Kesehatan

Waspada Gejala Gagal Jantung dan Kenali 5 Penyebabnya

PFI Mega Life
18 Nov 2020
Gejala gagal jantung dapat berkembang secara tiba-tiba dan mengancam nyawa. Ketahui apa penyebab gagal jantung agar Anda dapat mengantisipasinya.

Waspada Gejala Gagal Jantung dan Kenali 5 Penyebabnya

Gagal jantung berbeda dengan serangan jantung atau penyakit jantung. Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung tidak dapat memompa darah dan oksigen dengan baik. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh melambat dan jantung tidak dapat bekerja secara efektif. Selain itu, organ-organ tubuh lain yang membutuhkan suplai darah dan oksigen akan terganggu dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu sisi jantung ataupun keduanya. Dalam situs Halodoc disebutkan jenis-jenis gagal jantung adalah sebagai berikut:

  • Gagal jantung sebelah kiri, yaitu saat ventrikel sebelah kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen.
  • Gagal jantung sebelah kanan, yaitu saat terjadi kerusakan pada ventrikel sebelah kanan jantung. Akibatnya, proses pengambilan oksigen oleh darah di dalam paru-paru tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
  • Gagal jantung sistolik, yaitu saat otot jantung tidak mampu berkontraksi dengan baik. Akibatnya, proses penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh terganggu.
  • Gagal jantung diastolik, yaitu saat jantung tidak bisa atau sulit terisi darah sehingga otot jantung menjadi kaku.

 

Untuk menegakkan diagnosis gagal jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Pertama-tama, dokter akan menanyakan gejala gagal jantung yang Anda rasakan dan riwayat medis. Anda juga akan diminta menjalani pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis gagal jantung. Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan hal-hal berikut:

  • Mendengarkan jantung Anda untuk mencari tahu apakah ada irama yang tidak normal
  • Mendengarkan paru-paru Anda untuk mencari tahu apakah ada penumpukan cairan
  • Mencari pembengkakan di kaki, lengan, perut, dan pembuluh darah di leher

 

Selain itu, dokter akan meminta Anda menjalani sejumlah tes tambahan berikut untuk memastikan adanya kelainan pada jantung.

  • Tes darah untuk mengecek apakah ada natriuretik peptida (BNP) tipe B di dalam darah. BNP adalah zat yang dikeluarkan dari jantung saat terjadi perubahan tekanan darah akibat muncul atau memburuknya gagal jantung.
  • Tes pencitraan (CT scan atau MRI) untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat dan detail mengenai kondisi organ dalam.
  • Elektrokardiografi untuk mendeteksi dua hal, yaitu perubahan aktivitas listrik jantung atau gangguan irama jantung.
  • Ekokardiografi untuk melihat struktur organ jantung secara lebih jelas dengan bantuan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
  • Kateterisasi jantung untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

 

Gejala Gagal Jantung yang Patut Diwaspadai

Waspada Gejala Gagal Jantung dan Kenali 5 Penyebabnya

Gejala gagal jantung umumnya mirip dengan gejala penyakit lain. Agar Anda dapat membedakan gejala-gejala tersebut dengan penyakit lain, pahami dengan baik gejala gagal jantung berikut:

1.  Sesak napas

Gejala ini bisa terjadi kapan saja, baik saat Anda beraktivitas, berolahraga, berbaring, atau bahkan saat sedang tidur hingga memaksa Anda terbangun. Untuk bisa bernapas dengan normal saat berbaring, Anda perlu menaruh satu hingga dua bantal untuk menopang kepala.

2.  Kelelahan berlebih

Gejala gagal jantung yang lain adalah Anda akan mudah merasa lelah. Kelelahan yang Anda rasakan pun bukan seperti biasa, tetapi kelelahan luar biasa, terutama setelah Anda melakukan aktivitas. Kondisi ini terjadi karena jantung tidak mampu memompa darah sesuai kebutuhan jaringan tubuh. Akibatnya, tubuh mengalirkan darah dari organ tubuh lain, seperti otot betis, ke jantung dan otak.

3.  Pembengkakan di beberapa bagian tubuh

Penderita gagal jantung juga akan mengalami pembengkakan di beberapa bagian tubuhnya, seperti di kaki, pergelangan kaki, paha, atau perut. Pembengkakan yang disebut edema ini terjadi karena penumpukan cairan akibat aliran darah dari jantung melambat dan darah kembali masuk ke jantung. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara drastis.

4.  Sering buang air kecil pada malam hari

Dalam situs Hellosehat dijelaskan, gaya gravitasi menyebabkan aliran darah yang menuju ginjal bertambah. Akibatnya, ginjal menghasilkan urine lebih banyak dan Anda pun jadi semakin sering buang air kecil.

5.  Jantung berdetak cepat

Penderita gagal jantung juga mengalami palpitasi, yaitu sering berdebar-debar karena jantungnya berdetak lebih cepat dari normal. Kondisi ini terjadi karena jantung berusaha “mengganti” kecepatan yang hilang saat memompa darah agar dapat kembali memompa darah secara normal. Jantung yang berdetak lebih kencang itu adalah kecepatan yang “tergantikan”.

6.  Batuk yang tak kunjung sembuh

Penderita gagal jantung biasanya batuk-batuk saat sedang berbaring. Gejala ini timbul karena terdapat penumpukan cairan di paru-paru. Batuk kering juga bisa disertai dahak berwarna putih atau merah muda. Jika Anda mengalami batuk kering yang tak kunjung sembuh disertai satu atau lebih gejala gagal jantung yang lain, segeralah pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi jantung Anda.

Selain gejala-gejala tersebut, penderita gagal jantung juga umumnya merasakan nafsu makan berkurang, sulit berkonsentrasi, perut kembung, serta sering pusing dan pingsan.

 

Penyebab Gagal Jantung

Jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Gagal jantung adalah salah satu masalah pada jantung yang bisa disebabkan penyakit jantung. Selain itu, apa lagi faktor penyebab gagal jantung?

1.  Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga bisa menyebabkan gagal jantung. Saat tekanan dalam pembuluh darah terlalu tinggi, jantung harus bekerja lebih keras untuk bisa memompa darah ke seluruh organ tubuh. Bila kondisi ini tidak diatasi, jantung akan terus-terusan bekerja secara berlebihan. Lama-kelamaan, otot jantung bisa kaku dan mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah.

2.  Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner disebabkan plak yang menyumbat pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Dikarenakan kekurangan pasokan oksigen, otot jantung menjadi rusak dan jantung tidak bisa memompa darah dengan baik. Kondisi inilah yang membuat penderita jantung koroner berisiko mengalami gagal jantung.

Jantung koroner adalah penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia. Penyakit ini juga paling sering menjadi penyebab seseorang mengalami gagal jantung.

3.  Gangguan katup jantung

Katup jantung berfungsi memastikan aliran darah mengalir ke arah yang seharusnya. Apabila katup jantung tidak membuka atau menutup sebagaimana mestinya, aliran darah akan terhambat. Kondisi ini akan membuat jantung harus bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Dalam situs Kompas disebutkan, masalah pada katup jantung bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti penyakit, infeksi (endokarditis), atau cacat sejak lahir. Bila gangguan pada katup jantung tidak segera diatasi, jantung akan melemah dan tidak mampu lagi memompa darah secara normal.

4.  Aritmia

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung, ditandai dengan irama jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Bila irama jantung tidak normal, kerja jantung pun akan terganggu, termasuk dalam memompa darah. Aritmia yang berlangsung dalam jangka waktu lama merupakan salah satu pertanda adanya masalah pada jantung, termasuk gagal jantung.

5.  Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung. Umumnya, miokarditis disebabkan infeksi virus. Namun, miokarditis juga bisa diakibatkan infeksi parasit atau jamur, serta dipicu penyakit autoimun. Saat otot jantung meradang, fungsi jantung pun terganggu, termasuk dalam memompa darah secara efektif.

 

Perawatan bagi Penderita Gagal Jantung

Waspada Gejala Gagal Jantung dan Kenali 5 Penyebabnya

Pada penderita gagal jantung, baik yang kronis atau menahun, jantungnya tidak dapat kembali bekerja dengan normal. Dokter akan melakukan perawatan atau pengobatan yang fokusnya adalah mengurangi kemungkinan komplikasi penyakit, timbulnya gejala, serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

Berikut jenis-jenis perawatan yang umum diberikan kepada penderita gagal jantung, dikutip dari situs Good Doctor:

  • Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan berhenti merokok.
  • Mengonsumsi obat-obatan berdasarkan penyebab gagal jantung.
  • Memasang alat khusus di dada untuk membantu mengontrol irama jantung.
  • Operasi, seperti operasi perbaikan katup jantung, operasi bypass, transplantasi jantung.

 

Cara Melindungi Diri dari Risiko Gagal Jantung

Dalam situs Hellosehat disebutkan bahwa setiap tahun terdapat 900.000 kasus gagal jantung baru. Jangan sampai Anda menjadi salah satunya! Ketahui berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini:

  • Berusia lanjut (di atas 65 tahun)
  • Memiliki riwayat penyakit jantung atau serangan jantung
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki pola makan yang tidak sehat, seperti banyak mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi
  • Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol
  • Menderita hipertensi
  • Menderita diabetes
  • Tidak pernah berolahraga

 

Langkah utama untuk melindungi diri dari risiko gagal jantung adalah menjalani gaya hidup sehat. Anda harus mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga, tidak merokok dan minum minuman beralkohol, serta menjaga berat badan tetap ideal.

Selain itu, kenali gejala gagal jantung dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk untuk mengecek kondisi jantung. Dengan begitu, bila ternyata Anda memiliki faktor risiko gagal jantung, masalahnya dapat dideteksi lebih awal.

Seringkali, masalah kesehatan datang secara tiba-tiba. Karena itu, Anda perlu melakukan langkah antisipasi sejak dini. Pastikan Anda sudah memiliki asuransi kesehatan untuk melindungi diri dari risiko kerugian finansial akibat sakit.

Faktanya, pemeriksaan maupun pengobatan masalah kesehatan biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tanpa persiapan yang baik, Anda berisiko menghadapi kesulitan finansial di kemudian hari, seperti harus merogoh tabungan atau bahkan mencari pinjaman uang untuk membayar biaya pengobatan.

Bila Anda memiliki asuransi kesehatan, semua beban biaya pengobatan akan ditanggung perusahaan asuransi. Dengan begitu, Anda dapat fokus pada proses penyembuhan dan tidak perlu pusing memikirkan biaya yang harus dibayarkan untuk pengobatan.

Manfaat lain dari asuransi kesehatan adalah Anda akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal dan nyaman, baik saat menjalani rawat jalan maupun rawat inap. Anda juga akan lebih tenang dalam menjalani hidup karena sudah memiliki perlindungan jaminan kesehatan yang dapat dimanfaatkan kapan saja.

Penyakit jantung adalah satu dari 10 penyakit yang dilindungi produk Mega Comforta dari PFI Mega Life. Produk asuransi kesehatan berjangka ini memberikan manfaat perlindungan asuransi jiwa. Selain itu, Mega Comforta dilengkapi perlindungan terhadap penyakit kritis dan manfaat meninggal dunia akibat kecelakaan.

Segera lindungi masa depan Anda dan keluarga dengan produk asuransi kesehatan pilihan dari PFI Mega Life.

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang