1 Like
Kesehatan

10 Fakta Biaya Pengobatan Kanker yang Membuat Tercengang

PFI Mega Life
16 Mar 2021
Bukan rahasia lagi kalau biaya pengobatan kanker fantastis sekali angkanya. Pahami fakta pengobatan kanker berikut dan cara menyiasati biayanya sejak dini.

10 Fakta Biaya Pengobatan Kanker yang Membuat Tercengang

Bagi siapa saja, penyakit kanker kerap jadi salah satu momok kesehatan yang paling menakutkan. Bukan saja peluang sembuh yang sulit ditentukan, biaya pengobatan kanker juga tak jarang bikin tercengang. Butuh lebih dari sekadar semangat dan kekuatan fisik untuk menghadapi penyakit kanker. Penderita juga butuh dukungan finansial yang tidak sedikit untuk bisa menuju kesembuhan.

Yuk, pahami dulu seluk beluk tentang kasus penyakit kanker yang sering ditemui di Indonesia. Simak juga perincian fakta biaya pengobatan kanker supaya semakin tahu cara mempersiapkan secara dini.

 

Kasus Penyakit Kanker di Dunia dan Indonesia

10 Fakta Biaya Pengobatan Kanker yang Membuat Tercengang

Dilansir dari Global Cancer Statistics, terdapat estimasi hingga 19,3 juta kasus penyakit kanker baru dan hampir 10 juta kasus kematian akibat penyakit kanker sepanjang tahun 2020 secara global. Kanker adalah salah satu penyakit paling mematikan dan merupakan tantangan berat bagi negara-negara yang ingin meningkatkan standar usia harapan hidup bagi penduduknya.

Statistik yang sama juga menunjukkan potensi kenaikan penyakit kanker hingga di atas 28 juta per tahun 2040 atau naik sekitar 47% dari tahun 2020, terutama jika mempertimbangkan peningkatan risiko akibat globalisasi dan pertumbuhan ekonomi. Negara-negara berkembang tidak boleh lalai dalam hal infrastruktur dan penyediaan kendali penyakit kanker

Sebagai negara berkembang, Indonesia sendiri juga menghadapi tantangan penyakit kanker sebagai salah satu masalah kesehatan terbesar. Kanker termasuk kelompok penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler.

 

Jenis Kasus Penyakit Kanker Tertinggi di Indonesia

10 Fakta Biaya Pengobatan Kanker yang Membuat Tercengang

DI tahun 2018, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia berada di urutan ke-8 di Asia Tenggara dan yang ke-23 di Asia. Kanker yang dominan terjadi pada wanita adalah kanker payudara dan kanker serviks. Untuk pria, kanker terbanyak adalah kanker paru dan kolorektal atau kanker usus besar, lalu disusul dengan kanker prostat.

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki–laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk. Sedangkan, angka kasus untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk.

Dalam rangka mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, perlu adanya upaya masif yang dilakukan oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kanker. Salah satu pilar paling penting untuk mengatasi penyakit kanker adalah edukasi tentang pencegahan dini, yang bisa sangat berpengaruh ke peluang kesembuhan serta biaya pengobatan kanker itu sendiri.

 

10 Fakta Biaya Pengobatan Kanker yang Wajib Anda Tahu

10 Fakta Biaya Pengobatan Kanker yang Membuat Tercengang

1.  Biaya pengobatan kanker stadium ringan - sedang

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2016, tarif Indonesian-Case Based Groups untuk pasien kanker rawat inap di rumah sakit pemerintah tipe A bisa mencapai belasan hingga puluhan juta Rupiah.

Untuk biaya pengobatan kanker yang bersifat rawat inap pasien leukimia ringan misalnya, tarif kelas satu memakan biaya Rp17.347.800. Sementara itu, pengobatan radioterapi ringan memakan tarif kelas 1 memakan biaya Rp6.012.500.

Sedangkan, pengobatan kemoterapi yang umum dipakai oleh pasien kanker memakan biaya hingga Rp4.520.200 untuk kemoterapi ringan dan Rp 11.515.700 untuk kemoterapi berat. Pencangkokan sumsum tulang belakang yang kerap dilakukan untuk pasien leukemia bahkan memakan biaya hampir 100 juta Rupiah.
 

2.  Biaya pengobatan kanker stadium sedang - berat

Dilansir dari salah satu rumah sakit swasta di Indonesia, penanganan kanker akan berbeda dari jenis stadiumnya. Dalam arti, biaya pengobatan kanker akan semakin tinggi untuk kategori stadium sedang hingga akhir (stadium kanker 3-4).

Salah satu biaya pengobatan kanker untuk stadium 3-4 adalah melalui tindakan operasi yang bisa menelan biaya minimal Rp60.000.000 hingga Rp70.000.000. Umumnya, pasien juga harus melanjutkan dengan pengobatan kemoterapi yang terdiri dari beberapa siklus dengan biaya yang berbeda-beda.

Satu siklus kemoterapi sendiri bisa menelan biaya hingga Rp20.000.000. Jika pengobatan terapi membutuhkan hingga 6-10 kali atau bahkan lebih, maka biaya pengobatan kanker kian bertambah sesuai kelipatannya.

Ada pula pengobatan yang bersifat sinar radioterapi dengan frekuensi hingga 30 kali atau bervariasi. Dengan biaya sekali penyinaran sekitar Rp 2.000.000, maka kembali lagi biaya pengobatan kanker harus dikalikan dengan dana minimal sekitar Rp60.00.000 untuk menjalani serangkaian radioterapi.

 

3.  Biaya pengobatan kanker dari segi fasilitas tambahan

Perlu diketahui pula bahwa biaya pengobatan kanker selain yang bersifat primer atau utama, seperti operasi, kemoterapi, radioterapi dan sebagainya hanyalah satu porsi dari total kemungkinan biaya yang harus dikeluarkan.

Ada pula biaya pengobatan kanker yang bersifat fasilitas penunjang, seperti transfusi darah, CT scan, terapi hormon, biaya resep dokter, dan lain sebagainya yang tentu tidak terlepas dari perjalanan pengobatan menuju kesembuhan.

Biaya pengobatan kanker dari segi fasilitas ini sangat variatif, tetapi bisa mengambil porsi antara 30-50% dari total biaya pengobatan utama sehingga total biaya pengobatan kanker bisa mencapai hingga minimal Rp300.000.000.

 

4.  Biaya pengobatan kanker rawat inap vs rawat jalan

Setelah diagnosa kanker, umumnya perawatan utama yang membutuhkan rawat inap adalah yang bersifat prosedur seperti operasi pengangkatan sel kanker atau tumor. Atau, kondisi yang membutuhkan pengawasan dekat dari dokter, misalnya infeksi, efek kemoterapi, atau komplikasi dari penyakit kanker dan hal-hal lain yang berkenaan dengan kondisi fisik pasien.

Setelah itu, perawatan kanker bisa dilakukan dengan rawat jalan sambil melanjutkan kegiatan sehari-hari mereka. Ini karena reaksi pengobatan kanker memang berbeda dari setiap individu, tergantung dari penanganan, stadium kanker dan daya kesembuhan masing-masing karena faktor usia dan sebagainya. Beberapa contoh rawat jalan antara lain: kemoterapi, pemberian obat-obatan, jenis terapi lain (hormon atau imun terapi), hingga screening berlaka.

Jadi, bisa disimpulkan kalau biaya pengobatan kanker itu akan berlangsung dalam kurun waktu yang tidak bisa ditebak atau hingga bertahun-tahun lamanya. Semakin lama pengobatan rawat jalan dibutuhkan, otomatis biaya pengobatan kanker yang dibutuhkan juga akan bertambah.

 

5.  Biaya pengobatan kanker ke luar negeri

Sekadar perbandingan, salah satu rumah sakit swasta di Singapura menyediakan akomodasi dengan biaya mulai dari 276 SGD untuk ukuran kamar 4 tempat tidur. Sedangkan harga tarif kamar di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta paling rendah hanya sekitar Rp500.000 saja.

Selain perbandingan harga kamar, biaya pengobatan biaya kanker luar negeri juga harus mempertimbangkan biaya perjalanan, biaya akomodasi tambahan, durasi pengobatan, hingga selisih kurs yang fluktuatif. Jadi dapat dipastikan biaya pengobatan kanker ke luar negeri tentunya akan semakin fantastis dibandingkan dengan biaya di dalam negeri.

Untuk satu bulan pengobatan kanker, rata-rata biaya yang dikeluarkan adalah USD 41,667. Jika pasien berobat selama satu tahun penuh, biaya yang dikeluarkan adalah sekitar USD 500,000 atau kira-kira Rp6.5 Miliar dan bahkan lebih.

 

6.  Biaya pengobatan kanker & potensi kerugian negara

Ada imbas jika penderita kanker berobat ke luar negeri yang cukup menarik untuk disimak. Berdasarkan data Komite Penanggulangan Kanker Nasional dari 266 juta penduduk di Indonesia terdapat 348.809 pasien kanker baru setiap tahunnya dimana sekitar 80% tidak terobati.

20% dari 80% penderita yang tidak terobati tersebut mengupayakan pengobatan ke luar negeri. Pengobatan penderita ke luar negeri yang minimal terdiri dari satu orang sakit ditambah 1 orang pendamping akan menyebabkan potensi kerugian ekonomi sebesar Rp 803.346.240.000.

 

7.  Biaya pengobatan kanker untuk pendamping

Jadi di sini, biaya pengobatan kanker tidak hanya bersifat hanya untuk pasien saja tetapi juga ada biaya tambahan tak terduga yaitu dari segi pendamping pasien. Baik untuk di luar negeri maupun di dalam negeri, dukungan moral dari pendamping sangat penting dalam proses penyembuhan.

Maka tidak heran jika kasus kanker memang akan sangat menyita waktu, perhatian, tenaga dan juga biaya dari orang-orang disekitar kita. Jumlahnya? Tentu ini bervariasi sesuai dengan kebutuhan masing- masing, tetapi yang pasti akumulasi dari biaya pendamping ini bisa cukup signifikan dari waktu ke waktu.

 

8.  Biaya pengobatan kanker ditanggung pemerintah

Sebagai wujud hadir untuk warganya, Indonesia memiliki program pelayanan kesehatan yaitu Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Kabar baiknya adalah, kanker merupakan salah satu penyakit yang ditanggung biaya pengobatannya oleh pemerintah, termasuk deteksi dini, prosedur dan pengobatan.

Namun, jaminan biaya pengobatan kanker oleh BPJS tetap akan mengikuti regulasi, seperti rujukan rumah sakit pemerintah, pilihan obat-obatan, dan keterbatasan lain yang seyogyanya lumrah karena merupakan layanan kesehatan yang bersifat umum dan massal.

 

9.  Biaya pengobatan kanker ditanggung pribadi (RS Swasta)

Apa jadinya jika seseorang harus menanggung biaya pengobatan kanker secara pribadi? Kisah harus menguras tabungan, jatuh bangkrut hingga tidak sanggup berobat karena faktor biaya mungkin sudah pernah terdengar di sekeliling kita.

Dijelaskan oleh perwakilan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), peningkatan tarif rumah sakit swasta di Indonesia selalu mengikuti laju inflasi. Selain itu, kemajuan teknologi juga akan berpengaruh pada biaya pengobatan kanker secara berbeda-beda pada setiap rumah sakit. Harga obat setiap tahun juga meningkat yang memengaruhi hingga 35-40% dari tarif rumah sakit.

Berbeda dengan rumah sakit pemerintah, RS swasta menggunakan dana pribadi dalam pembelian infrastruktur pengobatan kanker demi pelayanan yang lebih komprehensif. Otomatis, biaya pengobatan kanker di rumah sakit non pemerintah tentu lebih tinggi namun juga berbanding dengan kelas perawatan, kemajuan teknologi, hingga akses yang lebih lancar untuk kesembuhan.

 

10.  Solusi menanggulangi biaya pengobatan kanker

Selain memanfaatkan BPJS lewat program-program yang tersedia, solusi menanggulangi biaya pengobatan kanker tentunya adalah lewat asuransi. Dengan pembayaran premi rutin yang terjangkau, Anda sudah memproteksi diri dari kemungkinan biaya pengobatan kanker yang luar biasa jumlahnya. Dengan memilih asuransi penyakit kritis di PFI Mega Life, maka tidak ada lagi istilah takut dengan biaya pengobatan kanker.

 

Bersama Mega Comforta, kanker adalah satu satu daftar penyakit kritis yang siap diberikan perlindungan biaya pengobatannya, termasuk di antaranya kanker prostat, semua jenis kanker kulit, beberapa jenis kanker tingkat awal dan lain sebagainya.

Karena penyakit kritis sifatnya tidak bisa ditunda, maka Mega Comforta dari PFI Mega Life telah dirancang sedemikian rupa agar tetap bisa mendampingi setiap langkah Anda dan keluarga. Dapatkan segera manfaat asuransi, termasuk uang pertanggungan meninggal dunia dan perlindungan maksimal lainnya. Hubungi sekarang juga untuk hidup sehat dan bebas cemas!

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang