Kesehatan

Kenali Gejala Awal Serangan Jantung

PFI Mega Life
08 Mar 2020
Serangan jantung masih menjadi pembunuh teratas dalam kehidupan manusia. Dengan memahami gejalanya, Anda bisa menekan risikonya.

Kesehatan itu mahal harganya. Mungkin anggapan tersebut benar adanya. Hanya saja, kesehatan akan terasa sangat mahal hanya jika penyakit berbahaya sudah mulai menyerang dan tidak ada pilihan lain selain menjalani pengobatan yang mahal harganya; misalnya saja saat penyakit jantung sudah mulai menyerang Anda.

Serangan jantung tidak hanya bisa dialami oleh orang lanjut usia. Mereka yang masih muda juga memiliki risiko yang hampir sama. Gaya hidup tidak sehat dan lingkungan yang penuh polutan kerap dinilai sebagai penyebab utama. Sebagai penyakit berbahaya, penyakit jantung masih menduduki posisi puncak dalam daftar penyakit yang paling banyak membunuh manusia.

Gejala Penyakit Jantung


 
Sama halnya dengan penyakit berbahaya lainnya, serangan jantung sebenarnya tidak muncul secara tiba-tiba. Ada gejala sebelum penyakit ini berubah menjadi lebih berbahaya. Agar Anda bisa mengambil langkah antisipasi lebih dini, berikut beberapa gejala penyakit jantung yang patut diwaspadai.

1.    Sering Merasa Pusing

Apa Anda sering merasa pusing? Jika demikian, ada baiknya jika Anda mulai mewaspadainya. Sering pusing bisa menjadi salah satu gejala awal dari beberapa penyakit berbahaya, termasuk penyakit jantung. Meski demikian, sebaiknya Anda juga jangan langsung panik.

Saat pusing melanda, bisa jadi sebenarnya Anda hanya merasa kelelahan. Namun, jika kondisi seperti ini sering terjadi atau bahkan terjadi dalam waktu cukup lama, pastikan segera lakukan pemeriksaan lanjutan.

2.    Badan Mudah Lemas

Setelah melakukan banyak aktivitas, sangat wajar jika badan terasa lemas. Tenaga yang terkuras bisa menjadi indikasi bahwa tubuh butuh asupan makanan dan istirahat. Dengan cukup makan dan cukup istirahat, biasanya badan akan terasa segar kembali.

Jika kondisi ini sering terjadi, bahkan hanya dengan aktivitas ringan saja tubuh sudah terasa lemas. Ini pertanda jelas bahwa ada yang salah pada kondisi tubuh. Badan yang mudah lemas juga bisa menjadi pertanda awal adanya masalah pada jantung.

3.    Detak Jantung tidak Beraturan

Ritme detak jantung normalnya bersifat konstan. Baik saat berdetak lambat ataupun kencang, jeda antardetak biasanya teratur. Ada beberapa kondisi di mana detak jantung tidak teratur seperti ini. Berhenti sebentar dan berlanjut dengan irama yang lebih kencang.

Kondisi seperti ini biasa dikenal dengan sebutan palpitasi jantung. Sebenarnya palpitasi jantung bisa dialami siapa saja. Namun, jika kondisi ini diikuti dengan pusing, sesak nafas, nyeri dada hingga tubuh terasa tidak seimbang, ada kemungkinan palpitasi yang dialami merupakan gejala awal penyakit jantung.

4.    Sering Sesak Nafas

Saat melakukan aktivitas yang cukup berat, jantung biasanya akan berdetak lebih kencang. Bersamaan dengan hal tersebut, kebutuhan oksigen dalam tubuh juga ikut meningkat. Karena itulah nafas menjadi ngos-ngosan.

Kondisi ini wajar terjadi. Namun, jika hanya dengan aktivitas ringan Anda sudah ngos-ngosan bahkan sampai mengalami sesak nafas, besar kemungkinan ada yang salah dengan organ tubuh Anda. Jika sesak nafas ini diikuti dengan nyeri di bagian dada, ada kemungkinan jantung Anda bermasalah.

Sering sesak nafas disertai dengan nyeri di bagian dada bisa menjadi gejala awal penyakit jantung. Sebaiknya kondisi ini tidak diremehkan dan segera periksa kondisi kesehatan Anda jika mengalaminya.

5.    Nyeri di Bagian Dada

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, nyeri di bagian dada bisa menjadi pertanda kuat jantung Anda sedang bermasalah. Nyeri seperti ini biasanya diakibatkan otot jantung yang tidak mendapatkan cukup darah yang kaya kandungan oksigen.

Nyeri akibat penyakit jantung ini tidak hanya dirasakan di area dada. Tidak jarang, rasa nyeri tersebut menjalar ke beberapa bagian tubuh lain seperti leher, bahu, dada, rahang bahkan punggung.

Kondisi seperti ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Begitu juga dengan tingkat rasa nyeri yang dirasakan. Semakin banyak plak yang menumpuk pada arteri koroner jantung, nyeri yang dirasakan akan semakin parah.

6.    Sering Pingsan

Tidak sadarkan diri secara tiba-tiba atau pingsan bisa menjadi indikasi tubuh sudah mencapai batasnya dan butuh istirahat. Namun, meski sering disebut tiba-tiba, sebenarnya pingsan ini sering diawali dengan tubuh yang terasa lemas.

Pingsan bisa dialami siapa saja. Orang yang cukup sehat atau sekadar kurang istirahat juga bisa mengalaminya. Namun, jika pingsan disertai dengan gejala lain yang tidak normal, bisa jadi ada gangguan kesehatan yang cukup berbahaya. Mereka yang memiliki penyakit jantung sangat mungkin mengalami kondisi seperti ini.

Pengobatan untuk Penderita Penyakit Jantung

Didiagnosis menderita penyakit jantung bisa sangat mengguncang hidup seseorang dan keluarganya. Meski demikian, bukan berarti hal tersebut adalah akhir dunia. Masih ada kesempatan untuk menghindarinya.

1.    Mengubah Gaya Hidup

Salah satu penyebab paling umum dari penyakit jantung adalah gaya hidup yang tidak sehat. Konsumsi makanan tinggi lemak, kebiasaan merokok, sering minum minuman beralkohol dan jarang melakukan aktivitas fisik menjadi beberapa hal yang semakin mendekatkan Anda pada serangan jantung.

Dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, kesehatan jantung akan lebih terjaga. Dengan mengurangi makanan berlemak, kolesterol yang bisa menghambat aliran darah akan berkurang. Begitu juga dengan olahraga teratur, jantung menjadi lebih kuat.

2.    Mengonsumsi Obat

Pengobatan lain yang juga biasa ditempuh penderita penyakit jantung adalah dengan mengonsumsi obat. Pengobatan ini biasa dilakukan dengan mengonsumsi beberapa jenis obat seperti obat pengencer darah, obat penghambat enzim pengubah angiotensin, penghambat beta, antagonis kalsium hingga diuretik.

Meski demikian, cara ini tidak selalu bisa mengobati penyakit jantung. Jika kondisinya seperti ini, dokter akan menyarankan pengobatan dengan operasi.

3.    Operasi

Biasanya pengobatan dengan cara operasi ini dilakukan untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan ateroma. Sedikitnya ada tiga tindakan operasi untuk mengatasi penyakit jantung. Ketiganya meliputi pemasangan ring jantung, bypass, atau transplantasi jantung.

Biaya pemasangan satu ring jantung berkisar antara Rp 50-100 juta. Terkadang, pasien penyakit jantung membutuhkan pemasangan lebih dari satu ring. Ini tentu membuat biayanya jadi jauh lebih besar. Biaya operasi bypass jantung juga tidak sedikit, yaitu antara Rp 150-300 juta. Tindakan operasi akan disesuaikan dengan kondisi jantung pasien.

Jika masalahnya ringan atau hanya ada satu arteri yang menyempit, pemasangan ring jantung biasanya sudah cukup. Jika kondisinya lebih parah, dokter bisa saja menyarankan bypass jantung, atau bahkan transplantasi jantung jika memang sudah sangat parah.

Serangan jantung memang bisa dihindari dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Namun, jika kondisi jantung sudah cukup parah, tindakan operasi bisa saja menjadi satu-satunya kesempatan untuk sembuh. Sayangnya, biaya operasi tidak murah. Meski memiliki tabungan sekalipun, bisa dipastikan imbasnya akan sangat mempengaruhi kondisi finansial Anda.

Kejadian seperti ini sebenarnya bisa dihindari jika Anda memiliki asuransi kesehatan. Dengan asuransi penyakit kritis PFI Mega Comforta sebagai antisipasi risiko penyakit jantung dan kanker. Dengan premi cukup terjangkau, benefit yang Anda peroleh juga tidak sedikit. Memiliki PFI Mega Comforta, Anda seperti mendapat jaring pengaman dari penyakit berbahaya, termasuk penyakit jantung dan kanker. Jadi meski harus menjalani operasi, hal tersebut tidak akan terlalu membebani keuangan Anda.
 

Berikan komentar anda

TERIMA KASIH TELAH MENGHUBUNGI KAMI lang

Kami akan meninjau dan mengkonfirmasi komentar Anda lang