Kesehatan

Kanker Tiroid: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati

PFI Mega Life
14 Apr 2021
Kanker tiroid adalah jenis kanker langka yang menyerang kelenjar tiroid pada bagian dasar leher. Seringnya penderita berusia mulai usia 30-an & terutama wanita.

Kanker Tiroid

Kanker tiroid merupakan jenis kanker endokrin yang paling umum. Jenis kanker ini berupa tumor yang tumbuh pada kelenjar tiroid. Pada jenis kanker ini, deteksi dini adalah kunci kesembuhan karena memiliki peluang kesembuhan yang cukup tinggi hingga 98%. Kanker tiroid umumnya dapat diobati dan bahkan pasien sembuh total, walaupun tidak menutup kemungkinan kambuh. Mari pahami seluruh fakta seputar kanker tiroid secara jelas berikut:

 

Apa itu Kanker Tiroid?

Kanker Tiroid

Kanker tiroid terjadi pada bagian sel tiroid- kelenjar berbentuk menyerupai kupu- kupu yang terletak pada dasar atau bagian bawah leher, tepat di sekitar tengah kerongkongan atau bagian jakun pria. Kelenjar tiroid bertugas memproduksi hormon yang mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh dan berat badan.

Pada awal terjadi pembentukan sel kanker tiroid, sering penderita tidak merasakan gejala apa pun. Tetapi seiring pertumbuhan kanker tiroid, maka bagian leher mungkin akan terasa sakit dan membengkak. Hal ini dikarenakan bentuk dan ukuran kelenjar tiroid berubah dari yang normalnya.

Ada beberapa jenis kanker tiroid yang bisa menyerang manusia. Beberapa jenis kanker tiroid ini tumbuh lebih pelan, sedangkan ada pula yang jenis kanker bersifat agresif. Namun kebanyakan kanker tiroid bisa diatasi dengan pengobatan.

Jumlah kasus kanker tiroid cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Namun, berkat kemajuan teknologi di dunia kedokteran, semakin banyak kasus kanker tiroid yang ditemukan dengan metode screening yang lebih teliti. Dengan demikian persentase ditemukannya kasus kanker tiroid sejak dini juga meningkat dan peluang kesembuhan pun bisa semakin besar.

Di Indonesia, kanker tiroid ditemukan 8 kasus per 100.000 penduduk dengan kematian hampir 50% kasus baru tiap tahunnya yaitu 3 kasus per 100.000 penduduk per tahun (Globocan, 2012). Dimana angka kejadiannya cenderung semakin meningkat dengan kecenderungan usia yang semakin muda. Dengan demikian diharapkan dengan deteksi melalui pemeriksaan penunjang seperti USG tiroid, dan penanganan yang lebih dini dapat meningkatkan angka harapan hidup penderita dengan kanker tiroid.

 

Gejala Kanker Tiroid

Kanker Tiroid

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kanker tiroid umumnya tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda tertentu, terutama pada stadium awal. Seiring sel kanker yang semakin berkembang, beberapa gejala kanker tiroid yang mungkin muncul antara lain:

  • Benjolan (nodul) yang bisa dirasakan lewat sentuhan pada kulit bagian leher.
  • Perubahan suara, termasuk kualitas suara yang semakin serak
  • Kesulitan menelan
  • Rasa sakit di bagian leher dan tenggorokan
  • Kelenjar getah bening yang terlihat bengkak di bagian leher

 

Selain benjolan pada leher, ada beberapa gejala lain yang muncul setelah kanker tiroid masuk ke stadium lanjut, antara lain:

  • Batuk
  • Sulit bernafas
  • Hipertiroidisme yaitu jantung berdebar, tangan tremor, penurunan berat badan, mudah marah, mudah berkeringat, rambut rontok dan diare.

 

Penyebab Kanker Tiroid

Kanker Tiroid

Para ahli kesehatan tidak dapat menjelaskan secara pasti mengapa terjadi kanker tiroid pada seseorang. Namun, ada penelitian yang mengaitkan antara perubahan DNA atau bermutasi di dalam sel tiroid sehingga pertumbuhannya menjadi tidak terkontrol dan akhirnya tumbuh benjolan.

Walaupun penyebab kanker tiroid tidak dapat ditentukan secara pasti, ada beberapa hal yang meningkatkan resiko seseorang terhadap kanker tiroid, antara lain:

  • Mengalami penyakit tiroid

Seseorang yang menderita penyakit tiroid, seperti peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) dan penyakit gondok, akan lebih berisiko mengalami kanker tiroid.

  • Memiliki riwayat paparan radiasi

Paparan radiasi yang dialami selama masa kanak-kanak, misalnya saat melakukan radioterapi, juga akan meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid.

  • Memiliki riwayat kanker tiroid dalam keluarga

Risiko terjadinya kanker tiroid akan meningkat jika seseorang memiliki keluarga yang pernah menderita kanker ini.

  • Menderita kelainan genetik tertentu

Beberapa kelainan genetik, seperti familial adenomatous polyposis (FAP), multiple endocrine neoplasia, dan sindrom Cowden, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid.

  • Berjenis kelamin wanita

Wanita diketahui lebih rentan mengalami penyakit ini daripada laki-laki dengan tingkat risiko 2-3 kali lebih besar.

  • Memiliki kondisi medis tertentu

Ada beberapa kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid, di antaranya akromegali dan obesitas.

 

Jenis-Jenis Kanker Tiroid

Kanker Tiroid

Umumnya ada lima jenis kanker tiroid, yaitu:

1.  Papillary Carcinoma

Ini adalah jenis kanker tiroid yang paling umum dengan dominasi 8 di antara 10 kasus kanker tiroid. Kanker ini biasanya menyerang orang usia di bawah 40 tahun, terutama wanita. Kanker ini muncul dari sel folikuler yang memproduksi dan menyimpan hormon tiroid.

2.  Follicular Carcinoma

Jenis kanker tiroid ini menyerang 1 di antara 10 kasus dan cenderung menyerang dewasa usia paruh baya, terutama wanita. Penyebab kanker tiroid jenis ini juga sama yaitu bersumber dari sel folikuler dan berpotensi lebih ganas daripada jenis sebelumnya yaitu Papillary Carcinoma.

3.  Medullary Thyroid Carcinoma

Juga memiliki peluang 1 di antara 10 kasus kanker tiroid, jenis kanker ini berbeda karena merupakan penyakit turunan atau genetik. Berawal dari sel tiroid yang dinamakan Sel C yang berfungsi memproduksi hormon calcitonin, kanker ini bisa terjadi jika jumlah hormon tersebut meningkat.

4.  Anaplastic Thyroid Carcinoma

Jenis kanker tiroid yang paling langka dan serius dengan kemungkinan 1 di antara 50 kasus. Kanker jenis ini rentan menyerang usia lanjut atau di atas usia 60-an. Untuk pengobatannya, jenis kanker Anaplastic lebih sulit disembuhkan.

5.  Jenis kanker tiroid langka lainnya

Untuk jenis kanker tiroid langka lainnya semuanya bersumber pada kelenjar tiroid, termasuk juga tiroid limfoma yang awal kemunculannya berkaitan dengan sel imun tiroid. Selain itu, ada juga tiroid sarcoma yang berasal pada jaringan penghubung sel tiroid.

Selain dari lima jenis kanker tiroid di atas, tingkat stadium kanker tiroid terbagi menjadi empat yang berdasarkan klasifikasi TNM yaitu Tumor, Nodul dan Metastasis.

 

Diagnosis Kanker Tiroid

Kanker Tiroid

Beberapa langkah diagnosa jenis dan stadium kanker tiroid yang akan dilakukan oleh dokter antara lain:

  • Pemeriksaan fisik khususnya pada bagian leher untuk melihat kondisi fisik. Setelah itu dokter akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien, riwayat kesehatan pasien, serta riwayat penyakit yang ada di keluarga pasien.
  • Tes darah, untuk mengetahui kadar hormon tiroid, seperti T3, T4, dan TSH di dalam darah. Tes darah juga akan mencari informasi apakah kelenjar tiroid berfungsi dengan normal.
  • Biopsi, untuk menentukan apakah kelenjar tiroid mengalami kanker atau tidak serta untuk mengindentifikasi jenis sel yang mengalami keganasan.
  • Pemeriksaan dengan alat pemindai antara lain USG, CT Scan, dan MRI, untuk mengidentifikasi benjolan yang ada di leher dan ada tidaknya penyebaran (metastasis) kanker tiroid ke bagian tubuh lain.
  • Pemindaian dengan PET scan, untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar atau belum.
  • Tes genetik, untuk mengidentifikasi kelainan genetik yang mungkin berkaitan atau menyebabkan terjadinya kanker tiroid.

 

Pengobatan Kanker Tiroid

Kanker Tiroid

Setelah diagnosa terkonfirmasi kanker tiroid, maka langkah pengobatan yang mungkin ditempuh akan berbeda-beda. Kebanyakan kanker tiroid dapat disembuhkan dengan pengobatan. Bahkan ada kemungkinan tidak dibutuhkannya perawatan yang sangat invasif, terutama pada sel kanker tiroid yang risiko penyebarannya sangat rendah.

Dalam kasus kanker tiroid yang rendah resikonya, maka dokter mungkin akan menyarankan pengecekan berkala dan ultrasound pada bagian leher 1-2 kali dalam setahun. Pada beberapa penderita, sel kanker bisa tidak bertumbuh dan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Walaupun ada juga nantinya kondisinya berubah dan butuh pengobatan selanjutnya.

Beberapa pengobatan lanjut yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Operasi untuk membuang tiroid, termasuk tiroidektomi (operasi total), lobektomi (sebagian tiroid), dan pembuangan kelenjar getah bening.
  • Terapi hormon tiroid
  • Terapi radioaktif iodium
  • Terapi radiasi eksternal, seperti X-ray dan proton
  • Kemoterapi
  • Terapi pengobatan target spesifik pada sel kanker
  • Injeksi zat yang mengandung alkohol

Penyakit kanker tiroid yang telah sembuh memiliki kemungkinan untuk kambuh, walaupun telah dilakukan operasi total. Ini bisa terjadi ketika ada sel kanker mikroskopik yang telah menyebar sebelum operasi pembuangan tiroid. Kembalinya kanker tiroid bisa muncul dalam bentuk:

  • Kelenjar getah bening di leher
  • Jaringan tiroid yang tertinggal saat operasi
  • Area lain pada tubuh, misalnya pada paru-paru atau kanker

Namun demikian, kanker tiroid yang kambuh tetap dapat diatasi dengan pengobatan tahap lanjut sesuai rekomendasi dokter.

 

Pencegahan Kanker Tiroid

Kanker Tiroid

Banyak kasus kanker tiroid yang menyerang penderita tanpa faktor risiko, sedangkan penyebab kanker tiroid sendiri juga belum dapat dipastikan dengan jelas. Oleh karena itu, pencegahan kanker tiroid sendiri juga tidak dapat ditentukan dengan spesifik. Namun, sebisa mungkin setiap orang harus menghindari paparan radiasi terutama pada masa kanak-kanak.

Selain itu, pencegahan kanker tiroid bisa dilakukan dengan pemeriksaan secara rutin jika mengalami penyakit tiroid atau pernah mendapatkan paparan radiasi. Ikuti juga gaya hidup sehat dengan konsumsi diet yang berimbang, rutin berolahraga, jauhi stres dan merokok, serta istirahat cukup dan kelola stres dengan baik.

 

BPJS Tidak Cukup, Miliki Sobat Proteksi

Melihat kasus kanker tiroid yang tidak dapat ditentukan dengan jelas, sudah selayaknya setiap orang lebih waspada terhadap kemungkinan atas penyakit ini. Langkah proteksi seperti menyediakan asuransi kesehatan tentu sangat dianjurkan untuk menunjang perlindungan kesehatan seperti perawatan rumah sakit yang berkualitas.

Karena BPJS Kesehatan saja tidak cukup dalam mendukung pengobatan kanker tiroid yang menyeluruh, kini PFI Mega Life hadir dengan solusi yang sangat ideal untuk masyarakat usia muda yang ingin terlindungi dari penyakit kritis, termasuk stroke, diabetes, kanker dan sejenisnya.

Berkolaborasi dengan Grab Financial, telah hadir Sobat Proteksi yaitu produk asuransi penyakit kritis pertama di Indonesia yang dapat diakses melalui aplikasi Grab. Akses cepat dan praktis bukan satu-satunya keunggulan dari Sobat Proteksi, tetapi juga premi terjangkau dan variatif mulai dari Rp20 ribu per bulan.

Melalui peluncuran Sobat Proteksi, saatnya lengkapi BPJS Kesehatan Anda dengan cara yang lebih inovatif dan menyeluruh bersama PFI Mega Life. Produk ini sangat mudah dipahami, transparan, dan terjangkau terutama pada masa sulit pandemi bagi siapa saja, termasuk masyarakat usia muda yang masih belum memiliki perlindungan lengkap.

Atasi kegalauan terhadap penyakit kritis yang membayangi dan dapatkan perlindungan menyeluruh, termasuk manfaat Uang Pertanggungan hingga Rp 100 juta dan partisipasi donasi melalui Sobat Proteksi. Akses dan miliki segera via aplikasi Grab Anda sekarang!

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang