Kanker tiroid merupakan jenis kanker endokrin yang paling umum. Jenis kanker ini berupa tumor yang tumbuh pada kelenjar tiroid. Pada jenis kanker ini, deteksi dini adalah kunci kesembuhan karena memiliki peluang kesembuhan yang cukup tinggi hingga 98%. Kanker tiroid umumnya dapat diobati dan bahkan pasien sembuh total, walaupun tidak menutup kemungkinan kambuh. Mari pahami seluruh fakta seputar kanker tiroid secara jelas berikut:
Kanker tiroid terjadi pada bagian sel tiroid- kelenjar berbentuk menyerupai kupu- kupu yang terletak pada dasar atau bagian bawah leher, tepat di sekitar tengah kerongkongan atau bagian jakun pria. Kelenjar tiroid bertugas memproduksi hormon yang mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh dan berat badan.
Pada awal terjadi pembentukan sel kanker tiroid, sering penderita tidak merasakan gejala apa pun. Tetapi seiring pertumbuhan kanker tiroid, maka bagian leher mungkin akan terasa sakit dan membengkak. Hal ini dikarenakan bentuk dan ukuran kelenjar tiroid berubah dari yang normalnya.
Ada beberapa jenis kanker tiroid yang bisa menyerang manusia. Beberapa jenis kanker tiroid ini tumbuh lebih pelan, sedangkan ada pula yang jenis kanker bersifat agresif. Namun kebanyakan kanker tiroid bisa diatasi dengan pengobatan.
Jumlah kasus kanker tiroid cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Namun, berkat kemajuan teknologi di dunia kedokteran, semakin banyak kasus kanker tiroid yang ditemukan dengan metode screening yang lebih teliti. Dengan demikian persentase ditemukannya kasus kanker tiroid sejak dini juga meningkat dan peluang kesembuhan pun bisa semakin besar.
Di Indonesia, kanker tiroid ditemukan 8 kasus per 100.000 penduduk dengan kematian hampir 50% kasus baru tiap tahunnya yaitu 3 kasus per 100.000 penduduk per tahun (Globocan, 2012). Dimana angka kejadiannya cenderung semakin meningkat dengan kecenderungan usia yang semakin muda. Dengan demikian diharapkan dengan deteksi melalui pemeriksaan penunjang seperti USG tiroid, dan penanganan yang lebih dini dapat meningkatkan angka harapan hidup penderita dengan kanker tiroid.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kanker tiroid umumnya tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda tertentu, terutama pada stadium awal. Seiring sel kanker yang semakin berkembang, beberapa gejala kanker tiroid yang mungkin muncul antara lain:
Selain benjolan pada leher, ada beberapa gejala lain yang muncul setelah kanker tiroid masuk ke stadium lanjut, antara lain:
Para ahli kesehatan tidak dapat menjelaskan secara pasti mengapa terjadi kanker tiroid pada seseorang. Namun, ada penelitian yang mengaitkan antara perubahan DNA atau bermutasi di dalam sel tiroid sehingga pertumbuhannya menjadi tidak terkontrol dan akhirnya tumbuh benjolan.
Walaupun penyebab kanker tiroid tidak dapat ditentukan secara pasti, ada beberapa hal yang meningkatkan resiko seseorang terhadap kanker tiroid, antara lain:
Seseorang yang menderita penyakit tiroid, seperti peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) dan penyakit gondok, akan lebih berisiko mengalami kanker tiroid.
Paparan radiasi yang dialami selama masa kanak-kanak, misalnya saat melakukan radioterapi, juga akan meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid.
Risiko terjadinya kanker tiroid akan meningkat jika seseorang memiliki keluarga yang pernah menderita kanker ini.
Beberapa kelainan genetik, seperti familial adenomatous polyposis (FAP), multiple endocrine neoplasia, dan sindrom Cowden, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid.
Wanita diketahui lebih rentan mengalami penyakit ini daripada laki-laki dengan tingkat risiko 2-3 kali lebih besar.
Ada beberapa kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid, di antaranya akromegali dan obesitas.
Umumnya ada lima jenis kanker tiroid, yaitu:
1. Papillary Carcinoma
Ini adalah jenis kanker tiroid yang paling umum dengan dominasi 8 di antara 10 kasus kanker tiroid. Kanker ini biasanya menyerang orang usia di bawah 40 tahun, terutama wanita. Kanker ini muncul dari sel folikuler yang memproduksi dan menyimpan hormon tiroid.
2. Follicular Carcinoma
Jenis kanker tiroid ini menyerang 1 di antara 10 kasus dan cenderung menyerang dewasa usia paruh baya, terutama wanita. Penyebab kanker tiroid jenis ini juga sama yaitu bersumber dari sel folikuler dan berpotensi lebih ganas daripada jenis sebelumnya yaitu Papillary Carcinoma.
3. Medullary Thyroid Carcinoma
Juga memiliki peluang 1 di antara 10 kasus kanker tiroid, jenis kanker ini berbeda karena merupakan penyakit turunan atau genetik. Berawal dari sel tiroid yang dinamakan Sel C yang berfungsi memproduksi hormon calcitonin, kanker ini bisa terjadi jika jumlah hormon tersebut meningkat.
4. Anaplastic Thyroid Carcinoma
Jenis kanker tiroid yang paling langka dan serius dengan kemungkinan 1 di antara 50 kasus. Kanker jenis ini rentan menyerang usia lanjut atau di atas usia 60-an. Untuk pengobatannya, jenis kanker Anaplastic lebih sulit disembuhkan.
5. Jenis kanker tiroid langka lainnya
Untuk jenis kanker tiroid langka lainnya semuanya bersumber pada kelenjar tiroid, termasuk juga tiroid limfoma yang awal kemunculannya berkaitan dengan sel imun tiroid. Selain itu, ada juga tiroid sarcoma yang berasal pada jaringan penghubung sel tiroid.
Selain dari lima jenis kanker tiroid di atas, tingkat stadium kanker tiroid terbagi menjadi empat yang berdasarkan klasifikasi TNM yaitu Tumor, Nodul dan Metastasis.
Beberapa langkah diagnosa jenis dan stadium kanker tiroid yang akan dilakukan oleh dokter antara lain:
Setelah diagnosa terkonfirmasi kanker tiroid, maka langkah pengobatan yang mungkin ditempuh akan berbeda-beda. Kebanyakan kanker tiroid dapat disembuhkan dengan pengobatan. Bahkan ada kemungkinan tidak dibutuhkannya perawatan yang sangat invasif, terutama pada sel kanker tiroid yang risiko penyebarannya sangat rendah.
Dalam kasus kanker tiroid yang rendah resikonya, maka dokter mungkin akan menyarankan pengecekan berkala dan ultrasound pada bagian leher 1-2 kali dalam setahun. Pada beberapa penderita, sel kanker bisa tidak bertumbuh dan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Walaupun ada juga nantinya kondisinya berubah dan butuh pengobatan selanjutnya.
Beberapa pengobatan lanjut yang mungkin dilakukan antara lain:
Penyakit kanker tiroid yang telah sembuh memiliki kemungkinan untuk kambuh, walaupun telah dilakukan operasi total. Ini bisa terjadi ketika ada sel kanker mikroskopik yang telah menyebar sebelum operasi pembuangan tiroid. Kembalinya kanker tiroid bisa muncul dalam bentuk:
Namun demikian, kanker tiroid yang kambuh tetap dapat diatasi dengan pengobatan tahap lanjut sesuai rekomendasi dokter.
Banyak kasus kanker tiroid yang menyerang penderita tanpa faktor risiko, sedangkan penyebab kanker tiroid sendiri juga belum dapat dipastikan dengan jelas. Oleh karena itu, pencegahan kanker tiroid sendiri juga tidak dapat ditentukan dengan spesifik. Namun, sebisa mungkin setiap orang harus menghindari paparan radiasi terutama pada masa kanak-kanak.
Selain itu, pencegahan kanker tiroid bisa dilakukan dengan pemeriksaan secara rutin jika mengalami penyakit tiroid atau pernah mendapatkan paparan radiasi. Ikuti juga gaya hidup sehat dengan konsumsi diet yang berimbang, rutin berolahraga, jauhi stres dan merokok, serta istirahat cukup dan kelola stres dengan baik.
Melihat kasus kanker tiroid yang tidak dapat ditentukan dengan jelas, sudah selayaknya setiap orang lebih waspada terhadap kemungkinan atas penyakit ini. Langkah proteksi seperti menyediakan asuransi kesehatan tentu sangat dianjurkan untuk menunjang perlindungan kesehatan seperti perawatan rumah sakit yang berkualitas.
Karena BPJS Kesehatan saja tidak cukup dalam mendukung pengobatan kanker tiroid yang menyeluruh, kini PFI Mega Life hadir dengan solusi yang sangat ideal untuk masyarakat usia muda yang ingin terlindungi dari penyakit kritis, termasuk stroke, diabetes, kanker dan sejenisnya.
Berkolaborasi dengan Grab Financial, telah hadir Sobat Proteksi yaitu produk asuransi penyakit kritis pertama di Indonesia yang dapat diakses melalui aplikasi Grab. Akses cepat dan praktis bukan satu-satunya keunggulan dari Sobat Proteksi, tetapi juga premi terjangkau dan variatif mulai dari Rp20 ribu per bulan.
Melalui peluncuran Sobat Proteksi, saatnya lengkapi BPJS Kesehatan Anda dengan cara yang lebih inovatif dan menyeluruh bersama PFI Mega Life. Produk ini sangat mudah dipahami, transparan, dan terjangkau terutama pada masa sulit pandemi bagi siapa saja, termasuk masyarakat usia muda yang masih belum memiliki perlindungan lengkap.
Atasi kegalauan terhadap penyakit kritis yang membayangi dan dapatkan perlindungan menyeluruh, termasuk manfaat Uang Pertanggungan hingga Rp 100 juta dan partisipasi donasi melalui Sobat Proteksi. Akses dan miliki segera via aplikasi Grab Anda sekarang!