Poin-poin penting :
Apa itu Aturan 60/40?
Pada tahun 2002, jurnalis keuangan Richard Jenkins berpendapat bahwa metode pengelolaan uang lainnya terlalu rumit. Ia kemudian mengusulkan "Aturan 60/40" yang lebih sederhana. Menurutnya, anggaran yang melacak terlalu banyak kategori pengeluaran malah membuat kita "terlalu fokus pada detail dan kurang melihat gambaran besar."
60% Pertama
Dengan anggaran sederhana ini, 60% dari pendapatan kamu (sebelum pajak dan potongan lainnya) digunakan untuk pengeluaran tetap, seperti:
60% dari anggaran mencerminkan pengeluaran rumah tangga "normal" - bukan untuk acara khusus atau sesekali seperti liburan atau pesta.
Untuk mengetahui berapa banyak yang dapat kamu belanjakan selama periode gaji dua minggu:
Ingatlah bahwa jika kamu seorang karyawan, beberapa biaya tetap, seperti pajak dan premi asuransi kesehatan, mungkin langsung dipotong dari gaji Anda. Tetapi jika kamu seorang pekerja lepas atau kontraktor yang membayar perkiraan pajak setiap kuartal, tentukan berapa banyak yang harus disisihkan setiap dua minggu untuk menutupinya.
40% Sisanya (Aturan 60/40)
Sisa penghasilan kamu dapat digunakan untuk tabungan atau pengeluaran di luar kebutuhan bulanan.
Penulis artikel, Jenkins, merekomendasikan pembagian sebagai berikut:
Kamu mungkin perlu menyesuaikan pembagian ini dengan keadaanmu. Misalnya, jika kamu memiliki hutang yang harus dibayar, kamu bisa mengganti salah satu kategori tabungan dengan "pembayaran hutang." Atau, kamu bisa mengurangi keempat kategori tersebut untuk membuat ruang untuk kategori kelima. Jika kamu sudah mencapai satu tujuan tabungan (misalnya, dana darurat sudah cukup), kamu bisa memulai tujuan baru, seperti membangun rekening investasi.
Aturan 60/40 vs Aturan 50/30/20
Aturan 60/40 bukanlah satu-satunya strategi untuk mengatur keuangan. Strategi populer lainnya adalah aturan 50/30/20, di mana setengah dari pendapatanmu digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Perbedaan antara kedua aturan ini terletak pada bagaimana cara berpikir kamu tentang uang:
Cocok Tidaknya Aturan 60/40 untuk Anda
Tergantung pada situasi Anda, 60% dari pendapatan kotor kamu mungkin tidak cukup untuk menutupi pajak dan pengeluaran rumah tangga dasar. Bagi banyak orang, biaya sewa atau cicilan rumah saja bisa membuat aturan ini sulit diikuti.
Oleh karena itu, pertimbangkan untuk mengubah angka "60%" menjadi angka yang lebih realistis bagi kamu. Misalnya, coba alokasikan 70% pendapatanmu untuk pengeluaran rutin. Jika tidak berhasil, naikkan lagi persentasenya.
Dibandingkan metode pengelolaan uang lainnya, Aturan 60/40 lebih mudah diikuti. Ini bagus jika kamu tidak ingin repot dengan rencana yang rumit. Memang, aturan ini tidak memberi banyak ruang untuk pengeluaran di acara khusus, tetapi dapat membantu menyeimbangkan beberapa tujuan tabungan. Namun, jika kamu menginginkan perincian yang detail tentang pengeluaranmu, anggaran ini mungkin bukan yang terbaik untuk kamu.
Metode Penganggaran Lainnya
Gaya penganggaran adalah pilihan pribadi. Temukan rencana yang sesuai dengan kebiasaan dan preferensi Anda. Contohnya:
Apa yang dapat kamu lakukan selanjutnya?
Tahukah kamu berapa persen dari anggaran yang digunakan untuk pengeluaran rutin? Hitung pendapatan dan pengeluaran kamu dengan kalkulator anggaran sederhana. Bicaralah dengan penasihat keuangan profesional tentang cara menyesuaikan pengeluaranmu agar lebih dekat dengan aturan 60/40 dan menyisakan lebih banyak uang untuk ditabung. Bahkan dengan mengalokasikan tambahan 1% dari anggaran untuk setiap tujuan tabungan, kamu dapat mencapai keseimbangan ideal antara menabung dan berbelanja, dan juga membantu mempersiapkan masa depan.