terhadap tipe virus dengue.

 

Umumnya, pasien DBD harus menjalani pengobatan di rumah sakit karena perlu pemeriksaan rutin dan pengawasan intensif dari dokter. Proses penyembuhan DBD di rumah sakit membutuhkan waktu selama beberapa hari, tergantung tingkat keparahan yang diderita pasien.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, sebaiknya Anda memiliki asuransi kesehatan yang memberikan manfaat rawat inap. Dengan begitu, saat Anda harus dirawat inap, Anda tidak perlu bingung memikirkan biayanya karena akan ditanggung perusahaan asuransi.

Asuransi Mega Hospital Investa dari PFI Mega Life adalah asuransi kesehatan yang memberikan manfaat santunan rawat inap karena sakit atau kecelakaan, santunan rawat inap ICU/ICCU, santunan meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan, dan pengembalian premi (no-claim bonus). Proses pengajuan klaim Mega Hospital Investa termasuk mudah, manfaat yang diberikan berlaku selama satu tahun dan dapat diperpanjang hingga usia maksimal 60 tahun.

Mega Hospital Investa juga memberi kemudahan kepada pemilik polisnya dalam memilih besar manfaat santunan yang dapat diterima, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tiap-tiap pemilik polis. Untuk pembayaran premi, Anda juga dapat memilih dilakukan tiap bulan atau tiap tahun, dengan paket yang paling pas dengan kondisi Anda.

Sebaiknya jangan setengah-setengah dalam melindungi diri maupun keluarga dari risiko penyakit DBD. Kenali ciri-ciri nyamuk DBD, lakukan langkah-langkah pencegahannya, dan miliki asuransi kesehatan untuk melindungi diri dari risiko kerugian finansial akibat sakit.

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang