Kesehatan

Diabetes Bisa Sebabkan Stroke? Ini Jawabannya

PFI Mega Life
06 Jan 2021
Penyakit diabetes dapat berujung pada komplikasi, salah satunya stroke. Seberapa besar risiko penderita diabetes untuk terkena stroke?

Diabetes Bisa Sebabkan Stroke? Ini Jawabannya

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga melebihi batas normal. Glukosa adalah sumber energi utama manusia.

Kadar glukosa yang berlebihan di dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita, salah satunya stroke.

Menurut American Diabetes Association, orang yang menderita diabetes memiliki risiko 1,5 kali lebih besar untuk terkena stroke. Bagaimana diabetes stroke bisa terjadi?

 

Begini Penjelasan Diabetes Bisa Sebabkan Stroke

Stroke adalah kondisi yang terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat adanya penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Dalam situs Halodoc dijelaskan, tanpa darah, otak kekurangan asupan oksigen dan nutrisi sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Bila ini terjadi, bagian tubuh yang dikendalikan area otak yang rusak tadi tidak dapat berfungsi dengan baik.

Lalu, apa yang dimaksud dengan diabetes stroke? Bagaimana hubungan antara diabetes dan stroke?

Diabetes memiliki kaitan erat dengan risiko aterosklerosis alias penebalan atau penyempitan dinding pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menuju otak tersumbat.

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan stroke. Alasannya, kadar gula darah yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan terbentuknya sumbatan dan tumpukan lemak di pembuluh darah. Ketika pembuluh darah tersumbat, suplai oksigen dan darah ke otak akan terganggu sehingga terjadilah penyakit stroke.

Dikutip dari situs Tempo, dokter spesialis saraf dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Sahat Aritonang mengatakan ada dua hal yang akan mempengaruhi risiko penderita diabetes terkena stroke.

Pertama adalah kekentalan darah penderita karena akan mempengaruhi pembekuan darah. Kedua adalah ketebalan dinding pembuluh darah penderita. Pembuluh darah yang tebal kemungkinan besar akan kaku, sehingga saat jantung memompa darah dengan tekanan tinggi, aliran darah akan menekan pembuluh darah hingga rusak. Normalnya, menurut dokter Sahat, pembuluh darah bersifat elastis.

Dalam situs Alodokter disebutkan, risiko timbulnya stroke akan meningkat pada penderita diabetes yang memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut:

  • Berusia di atas 50 tahun
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol
  • Jarang berolahraga
  • Mengalami obesitas
  • Memiliki riwayat hipertensi
  • Memiliki penyakit jantung

 

Kenali Gejala Stroke pada Penderita Diabetes

Agar dapat lebih mewaspadai diabetes stroke, Anda perlu mengetahui seperti apa gejala stroke pada penderita diabetes. Berikut penjelasan yang dikutip dari situs Alodokter.

  • Satu sisi wajah tampak turun

Salah satu sisi wajah penderita mengalami kelemahan atau kelumpuhan sehingga kelopak mata dan sudut bibirnya terlihat turun.

  • Salah satu sisi tubuh melemah atau lumpuh

Salah satu bagian atau sisi tubuh penderita stroke juga bisa lumpuh, misalnya pada lengan atau tungkai.

  • Kesulitan berbicara

Saat seseorang mengalami stroke, salah satu tandanya adalah ia mendadak kesulitan untuk berbicara, bicaranya pelo, atau bahkan tidak mampu bicara sama sekali walaupun dalam keadaan sadar.

  • Gangguan kesadaran
  • Sakit kepala berat
  • Kehilangan keseimbangan
  • Gangguan penglihatan
  • Mengompol akibat inkontinensia urine akibat otot-otot yang berfungsi menahan urine melemah.

 

Pertolongan Pertama pada Penderita Stroke

Seseorang yang mengalami gejala stroke perlu segera diberi pertolongan. Golden period atau waktu emas penanganan stroke adalah enam jam setelah dimulainya serangan atau munculnya gejala.

American Heart Association menyebutkan, semakin banyak waktu terbuang, risiko kerusakan otak akan semakin parah. Karena itu, deteksi dan penanganan yang cepat dan tepat akan menentukan kondisi dan pemulihan pasien, serta menurunkan risiko komplikasi yang bisa muncul pada waktu lain.

Berikut beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan bila melihat seseorang mengalami gejala stroke:

  • Segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat
  • Bila penderita mengalami kesulitan bernapas, longgarkan pakaian atau apa pun yang mengganggu pernapasannya
  • Hindari memberikan makanan, minuman, atau obat kepada penderita stroke, kecuali memang dianjurkan dokter
  • Bila penderita terlihat kesulitan menelan, miringkan posisi tubuhnya
  • Usahakan agar penderita berada dalam posisi yang aman dan nyaman

Pada stroke yang disebabkan diabetes, umumnya dokter akan memberikan pengobatan untuk mengendalikan kadar gula darah penderita.

 

Penyebab dan Gejala Diabetes

Diabetes Bisa Sebabkan Stroke? Ini Jawabannya

Diabetes terbagi dalam dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Dalam situs Alodokter dijelaskan bahwa faktor risiko untuk kedua jenis diabetes berbeda.

Faktor-faktor risiko timbulnya diabetes tipe 1:

  • Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1.
  • Menderita infeksi virus.
  • Berusia 4-7 tahun atau 10-14 tahun. Namun, gejala diabetes tipe 1 bisa muncul pada usia berapa pun.

 

Faktor-faktor risiko timbulnya diabetes tipe 2:

  • Kelebihan berat badan.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
  • Kurang aktif atau jarang berolahraga. Aktivitas fisik dapat membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin.
  • Bertambahnya usia.
  • Menderita hipertensi.
  • Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida di atas normal.

 

Gejala diabetes bermacam-macam. Gejala yang dialami seorang penderita pun bisa berbeda dengan penderita yang lain. Agar lebih waspada dengan diabetes stroke, Anda perlu mengenali gejala-gejala diabetes tipe 1 dan 2 berikut:

  • Sering merasa haus.
  • Sering buang air kecil, terutama malam hari.
  • Sering merasa sangat lapar.
  • Berat badan turun tanpa sebab jelas.
  • Massa otot berkurang.
  • Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
  • Tubuh terasa lemas.
  • Pandangan kabur.
  • Bila memiliki luka akan sulit sembuh.
  • Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.

 

Selain gejala-gejala khusus diabetes di atas, penderita diabetes juga bisa mengalami gejala lain yang lebih umum seperi berikut:

  • Mulut kering.
  • Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
  • Gatal-gatal.
  • Disfungsi ereksi atau impotensi.
  • Mudah tersinggung.
  • Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
  • Muncul bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.

 

Sebelum menderita diabetes, seseorang akan melalui fase yang disebut prediabetes, yaitu saat kadar glukosa dalam darahnya di atas normal, tetapi belum cukup tinggi untuk bisa disebut diabetes. Jika prediabetes dapat terdiagnosis, Anda dapat menghindari terkena diabetes tipe 2.

 

Ubah Gaya Hidup untuk Mencegah Stroke

Diabetes Bisa Sebabkan Stroke? Ini Jawabannya

Meski tidak termasuk ke dalam golongan penyakit menular, diabetes dianggap sebagai salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di seluruh dunia. Dikutip dari situs Klikdokter, lebih dari separuh kematian akibat diabetes berkaitan dengan penyakit jantung, pembuluh darah, dan stroke.

Jumlah penderita diabetes selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bila dulu diabetes termasuk ke dalam salah satu penyakit yang diderita oleh golongan lanjut usia, kini penderitanya banyak juga yang masih berusia produktif. Dikutip dari situs Klikdokter, menurut WHO (2014) terdapat 8,5 persen orang berusia di atas 18 tahun yang mengalami diabetes. Angka ini dua kali lipat lebih besar dibandingkan dekade sebelumnya.

Jangan sampai Anda termasuk ke dalam kelompok tersebut. Meski Anda menderita diabetes, bukan berarti Anda pasti akan mengalami stroke. Anda dapat melindungi diri dari diabetes stroke dengan mempraktikkan gaya hidup sehat sehari-hari. Anjuran itu terdengar sederhana, tetapi sangat efektif untuk menghindarkan Anda dari stroke.

Berikut tips terhindar dari risiko diabetes stroke:

  • Jaga berat badan

Menjaga berat badan tetap ideal sangatlah penting untuk mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes stroke. Pastikan Anda memiliki berat badan dengan indeks massa tubuh yang ideal (kisaran 18,5-24,9).

  • Rutin berolahraga

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, aktivitas fisik bermanfaat membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Karena itu, Anda perlu melakukan aktivitas fisik secara rutin agar mendapatkan berbagai manfaat tersebut.

Para pakar merekomendasikan Anda untuk berolahraga 3–5 kali per minggu, tiap sesi selama 30 menit. Pilih jenis olahraga yang Anda sukai agar Anda dapat melakukannya dengan lebih bersemangat.

  • Atur pola makan

Sebagai penderita diabetes, Anda harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan. Selain menghindari konsumsi makanan berkadar gula tinggi, Anda juga perlu memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur. Untuk memenuhi kebutuhan asupan lemak, pilih makanan yang mengandung lemak baik atau lemak tak jenuh (minyak zaitun, avokad, biji-bijian) dan hindari makanan yang mengandung lemak tak jenuh (makanan yang digoreng atau makanan kemasan).

  • Stop merokok

Kebiasaan ini sudah pasti berbahaya bagi kesehatan Anda secara umum, dan dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada pembuluh darah.

  • Disiplin mengonsumsi obat

Bila Anda harus mengonsumsi obat tertentu yang diresepkan dokter, pastikan Anda meminumnya secara teratur sesuai anjuran dokter. Jangan menghentikan atau mengubah dosisnya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

 

Selain melindungi kesehatan tubuh, Anda juga perlu memiliki perlindungan terhadap risiko kerugian finansial akibat sakit. Sebagai penderita diabetes, Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk berobat atau menjalani perawatan di rumah sakit. Tanpa antisipasi yang baik, hal ini dapat membebani keuangan Anda.

Anda dapat menghindari risiko tersebut dengan memiliki asuransi kesehatan. Pastikan Anda membeli produk asuransi dari perusahaan dengan rekam jejak dan reputasi baik.

PFI Mega Life adalah perusahaan asuransi terpercaya yang menyediakan berbagai solusi dan produk asuransi untuk memenuhi kebutuhan perlindungan bagi Anda dan keluarga Anda. Salah satu solusi perlindungan yang ditawarkan PFI Mega Life adalah produk asuransi kesehatan Mega Hospital Investa.

Mega Hospital Investa memberikan perlindungan maksimal bagi Anda berupa manfaat santunan harian rawat inap, pengembalian premi (no-claim bonus), dan santunan meninggal dunia. Manfaat santunan rawat inap diberikan karena sakit atau kecelakaan, dan santunan rawat inap ICU/ICCU. Santunan meninggal dunia diberikan karena sakit dan kecelakaan. Meski menderita diabetes, Anda masih dapat menjalani kehidupan dengan normal dan berkualitas. Praktikkan langkah-langkah pencegahan dari diabetes stroke dan miliki perlindungan asuransi kesehatan agar Anda terhindar dari kerugian finansial akibat sakit!

PFI Mega Life menawarkan Asuransi Mega Hospital Investa yang memberikan ketenangan saat tertanggung atau pemilik polis harus menjalani rawat inap.  Dengan begitu, Anda dapat fokus pada upaya pemulihan atau penyembuhan tanpa perlu khawatir atau memikirkan pembayarannya karena akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. 

Ketahui informasi lebih lanjut mengenai Asuransi Mega Hospital Investa melalui form dibawah ini 

 

 

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang