Proteksi

Apa Saja Perbedaan Keuntungan Antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional?

PFI Mega Life
15 Jun 2021
Bukan hanya dari sisi konsep, perbedaan asuransi syariah dan konvensional jelas terlihat dari sisi penanggungan risiko sampai dana hangus.

Perbedaan Keuntungan Antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Semua produk keuangan sekarang sudah rata-rata sudah memiliki model syariahnya, tidak terkecuali asuransi. Konsep syariah ini pun menjawab kegalauan orang-orang yang ingin memiliki produk asuransi, namun masih takut akan masalah kehalalannya secara islami.

Terkait dua konsep asuransi yaitu konvensional dan syariah, Anda mungkin sering bertanya-tanya sendiri, sebenarnya apa perbedaaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional. Mana yang lebih menguntungkan Anda sebagai nasabah?

Sebenarnya banyak yang dapat dikulik mengenai perbedaan asuransi syariah dan konvensional. Perbedaannya mulai dari prinsip sampai akad yang digunakan. Namun tentu, lebih menarik membahas keuntungannya, bukan? Sebenarnya apa perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional jika dilihat dari sisi keuntungan bagi nasabahnya? Berikut ini adalah jawabannya khusus untuk Anda.

 

Keuntungan Asuransi Konvensional

Perbedaan Keuntungan Antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

1. Lebih Banyak Pilihan

Model asuransi konvensional berumur jauh lebih panjang daripada asuransi syariah. Wajar jika akhirnya Anda akan lebih mudah menemukan lebih banyak pilihan penyedia dan produk asuransi konvensional. Pilihan yang beragam pun membuat Anda menjadi lebih mudah untuk mencari produk asuransi konvensional yang sesuai kebutuhan Anda.

Banyaknya produk asuransi konvensional yang dapat Anda pilih juga membuat Anda bisa lebih menyelisik mengenai keuntungan dan kelemahan dari masing-masing produk. Jadi, pada akhirnya Anda bisa mendapatkan produk asuransi yang benar-benar tepat, bukan hanya karena adanya produk yang itu-itu saja.

2. Penanggungan Penuh

Memiliki asuransi adalah jalan untuk mengalihkan risiko yang Anda miliki ke perusahaan asuransi. Pengalihan risiko disepakati dengan kewajiban Anda membayar premi, sedangkan perusahaan asuransi akan menanggung risiko Anda apabila terjadi di kemudian hari.

Perbedaaan asuransi syariah dan asuransi konvensional pun tampak jelas dari sisi penanggungan. Saat Anda memiliki polis asuransi konvensional, risiko Anda akan benar-benar dipindahkan seluruhnya ke perusahaan asuransi sesuai kesepakatan dalam polis. Nilainya sendiri menyesuaikan dengan catatan yang berlaku. Sementara pada asuransi syariah, penanggungan terkait risiko bukan berdasarkan nominal, melainkan dengan konsep sharing dalam bentuk persentase nilai dari kerugian.

3. Memakai Akad Jual Beli

Akad yang dipakai oleh asuransi konvensional adalah akad jual beli. Model akad seperti ini terpatri jelas mengenai data diri Anda sebagai pembeli, data perusahaan asuransi sebagai penjual, juga objek apa yang diperjualbelikan. Dalam hal ini, objeknya sendiri adalah polis asuransi.

Model akad jual beli memungkinkan Anda mengetahui dengan jelas hak-hak Anda sebagai nasabah sekaligus kewajiban apa saja yang mesti Anda lakukan. Akad jual beli juga memastikan Anda maupun perusahaan asuransi untuk memahami apa-apa saja mengenai transaksi yang mungkin terjadi ke depannya.

4. Kemungkinan Imbal Hasil Lebih Besar

Jika Anda memiliki polis asuransi konvensional, kemungkinan mendapatkan imbal hasil yang lebih besar akan mudah terjadi dibandingkan Anda memilih asuransi syariah. Imbal hasil yang besar ini berkaitan dengan beragamnya produk asuransi yang dapat Anda pilih sekaligus kebebasan perusahaan asuransi dalam menempatkan dana Anda untuk dikelola lewat sejumlah instrumen investasi.

Beragamnya pilihan produk dan penyedia asuransi konvensional membuat tiap perusahaan menjadi berlomba menawarkan keuntungan yang menarik calon nasabah. Alhasil, keketatan persaingan ini memungkinkan Anda menemukan produk asuransi yang menawarkan imbal hasil lebih unggul daripada produk lainnya. Di asuransi konvensional, perusahaan asuransi pun bebas memasukkan dana Anda ke berbagai instrumen investasi tanpa harus terbatas dari sisi nilai kehalalan jenis investasi tersebut. Sebagai contoh, perusahaan asuransi bisa memasukkan dana Anda ke emiten rokok yang return-nya juga besar, namun tidak bisa dimasuki oleh konsep syariah.

5. Ada Kompensasi

Pernah membeli jenis asuransi kesehatan atau asuransi jiwa, namun akhirnya tidak pernah terpakai? Anda mungkin berpikir seluruh uang Anda akan hangus karena memang umumnya, perjanjian di polis asuransi menyatakan bahwa perusahaan asuransi hanya akan membayarkan uang Anda lewat penanggungan risiko yang disepakati dan sesuai dalam rentang waktu yang disetujui.

Uang yang Anda bayarkan sebagai premi memang akan hangus jika masa asuransi sudah habis. Namun jika Anda tidak pernah mengajukan klaim pada masa polis berlangsung, umumnya asuransi konvensional akan memberikan no-claim bonus sebagai kompensasi nyata. Nominalnya sendiri bergantung dengan nilai premi dan kesepakatan dalam polis. Hanya saja, tidak semua asuransi konvensional menerapkan no-claim bonus.

6. Diawasi OJK

Asuransi merupakan produk keuangan non perbankan yang bisa Anda percaya. Semua hal yang tercantum dalam polis Anda pun sudah berkekuatan hukum. Perusahaan asuransinya pun memiliki pengawas, sama seperti perbankan. Di mana di Indonesia, pengawas berbagai institusi keuangan—tidak terkecuali perusahaan asuransi—adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Diawasinya perusahaan asuransi oleh OJK membuat Anda akan merasa lebih aman terkait transaksi yang Anda lakukan. Pasalnya, kegiatan perusahaan adalah legal dan apabila ada penyimpangan, kegiatan dapat dibekukan sehingga mencegah kerugian pada para nasabahnya.

 

Keuntungan Asuransi Syariah

Perbedaan Keuntungan Antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

1. Konsep Tolong-menolong

Asuransi syariah sejatinya adalah model asuransi yang menggunakan konsep donasi. Saat Anda membeli produk asuransi syariah, artinya ada sebagian dari dana yang Anda setorkan yang ditujukan untuk membantu nasabah lain jika terjadi suatu risiko. Anda pun bisa mendapatkan bantuan dari dana nasabah lain jika suatu risiko menimpa Anda setelah kesepakatan dari polis asuransi syariah yang Anda beli.

Dana yang dipakai sebagai pengalih risiko diambil dari dana bersama yang disetorkan dari tiap premi nasabah. Di mana dana tersebut sebenarnya juga diinvestasikan ke beberapa instrumen yang sifatnya syariah. Pada periode tertentu jika dana yang diinvestasikan berkembang, keuntungannya juga akan dibagi secara rata kepada para nasabah maupun perusahaan asuransi.

2. Pembagian Jelas di Awal

Tidak ada penanggungan penuh oleh perusahaan asuransi kepada Anda saat mengambil polis asuransi syariah. Pasalnya, model asuransi syariah lebih menggunakan konsep pembagian risiko di awal dengan porsi per persentase.

Sebagai contoh, jika Anda membeli produk asuransi syariah dan pada akhirnya menghadapi risiko yang seusai kesepakatan, perusahaan asuransi bisa saja memberikan penanggungan hingga 70 persen dari nilai kerugian yang Anda alami. Biaya penanggungan itu sendiri diambil dari dana bersama dari urunan nasabah lain. Sementara itu, sisa 30 persen kerugian tetap ditanggung oleh Anda selaku pemegang polis. Model penanggungan ini menjadi perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional yang paling jelas dari sisi keuntungan.

3. Anti Riba

Sudah dapat ditebak dari namanya, artinya model asuransi ini bisa dipastikan tidak melanggar tata cara transaksi keuangan yang islami. Larangan-larangan yang tidak diizinkan dalam konsep keuangan syariah, antara lain riba, ketidakjelasan dana, juga judi.

Apabila Anda mengambil produk perusahaan asuransi syariah, nantinya dana akan dikelola dengan proses yang sesuai dengan persetujuan dari awal. Pemasukan dana Anda ke instrumen yang dipandang menghasilkan riba, seperti pada produk perbankan tertentu ataupun instrumen investasi non-syariah, dipastikan tidak akan dilakukan oleh perusahaan asuransi.

4. Tidak Ada Dana Hangus

Perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional lainnya yang tidak kalah penting adalah status dana yang sudah Anda setorkan apabila tidak ada klaim yang diajukan selama periode polis. Pada asuransi konvensional, nasabah umumnya akan “kehilangan” seluruh preminya apabila tidak ada klaim. Pada beberapa produk asuransi konvensional, kemungkinan ada pemberian no-claim bonus yang jumlahnya tentu tidak setara dengan nilai premi yang sudah Anda setorkan.

Dana hangus akibat tidak ada klaim inilah yang tidak akan Anda temukan ketika membeli produk asuransi syariah. Dana Anda nantinya akan dikembalikan oleh perusahaan asuransi jika memang tidak terpakai. Memang ada sedikit potongan yang sifatnya lebih mengarah pada “urunan” untuk menanggung risiko nasabah lainnya, namun jumlahnya tidak terlalu besar.

5. Lebih Transparan

Ketika Anda menempatkan sejumlah dana di produk asuransi konvensional, Anda tidak akan mengetahui kemana saja dana tersebut dialirkan dan bagaimana pengelolaannya oleh perusahaan asuransi. Yang Anda tahu, Anda bisa mendapatkan penanggungan risiko apabila ada suatu kejadian yang menimpa Anda sesuai dengan kriteria dalam polis yang dipegang.

Inilah perbedaan asuransi syariah dan konvensional yang juga perlu dipertimbangkan. Mengenai transparansi dana, asuransi syariah lebih terbuka. Semua kegiatan dan pilihan investasi dari perusahaan asuransi akan dilaporkan kepada tiap nasabah yang bersangkutan. Anda pun bisa mengetahui status pengelolaan keuangan tersebut apabila ada kerugian ataupun keuntungan.

6. Diawasi OJK dan Dewan Pengawas Syariah

Sama seperti halnya asuransi konvensional, tiap penyedia asuransi syariah juga diawasi oleh OJK. Hal ini guna memastikan bahwa tidak ada kegiatan dari perusahaan asuransi yang dapat membahayakan dan merugikan para nasabah.

Selain oleh OJK, penyelenggaraan asuransi syariah juga dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah. Ini guna memastikan bahwa tiap tindakan dan kegiatan perusahaan asuransi pada produk asuransinya sesuai dengan kaidah keislaman dan tidak ada pelanggaran.

 

Sekarang sudah paham bukan perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional dari sisi keuntungan? Jika Anda tertarik dengan konsep dan keuntungan yang ditawarkan oleh asuransi syariah, Mega Amanah Link bisa menjadi produk asuransi yang masuk dalam radar Anda.

Mega Amanah Link merupakan produk asuransi jiwa syariah dari PFI Mega Life. Produk ini bisa memberikan proteksi akibat risiko meninggal dunia, baik karena kecelakaan maupun non-kecelakaan. Produk ini sekaligus bisa menjadi sarana investasi yang sesuai konsep syariah bagi Anda. PT PFI Mega Life Insurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang