Anda mungkin bertanya-tanya apa itu kanker limfoma Hodgkin? Kanker limfoma hodgkin tidak lain adalah salah satu jenis kanker getah bening. Kanker ini terjadi ketika salah satu sel darah putih yang bernama limfosit B berkembang secara abnormal dan tidak terkendali. Untuk diketahui, sel limfosit B ini berperan dalam membuat protein untuk antibodi. Sistem limfatik ini tidak hanya meliputi kelenjar getah bening, melainkan juga sumsum tulang, amandel, limpa, kelenjar timus, adenoid, dan saluran pencernaan.
Alhasil karena perkembangan yang abnormal, tubuh kehilangan kekebalannya untuk melawan infeksi penyakit lain. Dalam beberapa kasus, kanker limfoma hodgkin bahkan bisa menyebar mudah ke aliran darah dan area lain dari tubuh, seperti hati dan paru-paru.
Kanker limfoma Hodgkin sebenarnya adalah jenis kanker yang memiliki tingkat kesembuhan cukup tinggi jika ditangani dengan cepat. Namun tahukah Anda, setidaknya 25 ribu orang di dunia meninggal tiap tahunnya karena jenis kanker yang satu ini.
Angka kematian sebanyak itu umumnya disebabkan lambatnya deteksi kanker. Jadi, penanganan baru diterima pasien setelah kankernya mencapai stadium lanjut. Untuk itu, penting mengenali gejala kanker ini sedari awal.
Memang tidak ada gejala yang khas dari kanker limfoma Hodgkin. Gejala paling mencolok yang bisa membuat seseorang peka terhadap pertumbuhan abnormal di sel limfositnya adalah munculnya pembengkakan di area kelenjar getah bening, entah itu di leher, ketiak, ataupun pangkal paha.
Gejala-gejala lain dari kanker ini justru terasa tidak terlalu signifikan dan bisa dengan mudah diabaikan. Karena hal inilah, pengecekan dan diagnosis tidak ditempuh sehingga sel kanker terus berkembang sampai stadium lanjut dengan risiko kematian yang lebih tinggi.
Beberapa gejala lain dari kanker limfoma Hodgkin, antara lain rasa lelah yang berlebihan, sakit punggung, dan napas pendek. Gejala-gejala tersebut seringkali diartikan sebagai kebutuhan tubuh untuk beristirahat. Namun perbedaannya, pada gejala kanker limfoma Hodgkin, tubuh Anda akan tetap merasa lelah, sakit, dan bernapas pendek, meskipun sudah beristirahat cukup.
Gejala lain yang mengarah pada kanker limfoma Hodgkin adalah demam yang cukup sering terjadi. Biasanya demam muncul sebagai respons tubuh dari adanya infeksi bakteri ataupun virus di tubuh. Namun pada penderita kanker limfoma Hodgkin, demam terjadi tanpa alasan kesehatan yang lain. Selain demam, penderita penyakit ini juga akan sering berkeringat, khususnya pada malam hari.
Penurunan berat badan yang cukup signifikan pun tidak ayal sering dialami oleh penderita kanker limfoma Hodgkin. Dalam beberapa kasus, penyakit kanker yang satu ini juga sering menimbulkan rasa gatal di sekujur tubuh.
Jika Anda mengalami beragam gejala tersebut, tidak ada salahnya memeriksakan kesehatan secara menyeluruh. Jika ingin memastikan apakah ada perkembangan sel abnormal di kelenjar getah bening, Anda juga bisa segera ke dokter untuk pemeriksaan yang spesifik.
Jangan takut jika didiagnosis menderita jenis kanker yang satu ini. Semakin cepat kanker limfoma Hodgkin diketahui dan semakin cepat pula penanganannya, peluang sembuh akan lebih besar.
Sel kanker pada umumnya berawal dari mutasi sel yang menyebabkan perkembangan sel menjadi tidak normal. Namun, penyebab mutasi sel kanker tersebut belum diketahui secara pasti sampai saat ini. Hal ini tidak terkecuali pada kanker limfoma Hodgkin.
Anda mungkin sudah tidak bingung untuk menjawab pertanyaan apa itu kanker limfoma Hodgkin. Namun jika ditanya mengenai penyebabnya, dokter ahli pun tidak bisa menjawab secara tepat dan pasti. Yang bisa disebutkan adalah ada sejumlah risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami jenis kanker getah bening yang satu ini. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terkait penyakit kanker limfoma hodgkin.
Seseorang yang memiliki keluarga yang sempat menderita kanker akan lebih muda mengalami kanker limfoma Hodgkin. Risiko yang lebih tinggi khususnya apabila orang tua atau saudara kandung menderita penyakit ini maka Anda pun bisa sangat rentan untuk terkena pula.
Usia berpengaruh pada tingkat risiko jenis kanker yang satu ini. Kanker limfoma Hodgkin cenderung dialami oleh orang-orang dewasa muda yang berusia di atas 20—35 tahun. Risiko penyakit ini akan kembali meningkat ketika seseorang telah melewati umur 55 tahun.
Jenis kelamin ternyata berpengaruh terhadap risiko terkena penyakit kanker limfoma Hodgkin. Pasalnya, prevalensi penderita kanker limfoma Hodgkin ternyata lebih besar dialami oleh pria.
Orang-orang yang sempat terinfeksi virus Epstein Barr dan menderita mononucleosis lebih mudah terkena penyakit ini. Mononukleosis merupakan peradangan yang terjadi pada kelenjar limfa dan organ hati. Penderita penyakit ini kerap mengalami gejala demam, ruam pada kulit, juga radang tenggorokan.
Seseorang yang memiliki kebiasaan melakukan aktivitas seksual yang tidak aman dan bergonta-ganti pasangan akan lebih mudah mengalami kanker getah bening, tidak terkecuali jenis limfoma Hodgkin. Pasalnya, aktivitas seksual yang dilakukannya berisiko menimbulkan infeksi HIV yang membuat imunitas tubuh melemah.
Bagaimanapun, kanker limfoma hodgkin merupakan penyakit yang bisa disembuhkan dengan sejumlah cara pengobatan. Tujuan dari pengobatan yang dilakukan untuk pasien kanker ini adalah membunuh sel kanker hingga mencapai fase remisi, di mana gejala dan sel kanker sudah lenyap. Dengan pengobatan yang tepat, lebih dari 85 persen penderita kanker limfoma bisa bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Sebagiannya juga bisa sembuh.
Model pengobatan yang diberikan sendiri disesuaikan dengan stadium kanker limfoma Hodgkin yang diidap pasien. Namun secara umum, berikut adalah beberapa langkah pengobatan yang kerap diberikan kepada penderita kanker limfoma Hodgkin.
Kemoterapi menjadi senjata utama untuk melawan perkembangan sel abnormal pada sel limfosit. Semakin awal seseorang menjalani kemoterapi ketika sel kanker baru berstatus stadium awal, kesempatan untuk cepat mendapat fase remisi pun semakin besar.
Langkah pengobatan ini umumnya dilakukan setelah pasien kanker limfoma Hodgkin menjalani kemoterapi. Namun khusus untuk pasien kanker limfoma Hodgkin stadium awal, radioterapi dapat dilakukan sendiri, tanpa harus diikuti oleh kemoterapi.
Cara lain untuk mengobati kanker limfoma Hodgkin adalah melakukan transplantasi sumsum tulang. Di mana sel induk sumsum tulang belakang yang sakit diganti dengan sel induk sumsum tulang yang sehat. Biasanya, tindakan ini dilakukan pada pasien yang sudah memasuki stadium menengah. Sebelum langkah pengobatan ini dijalankan, pasien tetap dianjurkan untuk menjalani kemoterapi dan radioterapi terlebih dahulu. Jika hasilnya tetap kurang memuaskan, barulah direncanakan transplantasi sumsum tulang.
Terapi target adalah pemberian obat spesifik untuk membunuh sel kanker. Obat yang diberikan biasanya adalah jenis obat imunoterapi yang dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Cara mencegah kanker limfoma Hodgkin tidak lain adalah meminimalkan paparan terkait risikonya. Namun, yang paling mudah dihindari risikonya hanyalah infeksi yang membuat imunitas tubuh melemah. Menguatkan imunitas tubuh tak ayal menjadi cara cukup ampuh untuk mengurangi risiko Anda terkena jenis kanker getah bening yang satu ini. Berikut ini adalah beberapa caranya.
Pastikan Anda bisa mengasup beragam nutrisi yang diperlukan tubuh tiap harinya. Pemenuhan gizi yang baik adalah yang sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai usia dan aktivitas Anda.
Aktivitas seksual yang aman artinya adalah menggunakan alat kontrasepsi atau pengaman dan tidak bergonta-ganti pasangan. Hal ini penting karena dapat meminimalisir risiko terkena kanker limfoma hodgkin. Selain itu, aktivitas seksual yang aman juga dapat melindungi Anda dari risiko terkena penyakit infeksi seksual menular.
Kebiasaan merokok membuat tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk melawan infeksi dan menyembuhkan luka. Berhenti merokok merupakan langkah penting dalam mencegah limfoma Hodgkin dan kanker lainnya. Pasalnya dengan tidak merokok lagi, tubuh Anda akan lebih cepat pulih ketika melawan infeksi dan luka.
Pestisida dan formaldehida adalah produk sampingan dari pembakaran gas alam, minyak, kayu, dan tembakau. Ini juga digunakan dalam berbagai produk rumah tangga, seperti insulasi busa, wallpaper, atau cat. Sebaiknya, hindari kontak langsung dari produk yang memakai jenis zat-zat tersebut karena bisa meningkatkan risiko kanker limfoma Hodgkin.
***
Anda mungkin akan pusing dengan biaya pengobatan kanker limfoma Hodgkin apabila tidak memiliki asuransi. Ini karena biaya pengobatan kanker bisa lebih dari 50 juta per tahun di luar kondisi kedaruratan. Karena itu, sangat penting untuk memiliki asuransi kesehatan.
Akan tetapi, tidak semua asuransi kesehatan mengakomodasi penyakit kritis seperti kanker. Anda sebaiknya memilih jenis asuransi penyakit kritis untuk memastikan biaya penanganan kanker maupun penyakit kritis lainnya tertanggung dengan baik.
PFI Mega Life berkolaborasi dengan Grab kini menghadirkan Sobat Proteksi, yaitu produk asuransi penyakit kritis pertama di Indonesia yang dapat diakses melalui aplikasi Grab. Akses cepat dan praktis bukan satu-satunya keunggulan dari Sobat Proteksi, tetapi juga premi yang terjangkau dan variatif mulai dari Rp20 ribu per bulan. Klik di sini untuk cari tahu detail lengkapnya. Tunggu apalagi? Lindungi diri Anda dan keluarga sekarang juga!
PT PFI Mega Life Insurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).